Memahami Teknik dan Keberhasilan Tabulampot Melon
Dalam era inovasi pertanian, tidak hanya para ahli yang terkagum-kagum dengan kemajuan teknologi pertanian. Pameran Ekspose Inovasi Teknologi tahun ini di Solok, Sumatera Barat, menjadi saksi bisu bagi decak kagum belasan pengunjung. Mereka terpukau oleh pemandangan unik: enam batang melon tumbuh subur dalam sebuah ember berukuran 24 liter.
Pencapaian tersebut adalah hasil dari upaya para peneliti Balai Penelitian Buah (Balitbu), Solok. Di tengah kesederhanaan teknologi yang diterapkan, penemuan ini membuka peluang baru bagi para hobiis pertanian. Drs. Bushamsyah, seorang ahli dari Balitbu, menyatakan bahwa teknologi tabulampot melon ini cukup sederhana dan sangat sesuai bagi mereka yang memiliki minat dalam berkebun.
Manfaat Tabulampot Melon dan Pertumbuhannya dalam Ember
Tabulampot melon, meskipun belum meraih popularitas yang luas di kalangan hobiis, mampu mengubah pandangan tersebut. Sebelumnya, budidaya melon kerap dikaitkan dengan biaya tinggi dan lahan yang luas. Namun, Tabulampot With Media (TWM) berhasil mengatasi anggapan tersebut. Guntoro, ahli di bidang ini, menjelaskan bahwa biaya produksi melon dengan metode tabulampot bisa dihemat hingga 40% dibandingkan metode konvensional.
Pentingnya Kompos dalam Keberhasilan Tabulampot Melon
Rahasia keberhasilan bercocok tanam tabulampot melon terletak pada pemilihan media tanam yang tepat. Menurut Guntoro, komposisi media tanam menjadi faktor penting. Beliau, yang lahir di Pekalongan, telah menemukan formula sukses: campuran tanah, pupuk kandang, dan kompos dengan perbandingan 1:2:3. Komposisi ini secara khusus dioptimalkan untuk pertumbuhan melon.
Khususnya pada komposisi media tanam, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 1:2:3, sekam telah digantikan oleh kompos sebagai sumber bahan organik. Guntoro menjelaskan bahwa tanpa nutrisi hidroponik, melon memerlukan jumlah bahan organik yang jauh lebih tinggi. Langkah persiapan media sebaiknya dilakukan bersamaan dengan penyemaian untuk memastikan bahwa reaksi kimia dalam media telah selesai sebelum bibit ditanam.
Teknik Pemupukan dan Perawatan yang Tepat
Penting untuk memahami langkah-langkah pemupukan yang tepat. Setelah dua minggu penanaman, pemupukan pertama bisa dilakukan dengan menambahkan pupuk dasar NPK 15:15:15 sebanyak 5-15 g per pot, dicampur secara merata dengan media. Pada minggu keempat dan keenam, tambahan pupuk NPK yang sama perlu dilakukan. Perlu diingat bahwa selama pemeliharaan, pertumbuhan tanaman harus diamati secara cermat. Jika terjadi gejala kekurangan nutrisi, pupuk daun seperti Gandasil B bisa digunakan.
Teknik Pemangkasan dan Pematangan Buah
Pemangkasan pucuk menjadi langkah penting untuk mencapai buah yang lebat dan berkualitas. Pucuk batang melon perlu dipangkas pada hari ke-50-60 agar pertumbuhan vegetatif terhenti dan pematangan buah berjalan lebih baik. Pada minggu sebelum panen, penyemprotan KNO (Kalium Nitrat) dengan dosis 2 g/1 dilakukan untuk memastikan pematangan melon seragam dan rasa yang manis.
Penutup
Penting untuk dicatat bahwa sukses budidaya tabulampot melon bukan hanya terjadi di rumah kaca. Meskipun kompleks, sistem hidroponik telah berhasil dilakukan oleh hobiis. Guntoro meyakinkan bahwa cara membuat tabulampot melon ternyata lebih sederhana daripada yang mungkin dibayangkan.
Dengan harapan pengetahuan ini bermanfaat, mari kita bergerak bersama menuju era pertanian yang lebih berkelanjutan dan inovatif.
Bagikan pengetahuan ini kepada teman-teman Anda yang memiliki minat dalam pertanian atau berkebun. Dengan langkah-langkah sederhana, mereka pun bisa menumbuhkan melon subur dan lezat di halaman rumah.