Meningkatkan Kesuburan Tanah dengan Pupuk Organik bokashi : Mengatasi Tanah "Lapar"

Pengertian "tanah sakit" atau yang sering disebut "tanah lapar" menjadi perhatian dalam pertanian modern. Tanah yang diberi pupuk secara berlebihan namun hasil panennya stagnan bahkan menurun selama beberapa dasawarsa terakhir menjadi permasalahan utama. Ahli ilmu tanah Indonesia, Profesor Go Ban Hong, menyebut kondisi ini sebagai "tanah lapar" yang mengalami gangguan fisik, kimia, dan biologis.

Perbaikan terhadap "tanah sakit" membutuhkan pendekatan holistik yang memperbaiki kesehatan fisik, kimia, dan biologis sekaligus. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan memberikan bahan organik. Bahan organik memiliki kemampuan untuk menggemburkan tanah, memperbaiki daya tahan tanah terhadap hara dan air, serta menyediakan beragam nutrisi makro dan mikro yang lebih lengkap daripada pupuk sintetis. Tak hanya itu, bahan organik juga mengandung beragam mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.

Namun, pembuatan pupuk organik secara konvensional seringkali dianggap rumit oleh para pekebun. Proses komposisi yang memakan waktu 1 hingga 3 bulan dapat menyulitkan penggunaannya langsung ke tanah karena dapat menyebabkan panas berlebih yang dapat membahayakan tanaman. Inilah mengapa banyak yang mulai mengadopsi teknik pembuatan bokashi, khususnya pupuk kandang, yang dianggap lebih efisien.

Bahan baku pupuk organik

Poin Penting dalam Artikel:

  • Pengenalan Tanah Tidak Subur dan Kaitannya dengan Pupuk Organik
  • Manfaat Bahan Organik dalam Memulihkan Kesehatan Tanah
  • Proses dan Manfaat Pupuk Bokashi dalam Pertanian Organik
  • Bahan Baku dan Langkah-Langkah Pembuatan Pupuk Bokashi

Membuat Pupuk Bokashi: Solusi Cerdas untuk Pertanian Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti kotoran hewan, ampas tebu, dan bahan organik lainnya. Keunggulan pupuk organik terletak pada kandungan nutrisi yang lebih alami dan beragam, sesuai dengan kebutuhan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

Pembuatan pupuk bokashi secara organik sendiri tidaklah sulit. Bahan-bahan seperti kotoran hewan, ampas tebu, dan sejenisnya cukup disiapkan. Proses fermentasi selama beberapa minggu akan menghasilkan pupuk organik berwarna hitam yang siap diaplikasikan pada tanaman setelah proses fermentasi selesai.

Manfaat dari pupuk organik sangatlah besar. Selain menyediakan nutrisi esensial bagi tanaman, pupuk organik juga dapat meningkatkan struktur tanah, memperbaiki daya tahan tanah terhadap hara dan air, serta membantu pertumbuhan tanaman dengan optimal.

Bokashi Cair: Menghidupkan Tanah dengan Mikroorganisme Aktif

Bokashi cair adalah salah satu solusi yang digunakan untuk menghidupkan bakteri anaerobik dalam tanah. Biasanya dibuat dari campuran air dengan bahan-bahan kimia seperti molase, kapur, dan garam. Bokashi cair dapat dibuat sendiri di rumah atau dapat juga dibeli dari toko pertanian.

Cairan bokashi merupakan salah satu jenis kompos yang dihasilkan dari sisa makanan. Proses pembuatannya melibatkan campuran sisa makanan dengan air dan Effective Microorganisms (EM4). Bokashi cair dapat digunakan untuk memperkaya tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Langkah Bijak dengan Bokashi Semiaerob: Peningkatan Kesuburan Tanah

Bokashi adalah metode populer untuk membuat pupuk kompos menggunakan bahan organik yang telah difermentasi. Dalam bahasa Jepang, Bokashi berarti "bahan organik yang difermentasi". Metode ini mulai populer di Jepang dan kini telah dikenal di seluruh dunia.

Pupuk Bokashi dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan mempercepat proses dekomposisi bahan organik. Selain itu, pupuk bokashi juga memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman secara sehat.

Bahan utama dalam membuat bokashi adalah kotoran kambing yang dipilih karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Kotoran kambing dipadukan dengan arang sekam, dedak halus, gula, Effective Microorganisms (EM) 4, dan air. Arang sekam dipilih karena mengandung karbon aktif yang mampu menyerap residu pupuk dan pestisida di lahan. Dedak dan gula berfungsi sebagai makanan awal untuk mikroorganisme yang ditambahkan.

Langkah-langkah yang digunakan Agus sedikit berbeda dengan metode bokashi konvensional. Agus mengadopsi sistem semi-aerobik yang membutuhkan udara. Hal ini berbeda dengan metode anaerobik pada umumnya. Untuk menciptakan suasana semi-aerobik, Agus memastikan penumpukan bahan baku terdiri atas lapisan-lapisan yang dapat mengalirkan udara. Kotoran kambing dicampur dengan sekam bakar dan ditempatkan dengan tebal maksimal 15 cm di atas lantai yang telah dipadatkan.

Proses selanjutnya melibatkan penaburan dedak dengan proporsi tipis di atas campuran kotoran dan sekam. Selanjutnya, EM4 dilarutkan dalam air dan disiramkan secara merata pada campuran tersebut. Proses fermentasi dimulai setelah 72 jam dan dalam waktu yang singkat, pupuk bokashi siap digunakan. Agar lebih efektif dalam memperbaiki tanah dan memastikan nutrisi siap diserap tanaman, Agus menggiling bokashi hingga menjadi tepung.

Tepung bokashi menjadi andalan Agus dalam menyehatkan "tanah sakit". Kini, hasilnya terlihat dengan jelas saat ia mampu memproduksi 16,4 ton salak per tahun dari 2.200 tanaman, sejak ia mulai menggunakan pupuk bokashi. Inilah bukti nyata bahwa pupuk organik, terutama bokashi, dapat menjadi kunci sukses dalam meningkatkan kesehatan tanah dan hasil panen.

Kesimpulan:

Dalam upaya memperbaiki kondisi "tanah sakit" atau yang sering disebut "tanah lapar", pupuk organik, terutama bokashi, menjadi solusi yang efektif. Bokashi mengatasi kendala pembuatan pupuk organik konvensional dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi pertanian organik.

Menggunakan bahan organik sebagai pupuk memiliki manfaat yang besar, termasuk memperbaiki kesehatan tanah secara keseluruhan. Bokashi cair dan pupuk bokashi semi-aerobik adalah contoh nyata bagaimana mikroorganisme dalam pupuk organik dapat membawa perubahan positif pada tanah dan pertumbuhan tanaman.

Pilihan bijak untuk menggunakan pupuk organik, terutama bokashi, membuka pintu bagi pertanian yang berkelanjutan dan lebih berwawasan lingkungan. Meningkatkan kesuburan tanah dengan memanfaatkan bahan organik adalah langkah maju yang akan membawa dampak positif pada hasil panen dan lingkungan. Mari bersama-sama bertransformasi menuju pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan melalui penggunaan pupuk organik. Bagikan informasi ini kepada teman-teman pertanian dan berkontribusi pada perubahan positif dalam dunia pertanian

Lebih baru Lebih lama