Refresh

This website www.mitrausahatani.com/cara-membuat-green-house_-strategi-dalam-membangun-rumah-kaca/ is currently offline. Cloudflare's Always Online™ shows a snapshot of this web page from the Internet Archive's Wayback Machine. To check for the live version, click Refresh.

Cara Membuat Green House: Strategi Dalam Membangun Rumah Kaca

Cara Membuat Green House: Strategi Dalam Membangun Rumah Kaca

Membangun greenhouse yang baik harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Sebab, Indonesia memiliki musim, ketinggian tempat, dan agroklimat yang berbeda-beda. Informasi awal tentang Cara Membuat Green House yang benar harus dimiliki sebelum membangun sebuah greenhouse. Ketika memutuskan untuk mengembangkan sayuran di greenhouse, pertimbangkan lokasinya. Sebab, lokasi yang baik menghasilkan mutu produksi terbaik.

Apa itu Green house?

Green house adalah sebuah bangunan yang mempunyai struktur atap kaca dan dinding kaca. Tanaman seperti tomat dan bunga tropis ditanam di Green house. Bahkan di musim dingin, Green house mempertahankan suhu yang nyaman di dalamnya. Gas di atmosfer, seperti karbon dioksida, memerangkap panas dengan cara yang sama seperti atap kaca rumah kaca. Green house, juga dikenal sebagai Glasshouse digunakan untuk melindungi tanaman lunak atau di luar musim dari dingin atau panas yang ekstrem. Rumah kaca di abad ke-17 adalah struktur bata atau kayu sederhana dengan jumlah ruang jendela yang masuk akal dan beberapa bentuk pemanas. Green house berevolusi menjadi struktur beratap dan berdinding yang dibangun dari kaca dengan kerangka kayu atau logam minimal karena kaca menjadi lebih murah dan bentuk pemanas yang lebih canggih tersedia.

Fungsi Dan Kegunaan dari Green house

Fungsi Green house adalah untuk melindungi tanaman dari dingin atau panas yang ekstrem, serta hama yang tidak diinginkan. Rumah kaca memungkinkan Anda menanam tanaman tertentu sepanjang tahun, dan tanaman yang paling umum ditanam di rumah kaca adalah buah-buahan, tanaman tembakau, sayuran, dan bunga.

Struktur Dan Jenis Green house

Secara umum, ada tiga jenis green house: lean to, terlepas, dan punggungan dan alur atau selokan . Karena ukurannya yang kecil, green house jenis lean-to jarang digunakan untuk produksi komersial. Ini adalah jenis rumah yang paling umum di kalangan penghobi. Tipe atau jenis struktur rumah kaca yang digunakan menentukan efisiensi dan produktivitas operasi rumah kaca. Karena ada begitu banyak desain untuk dipilih, penting untuk mempelajari Cara Membuat Green House dengan benar serta kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Agroklimat

[caption id=”attachment_3093” align=”alignleft” width=”382”]pembangunan
greenhouse Pastikan tanah rata untuk memudahkan pembangunan greenhouse[/caption] Berkaitan dengan lokasi, temperatur mempengaruhi pertumbuhan, produksi, dan kualitas produk. Jika temperatur terlalu tinggi di siang hari, penyerbukan terganggu dan kualitas buah jelek. Sedangkan temperatur rendah menurunkan tingkat produksi sampai 50%. Idealnya 18 sampai 27°C dapat ditemui di area berketinggian 800 sampai 1.100 m dpi. Ketersediaan cahaya (joules/hari) di suatu area dapat menaikkan produksi. Satu persen peningkatan cahaya dapat menaikkan 1% produksi. Produksi maksimal dapat diatur bila cahaya mencukupi. Faktor lain yang mempengaruhi Cara Membuat Green House yaitu ketersediaan air, kekuatan angin, dan pengadaan tenaga kerja. Untuk lokasi terbaik akan menghasilkan produksi berkualitas. Pencarian informasi dari kebun sekitar dibutuhkan pula untuk memantapkan pemilihan lokasi. Dalam budidaya sayuran, fungsi greenhouse melindungi tanaman dari hujan, sinar matahari berlebih, hama dan penyakit, serta mendukung pertumbuhan tanaman. Sebelum dibangun, pastikan tanah rata untuk mempermudah pengerjaan, pemasangan irigasi, dan pengaturan iklim mikro.

Desain Greenhouse

[caption id=”attachment_3092” align=”alignright” width=”382”]bahan baku
greenhouse Bahan disesuaikan dengan kondisi keuangan[/caption] Di Belanda greenhouse melindungi tanaman dari dingin dan cuaca panas di , luar. Di Indonesia kita membutuhkan greenhouse untuk kondisi yang spesifik. Perbedaan tinggi permukaan area di berbagai wilayah perlu dipertimbangkan. Cara Membuat Green House bisa dimulai dengan membuat Desain sesuai dengan situasi dan keuangan. Carilah ide dari pekebun sekitar yang lebih mengetahui kondisi. Greenhouse tinggi dengan keadaan terbuka, sesuai untuk area beriklim hangat. Di daerah berangin kuat greenhouse rendah lebih pas. Pekebun di daerah beriklim dingin bangunlah greenhouse tertutup; area berawan, greenhouse sedikit mungkin menutupi sinar agar tanaman mendapat cahaya yang optimal. Bahan yang dapat digunakan untuk pembangunan greenhouse: bambu, kayu, besi, dan baja galvanis. Masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Jika Anda baru pertama kali dalam membuat green house , gunakan bahan yang tidak terlalu mahal gunakan bambu atau kayu. Jika cara Cara Membuat Green House telah dilakukan dengan terawat mereka dapat bertahan 10 tahun. Besi dan baja galvanis lebih mahal untuk investasi pertama, tetapi daya tahan mencapai 15 tahun. Atap greenhouse dapat memanfaatkan plastik biasa, plastik ultraviolet, fiber glass, atau kaca. Plastik sangat murah, tetapi hanya mampu bertahan beberapa bulan. Daya tahan plastik ultraviolet dan fiber lebih lama. Kendala menggunakan fiber adalah memelihara kebersihannya. Atap kaca lebih baik dan tahan lama, tetapi sangat mahal. Satu- satunya sayuran di Indonesia yang harus dibudidayakan dalam greenhouse adalah paprika. Itulah sebabnya, di Indonesia tak ada paprika yang ditanam di luar greenhouse. Yang harus diingat varietas yang terbaik di Lembang, belum tentu baik ditanam di lokasi Anda. Karena setiap varietas memiliki syarat tumbuh tersendiri.

Tahap persemaian

Jika varietas sudah ditentukan siapkan persemaian. Bersihkan kebun dari kotoran, gulma, dan pengganggu lainnya dengan pestisida. Media persemaian berupa arang sekam. Sifatnya yang porous dan kandungan mineral, cukup baik untuk pertumbuhan benih. Media ditaruh di sebuah tray pembenihan. Pengecekan pH dan konduktivitas listrik lebih baik dilakukan, agar benih tumbuh optimal. Sebelum disemai benih lebih baik direndam dalam air hangat (37°C) selama 15 menit. Tanamkan benih di media yang telah disiapkan. Tutupi dengan plastik dan masukkan ke lemari semai. Penutupan plastik pada 4 sampai 5 hari pertama sangat penting bagi pertumbuhan benih dan membantu proses perkecambahan. Kontrol suhu untuk siang 25 sampai 29°C, malam 18 sampai 20°C. Bila suhu terlalu rendah atasi dengan peletakkan lampu 25 watt dekat media, agar tetap hangat. Kelembapan udara yang baik 90 sampai 95%, ukur dan kontrol dengan humidity meter agar kelembapan tetap akurat. Hari ke-6, plastik penutup dapat dibuka. Bukalah di dalam ruangan agar kecambah tidak terkena sinar matahari langsung. Proses yang terpenting adalah menjaga kestabilan temperatur dan kelembapan di ruang semai. Tujuannya untuk memperoleh keseragaman kecambah. Kecambah dapat ditanam di polibag bermedia arang sekam. Ukuran polibag 15 cm x 15 cm. Pindahkan kecambah pada hari ke-9 atau ke-10. Usahakan media dalam keadaan lembap dan telah diberi pupuk. Perhatikan kualitas pupuk untuk menjaga nutrisi tanaman. Tanaman paprika yang dipelihara dalam nurseri selama 3 bulan telah siap dipindah ke dalam greenhouse.

Share on:

Yudianto
Yudianto Yudianto, penulis aktif di Budidayatani dan Mitrausahatani.com, memiliki hobi di bidang pertanian. Ia sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani, berkontribusi untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.
comments powered by Disqus