Kriteria Dalam memilih dan perawatan cupang aduan Terbaik

Kriteria Dalam memilih dan perawatan cupang aduan Terbaik

Ikan cupang aduan sangat populer di Indonesia, dan sering dijadikan hobi oleh banyak orang. Ikan ini sering dibudidayakan di kolam-kolam ikan, dan banyak peternak ikan cupang aduan menyediakan berbagai jenis pakan ikan khusus untuk ikan ini. Ikan cupang aduan sering dijadikan kontes ikan, dan banyak orang berlomba untuk memenangkan hadiah-hadiah yang ditawarkan. Ikan cupang aduan juga sering dijadikan hiasan di rumah-rumah dan kantor-kantor, karena ikan ini memiliki bentuk yang unik dan warna-warna yang menarik. Varietas cupang aduan bukan jaminan memenangkan pertarungan. Gaya berkelahi, didukung ketajaman gigi dan kekuatan sisik syarat utama bagi pemenang. Gaya bertarung yang lincah dan ketepatan memukul bagian tubuh rawan memang modal untuk cupang aduan. Namun, jika tidak didukung oleh ketajaman gigi, maka serangan tersebut tidak akan terasa oleh lawannya. Apalagi kalau sisik lemah, kekalahan tinggal menunggu waktu saja. Gigi dan sisik yang kuat bisa diciptakan, asal cupang dirawat sejak bakalan. Selama masa pembajaan diri itu, pernapasannya pun digembleng.

Ciri fisik cupang terbaik

cupang aduan umur 3 bulan ideal sekali dipersiapkan untuk menjadi jagoan. Anak-anak cupang itu tidak harus berasal dari satu lubuk (bak pembiakan). Yang penting mereka sehat dan fisiknya bagus. Cirinya, antara lain: bentuk badan panjang, jarak antara ring bibir atas sampai ujung tutup insangnya jauh. Sirip perut pendek dan kaku. Sirip ekor pendek dan sirip punggung kecil. Ciri fisik itu cuma berlaku untuk 3 varietas cupang, yakni cupang adu Singapura (Betta imbilis), cupang bagan medan (Betta imbilis var. Sumatraensis), dan cupang adu belgi singapura (Betta smaragdina) yang sirip perutnya berwarna hitam. Bisa juga dipilih anak cupang adu malaysia dan cupang adu kamboja. Namun, langka sekali menemukan anakan cupang kedua varietas itu. Sebab, cupang dewasanya pun masih jarang ditemukan di pasar. Oleh karena itu, ikan cupang sangat cocok untuk aduan dan banyak pehobi yang mencari ikan ini. Jika Anda juga tertarik untuk memelihara ikan cupang, maka Anda harus mengetahui ciri-ciri ikan cupang yang bagus. Berikut adalah beberapa ciri ikan cupang yang bagus:

  1. Warna tubuh ikan cupang yang bagus adalah warna yang cerah dan menyala. Warna hitam pekat juga bagus, tetapi warna yang paling dicari adalah warna cerah seperti merah, kuning, atau hijau.
  2. Ikan cupang yang bagus akan memiliki ukuran tubuh yang besar. Ukuran yang ideal adalah sekitar 15-20 cm. Jika ikan cupang Anda lebih kecil dari itu, maka ia mungkin tidak akan sehat dan akan mudah sakit.
  3. Ikan cupang yang bagus akan sangat aktif dan selalu bergerak. Ikan yang diam dan tidak aktif biasanya kurang sehat dan akan mudah sakit.
  4. Ikan cupang yang bagus akan mudah makan dan mudah beradaptasi dengan makanan yang baru. Ikan yang susah makan biasanya kurang sehat dan rentan terhadap penyakit.
  5. Ikan cupang yang bagus akan hidup dalam kondisi yang baik dan tidak mudah sakit. Ikan yang mudah sakit biasanya kurang sehat dan akan sulit untuk hidup dalam aquascape.

Oleh karena itu, jika Anda ingin memelihara ikan cupang, maka Anda harus mencari ikan cupang yang memiliki ciri-ciri di atas Alangkah baiknya kalau gaya bertarung anakan itu sudah diketahui. Pilih gaya bertarung yang menyerang ke arah pangkal ekor atau bagian perut. Cara mengetahuinya, lihat gaya bertarung induk pejantan. Anakan terpilih kemudian dimasukkan ke kolam bak semen berukuran 100cm x 100cm x 100cm. Lokasi kolam terkena sinar matahari. Lubang kontrol ketinggian permukaan air pada batas 90cm. Jadi, kapasitas volume air kolam 900.000cm!. Sediakan pipa pvc 2,5 inci sebanyak 70 sampai 80 batang. Tinggi pipa 100cm dan sekelilingnya dibuat lubang agar sirkulasi air di dalam pipa berjalan lancar. Masukkan semua pipa ke dalam kolam dengan posisi tegak. Susun pipa sehingga ada ruang kosong tanpa pipa seluas 20cm x 100cm. Fungsi ruangan ini untuk mengontrol kesadahan air. Isi kolam dengan air sampai batas maksimal. Klarutkan antibiotik super tetracycline 10 ppm (setara 5 kapsul). Larutkan juga 3 sendok makan garam dapur untuk menetralkan pH air. Selanjutnya biarkan air selama 48 jam.

CaCo3 dan Na2CO3

Pada satu minggu pertama biarkan anak cupang hidup di larutan air mengandung antibiotik. Dengan demikian, jika ada yang terserang penyakit icthyophirius multifillis bisa segera disembuhkan. Serangan itu mungkin saja muncul gara- gara sisik terluka karena berkelahi dengan “saudara” satu lubuknya. Awal minggu kedua, ambil dan buang air kolam sebanyak 3 ember. Ember berdiameter 30cm dengan tinggi 50cm. Ganti air tadi sebanyak 3 ember juga. Air pengganti ini sudah diberi CaCO3 (kalsium karbonat) yang mengandung Na2CO3(natrium karbonat). Bahan itu bisa dibeli di toko-toko kimia. Meskipun kemasan CaCO3 tidak mencantumkan kandungan Na2CO3, tetapi unsur ini pasti ada dalam CaCO3 sebagai impurities (ketidakmurnian). CaCO3 merupakan padanan sintesis dari chitine, senyawa kimia alami yang memperkuat struktur tulang mahluk hidup. Chitine mengandung CaCO3 dan Na2CO3 sebanyak 90% sampai 95%, ditambah unsur pendukung, seperti MgSO4, FeSO4, dan CuSO4 sebanyak 5%. CaCO3 di pasar berbentuk bubuk putih yang agak sukar larut. Sebagai pelarut dipakai HC1 atau H2SO4. Cara membuat larutan mudah saja. Campurkan lOcc HC1 dengan lOmg CaCO3 di dalam botol kristal. Setelah larutan terlihat keruh, tuangkan 20ppm larutan itu per 1 ember. Aduk sampai rata, dan masukkan perlahan-lahan ke dalam kolam. Dua minggu kemudian air diganti, sehingga otomatis perlu dibuatkan lagi larutan baru. Lakukan perawatan itu terus-menerus selama 3 sampai 4 bulan. Makanan berupa kutu air atau jentik nyamuk diberikan setiap hari pagi dan sore. Selang 3 hari sebelum pergantian air, berikan suplemen daging udang. Ambil daging udang dan berikan sedikit demi sedikit. Kandungan karoten pada udang akan mencemerlangkan warna pada sisik dan sirip. Jangan memberikan daging udang setiap hari karena mengeruhkan air dan mengurangi jumlah oksigen terlarut. Setelah 4 bulan, ikan cupang aduan diangkat dari dalam pipa. Usia cupang saat itu berkisar 6 sampai 7 bulan. Gigi dan siripnya sudah kokoh. Pemapasannya pun bagus karena selama 4 bulan hidup di pipa setinggi 100cm.

Latih keberanian cupang aduan

Usai penggemblengan selama 4 bulan, cupang disimpan dalam toples berdiameter 20cm. Istirahatkan selama 24 jam dengan ketinggian air 10cm. Keesokan hari, isi penuh toples itu dan jemur ikan pagi hari pukul 06.30 sampai 09.30. Waktu dijemur pasang sekat agar cupang tidak saling berpandangan. Langkah berikut, teduhkan cupang selama 10 menit. Kemudian buat sekat penghalang untuk setiap 2 ekor ikan. Jadi, dua ekor cupang aduan saling berpandangan. Air dalam toples sebelah kiri diaduk perlahan-lahan searah jarum jam; kanan, berlawanan arah jarum jam. Lakukan pengadukan sampai hitungan 25. Ulangi putaran sampai 5 kali, kemudian ubah posisi toples, dan aduk kembali. Pada sore hari latihan serupa dilakukan lagi, dan setelah dianggap cukup, ikan diberi makan dalam jumlah terbatas. Tutup seluruh toples dan istirahatkan sang cupang. Proses ini berjalan selama 3 sampai 5 hari. Selesai digembleng, istirahatkan ikan selama 48 jam. Saat itu, cupang boleh diberi makan daging udang sekenyangnya setiap pagi dan sore. Latihan bertujuan merangsang keberanian cupang yang baru diangkat dari lubuk. Pada proses ini pernapasan dan kesehatan insang sekaligus dikontrol. Jumlah makanan yang dibatasi selama latihan supaya kadar lemak dalam tubuh berkurang. Ikan terlihat atletis dengan otot besar pada sisi tubuh sampai pangkal ekor.

Pernah diuji coba

cupang aduan yang lulus dari penggodokan itu siap diturunkan ke medan laga atau dijual. Ciri cupang lolos ujian, antara lain: warna pada bagian tubuh terlihat cemerlang. Warna di sekitar kepala hitam legam. Gerakannya lincah dan siripnya selalu dikembangkan. Kalau sedang beristirahat di dasar toples, tutup insang tidak bergerak dan sirip insang bergerak lambat. Setiap dibuka sekat penghalangnya, ikan langsung mengembangkan seluruh sirip sambil membuka penutup insangnya lebar-lebar. Kotoran di dasar toples tampak padat, tidak hancur. Itu menandakan kondisi kesehatan perutnya sangat bagus. Perawatan khusus cupang adu ini merupakan pengalaman lapangan. Semua teknik tersebut pernah diujicoba oleh penulis. Saat itu dirawat 31 anak cupang, terdiri dari 25 cupang adu singapura lokal varietas Betta imbilis, dan 6 anak cupang adu Betta smaragdina. Cupang-cupang itu ditempatkan di kolam bak semen berukuran 50cm x 50cm x 100cm. Lama perawatan 4 bulan. Hasilnya, 13 ekor menang dalam pertarungan, 5 ekor seri melawan cupang adu impor, dan 10 ekor terjual seharga Rp50.000 sampai Rp75.000. Sisanya dijadikan induk pejantan.

Share on:

Yudianto
Yudianto Yudianto, penulis aktif di Budidayatani dan Mitrausahatani.com, memiliki hobi di bidang pertanian. Ia sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani, berkontribusi untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.
comments powered by Disqus