Asparagus Unggul di Tangan Sorawut

  • 7 min read

Wajar saja jika produksi Sorawut menjadi incaran eksportir. Tingkat keseragaman tinggi, sosok panjang, rebung renyah, manis, dan tak berserat. Inilah cara pekebun di Provinsi Rayong, 200 km dari Bangkok itu menangani rebung asparagus.

Hamparan kebun sayuran asparagus di Kabupaten Damnemsaduak, Provinsi Ratchaburi, Thailand itu tampak dominan. Lahan seluas 100 rai (16 ha) itu berciri khas produk organik.

Asparagus rayong demikian ia dikenal memang spesial. Walau ditanam di dataran rendah berketinggian di bawah 200 m dpi, tetapi bermutu tinggi. “Bentuknya lebih seragam, rasanya lebih renyah dan manis. Apalagi kalau ditumis,” tutur Sorawut, ketua kelompok tani di Damnemsaduak. Pantas jika produksinya menjadi incaran para eksportir. Setiap 2 hari eksportir menjemput hasil panen untuk memenuhi permintaan pasar Singapura.

Tentang sayuran asparagus

Asparagus adalah sejenis sayuran yang berasal dari daerah Mediterania. Asparagus biasanya tumbuh sebagai tanaman perdu, dan sering ditanam di pekarangan rumah. Asparagus termasuk ke dalam keluarga Asteraceae, dan memiliki nama ilmiah Asparagus officinalis.

Asparagus memiliki batang yang berwarna hijau, dan daunnya berwarna hijau keabu-abuan. Asparagus sering dikonsumsi sebagai lalapan atau sayur, dan juga bisa dimasak sebagai bagian dari sup atau nasi goreng.

Asparagus biasanya tersedia di pasar pada musim panas dan musim dingin. Asparagus yang ditanam di Indonesia biasanya tumbuh di daerah pegunungan, seperti di daerah Bogor dan Bandung.

Asparagus merupakan sayuran yang kaya akan nutrisi dan sangat baik untuk kesehatan. Asparagus memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko kanker, dan menjaga kesehatan jantung. Asparagus juga kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral.

Sejak 1991 Sorawut menggunakan bibit F1 hibrida produk Pacific Corporation Co. Ltd, sebuah perusahaan gabungan Jepang-Thailand. “Demi kualitas, selain bibit, penguasaan teknik pascapanen menjadi kunci jaminan kualitas,” ujar pria berusia 42 tahun itu. Pascapanen meliputi waktu dan cara panen, sortir, serta pengemasan.

Manfaat asparagus

Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang kaya akan nutrisi. Sayuran ini mengandung banyak vitamin dan mineral, seperti vitamin A, C, E, K, dan B6, serta mineral seperti kalium, kalsium, magnesium, dan zat besi. Kandungan gizi ini membuat asparagus bermanfaat untuk kesehatan.

Berikut adalah beberapa manfaat asparagus untuk kesehatan:

  1. Mencegah Osteoporosis Asparagus mengandung kalsium yang dapat mencegah osteoporosis. Osteoporosis adalah penyakit dimana tulang mengalami kerusakan dan menjadi lemah. Kalsium berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, sehingga asparagus dapat membantu mencegah osteoporosis.
  2. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Asparagus juga kaya akan kalium yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Kalium bekerja dengan cara mengontrol sirkulasi darah dan juga mengurangi tekanan pada pembuluh darah.
  3. Mencegah Kanker Asparagus mengandung antioksidan seperti vitamin C dan E yang dapat mencegah kanker. Antioksidan dapat menangkal radikal bebas yang merusak sel dan jaringan tubuh, sehingga dapat mencegah kanker.
  4. Meningkatkan Sistem Imun Vitamin C yang terkandung dalam asparagus juga dapat meningkatkan sistem imun. Vitamin C bekerja dengan cara membantu sel dalam tubuh untuk bekerja lebih efektif dalam melawan infeksi.
  5. Mencegah Diabetes Asparagus juga kaya akan fiber yang dapat mencegah diabetes. Fiber dapat menurunkan kadar gula darah dan juga meningkatkan sensasi kenyang, sehingga dapat mencegah terjadinya diabetes.
  6. Mencegah Anemia Asparagus mengandung zat besi yang dapat mencegah anemia. Zat besi berperan dalam pembentukan sel darah merah yang mengandung hemoglobin. Hemoglobin berfungsi untuk mengangkut oksigen dalam tubuh. Jika tubuh kekurangan zat besi, maka akan terjadi anemia.
  7. Meningkatkan Kecerdasan Vitamin B6 yang terkandung dalam asparagus juga dapat meningkatkan kecerdasan. Vitamin B6 berperan dalam metabolisme sel dan juga neurotransmiter, sehingga dapat meningkatkan fungsi otak.

Proses pemanenan

Pekebun asparagus dituntut berdisiplin tinggi. Pasalnya, sayuran rebung itu tidak boleh terlambat dipanen. Idealnya dipanen saat mahkota tunas masih kuncup, batang tunas lurus berwarna hijau muda, panjang sekitar 20 sampai 25 cm. Biasanya diameter tunas masih 1 sampai 2 cm.

Hindari salah potong atau mencabut ketika panen. Pekebun di Rayong menggunakan pisau khusus berbentuk bulan sabit panjang 15 cm. Lengkung bagian dalam sangat tajam. Pisau dipegang di antara jari telunjuk dan jari tengah, lalu leher tunas dipotong sekaligus dengan sayatan serong 10 sampai 30°. Waktu paling ideal untuk panen pukul 06.00 sampai 07.00 pagi.

Cara menanam asparagus ala pekebun Rayong

Asparagus dapat ditanam sebagai bibit atau benih. Bibit asparagus dapat dibeli di toko pertanian atau benih online. Bibit asparagus segar dapat ditanam langsung di lahan. Bibit asparagus kering dapat disimpan dalam wadah kering di tempat yang gelap selama 3-4 minggu sebelum ditanam. Asparagus dapat ditanam dalam pot atau lahan yang telah disiapkan dengan media tanam yang baik drainage.

Pada saat menanam, bibit asparagus dapat ditanam sejajar dengan tanah atau sedikit lebih dalam. Bibit asparagus yang ditanam lebih dalam akan membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh. Bibit asparagus ditanam pada jarak 30-60 cm antara satu sama lain. Asparagus dapat ditanam dalam barisan atau grup. Setelah ditanam, tanaman asparagus ditaburi dengan serbuk gergaji atau serat kayu untuk menjaga tanah tetap lembab dan untuk mencegah pertumbuhan gulma. Gulma dapat dibuang dengan cara digali sekitar tanaman asparagus.

Asparagus dapat tumbuh di lahan dengan kondisi tanah yang berbeda, tetapi tanah dengan kandungan humus yang tinggi akan memberikan hasil yang baik. Asparagus dapat tumbuh di daerah dengan iklim panas, tetapi akan lebih baik jika ditanam di daerah dengan iklim sedang. Asparagus dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi dapat pula tumbuh di daerah dengan curah hujan yang rendah. Jika ditanam di tempat yang terlalu lembab, asparagus dapat tumbuh lemah dan mudah terserang penyakit.

Pada umumnya, asparagus dapat tumbuh dengan baik meskipun jarang mendapatkan perawatan. Asparagus akan menghasilkan buah setelah 2-3 tahun dari masa penanaman. Bibit asparagus dapat ditanam setiap musim, tetapi hasil yang baik dapat diperoleh jika ditanam pada musim semi atau musim gugur. Asparagus dapat ditanam di lahan kering, tetapi hasil yang baik dapat diperoleh jika ditanam di lahan yang lembab.

Di Rayong pekebun membudidayakan anggota Liliaceae itu di bedengan yang dikelilingi parit. Oleh karena itu panen dilakukan oleh 3 orang. Dua orang di bedengan, satu orang di atas perahu kayu yang terapung di parit. Setelah rebung dipotong oleh 2 pekeija lalu dimasukkan ke keranjang plastik segiempat 40 cm x 60 cm x 30 cm. Pekerja dalam perahu mengikat tiap 500 g dengan karet gelang lebar. Tidak boleh terlalu ketat dan posisinya hanya 8 sampai 10 cm di atas pangkal batang.

Seluruh permukaan keranjang sebelumnya telah diberi 2 sampai 3 alas plastik bening agak tebal. Ke-4 sisi plastik dijahit dengan rami menyatu dengan sisi keranjang. Itu untuk mencegah kulit tunas asparagus lecet. Uniknya asparagus tidak dicuci, kotoran yang menempel lepas cukup dengan dikibaskan. Hasilnya asparagus tidak mudah busuk. Apalagi jika disimpan pada suhu 0 sampai 2 °C dan kelembapan 95 sampai 100%. Asparagus bisa tahan 2 sampai 3 minggu.

Dari lahan, sayuran berumah 2 itu dibawa ke gudang sortasi. Di atas meja kayu belapis perlak plastik, asparagus hasil panen dipilah sesuai kelas. Kelas A berpenampilan batang tunas lurus, mahkota masih kuncup, dan diameter pangkal batang maksimum 1.5 cm. Di luar kriteria itu masuk kelas BS.

Tenaga profesional cukup mengamati kondisi fisik tunas. Bagi pemula dapat memakai alat bantu berupa kotak seng 30 cm yang dilengkapi pisau di atasnya. Alat ini mampu memuat 500 g sekali potong. Hanya dalam tempo 3 jam, 2 supervisor dan 10 tenaga keija rampung menyortir 500 kg.

[caption id=“attachment_20486” align=“aligncenter” width=“300”] asparagus berkualitas[/caption]

Kualitas asparagus yang diminta pasar

Rebung lolos sortir lalu diikat per 500 g, kemudian dimasukkan ke dalam keranjang plastik dengan posisi berdiri. Kuncup mahkota tunas menghadap ke atas. Tiap keranjang ditimbang agar masing-masing berbobot 12 kg. Kelas A untuk memasok eksportir dan pasar swalayan dijual seharga Baht 40/kg setara Rp9.000.

Pasar tradisional menyerap kelas BS yang dibeli Baht 30/kg, setara Rp 6.750. “Kelas A sama sekali tidak berserat, renyah, ramping, manis, dan enak untuk ditumis setengah matang. Kelas BS seratnya masih lembut, renyah, agak besar, agak lentur tapi masih manis. Cocok untuk dimasak campur atau sup,” tutur Sorawut.

Wajar saja jika asparagus yang dihasilkan pekebun Rayong bermutu tinggi. Mereka menerapkan sistem budidaya yang intensif. Kerabat bawang merah itu ditanam di bedengan yang membentang arah utara selatan. Dengan demikian laju fotosintesis lebih maksimal. “Biaya produksi dan volume kerja menjadi lebih efisien dari persiapan lahan tanam sampai pemanenan,” tambah Sorawut.

Persiapan tanam dimulai setelah lahan berbentuk parit dan tegalan. Pengerjaannya cukup dilakukan oleh 2 orang untuk luasan 1,6 ha. Setelah ditaburi pupuk kandang, tanah diberakan. Penyiraman menggunakan perahu motor. Air tersembur setinggi satu meter ke kiri dan ke kanan saat perahu melaju di parit antara 2 baris petak bedengan. Perahu dayung dipakai saat panen saja.