Borobudur All Breed Dog Show Contest
- 3 min read
Keturunan Int Ch Odo von Der Flugscheise dan Bessy vom Haus itu bukan pendatang baru di arena kontes. Segudang prestasi di kontes internasional direbut anjing kelahiran 20 Februari 2018 itu. Tak heran bila puluhan piala best of breed atau best in show dikoleksinya. Tahta terbaik di Kontes anjing all breed terakhir direbut Hakim setelah menundukkan 9 anjing peraih best of group (BOG). Shih tzu bemama Sa Ina Ch Midnightdream Once A jadi pesaing terberat. Penampilan anjing mungil milik Agus Riyanto, hobiis dari Solo, Jawa Tengah, itu tak kalah menawan. Penampilan dan gerakan anjing asal Cina itu atraktif. Namun, Besoff, juri spesialis all breed sejak 1980, menunjuk rottweiler sebagai pemenang BIS umum, disusul shih tzu. Penobatan BIS lokal pun tak kalah seru. Di antara 10 peserta, hanya 2 anjing yang menjadi perhatian Besoff. Itulah Wonderland Cool Water (pomeranian) dan Aldo v Madeum (basset hound). Bolak-balik juri peraih record of the greatest best in show winning bitch all breed in Australia of all time itu menilai kedua anjing. Tangannya akhirnya menunjuk pomeranian andalan Agus Riyanto sebagai terbaik untuk anjing lokal. Sementara basset hound milik Julia asal Surabaya, Jawa Timur, puas di posisi runner up.
Ramai
Meski gagal di pemilihan BIS di grup 2, penampilan Ina Int Ch Jackson Show Me The Money (Maguire) milik Jani Lauw asal Jakarta memukau penonton. Golden retriever berumur 4 tahun itu mampu mengungguli 3 pesaing di kelas champion. Di antaranya Biss Ina Th CH Gold Rush Harry Potter andalan Agus Wiediyanto dari Bandung, Jawa Barat. Lima rival lain menjadi kompetitor ketika Maguire bertanding di Kontes anjing babak pemilihan best of breed (BOB). Sebut saja Ina Ch Miro v Golden Castle milik Christina Fatmasari asal Temanggung, Jawa Tengah, Golden Sun Rafles Rover andalan Yanti L Sica Tambunan asal Jakarta, dan Valesca Britney v Fourty One-nya Suryo Purnomo dari Malang, Jawa Timur. Namun, Besoff melihat penampilan anjing bernomor peserta 249 itu lebih baik dibanding yang lain. Maguire pun keluar sebagai juara. Persaingan ketat juga terjadi di ring A. Sekitar 30 herder bertanding untuk memperebutkan gelar terbaik. Suwenda Saptari, sang juri, kewalahan menilai setiap kontestan. Gelar BOB akhirnya diberikan pada Vitus v Orangerie milik Teddy Winata asal Semarang, Jawa Tengah. “Sosok sempurna dan gaya berjalan bagus. Pantas bila anjing ini mewakili untuk pemilihan best in show” kata juri sekaligus ketua Perkin Jaya itu. Kontes anjing di lapangan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, itu berjalan sukses. Peserta dan pehobi berdatangan dari seluruh kota di Jawa. Penonton di kota Getuk itu merasa terhibur menyaksikan lomba. Seiring dengan tenggelamnya matahari di balik stupa-stupa candi, senyum sumringah terpancar di wajah para pemenang. Satu per satu peserta meninggalkan lapangan yang berada di samping kanan salah satu keajaiban dunia itu. Mereka puas mengikuti jalannya acajra.