Buah Manggis Ungulan dari Rejanglebong
- 3 min read
Bukan hanya Jawal, peneliti manggis dari Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu), Solok, yang memuji manggis rejanglebong. Saat si cantik itu dikirim ke markas Mitra Usaha Tani oleh Suhardi, kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH), Bengkulu, belasan awak redaksi langsung mengerumuninya dan terkagum-kagum. “Cakep banget, warna ungunya bersih mengkilap. Seperti pakai body lotion” kata Evy Syariefa, redaktur buah Mitra Usaha Tani. Pesona Garcinia mangostana itu jauh berbeda dengan manggis yang lazim beredar di pasar. Menurut Jawal, kunci utamanya mangkhut-sebutan manggis di Thailand-itu tumbuh pada iklim yang stabil. Harap mafhum, getah kuning hadir karena pembuluh getah pecah. Pembuluh itu terletak di bawah pemukaan kulit dalam yang berwarna merah muda. Pemicunya bisa beragam: penyakit, benturan keras, dan perbedaan iklim yang ekstrim.
Manggis Rejang lebong
Nun di Rejanglebong, Bengkulu, kondisi iklim sangat stabil. Dari 5 kecamatan: Curup, Lebong Utara, Kepahyang, Padang Ulak Tanding, dan Bermani Ulu-tempat tumbuhnya manggis rejanglebong-76% di antaranya berada pada ketinggian di atas 500 m dpi. Setengahnya berada di ketinggian 1.000 m dpi. “Manggis tumbuh di daerah dengan ketinggian basah. Hampir tidak ditemui masa kering sama sekali. Begitu juga sebaliknya,” kata Jawal. Lantaran itu perbedaan suhu ekstrim yang menyebabkan tekanan turgor berubah tiba-tiba, tidak terjadi. Manggis pun terbebas dari “stroke” alias pecahnya pembuluh getah. Yang menarik dari manggis rejanglebong, ia hadir bukan dari daerah sentra manggis. Pelacakan Mitra Usaha Tani di berbagai literatur, dunia maya, dan pameran misalnya, tak ditemukan sama sekali manggis rej anglebong. Yang lebih terkenal justeru manggis bengkulu, tepatnya di Kecamatan Selebar dan Kecamatan Muarabangkahulu, Bengkulu. Pada 2003, di kota itu terdapat 62 ha hutan manggis dengan produksi 229,6 ton. Setara 3,7 ton per ha.
Manggis Langka
Lantaran tumbuh di luar daerah sentra dengan kualitas istimewa, manggis rejanglebong menarik perhatian peneliti dari BPSB-TPH Bengkulu. Pada 2002 tim yang dipimpin Suhardi Galib mulai melakukan pengamatan. Total terdapat 8 pohon manggis lokal sejenis di 5 kecamatan. Hasil seleksi selama 3 tahun menunjukkan hanya 2 pohon yang terletak di Desa Pall VII, Kecamatan Bermani yang berbuah istimewa. Selama itu pula dilakukan pengujian organoleptik dengan manggis lokal lain di Rejanglebong dan Bengkulu. Menurut Suhardi, kedua pohon itu diduga berumur 12 tahun. Lantaran tergolong masih muda, produktivitas baru 150-200 buah per musim atau setara 17- 23 kg per pohon. Sejauh pengamatan para peneliti, sebetulnya serangan getah kuning masih ditemukan. Hanya saja jumlahnya sangat sedikit. “Bisa diabaikan, paling cuma dalam hitungan jari yang terserang,” katanya. Berdasarkan cerita pemilik lahan, manggis itu berasal dari manggis lokal setempat yang tumbuh alami. Bentuk yang indah itu terjadi karena proses keragaman genetis yang wajar. Kehadiran sang ratu nan molek itu jadi kabar baik buat pekebun dan eksportir manggis Indonesia. “Saya pernah bermimpi menemukan manggis nan mulus. Bila bertemu tolong kabari,” kata Jackson Kennedy Tarigan, eksportir manggis di Sumatera Barat. Kini, Jackson tak perlu beripimpi lagi. Ia dapat berkunjung ke Rejanglebong saat musim manggis. Dapat dipastikan, ia akan seperti Jawal. Berteriak kagum melihat penampilan sang ratu.