Cara Membuat Virgin Coconut Oil
- 3 min read
Virgin coconut oil adalah minyak kelapa murni yang diproses secara alami dari daging kelapa segar atau derivatnya. Minyak kelapa rakyat yang diolah dari daging kelapa segar sudah dapat disebut virgin coconut oil (VCO). Hanya saja, kualitas minyak hasil pengolahan tradisional kebanyakan di bawah standar mutu yang diinginkan pasar. Banyak jalan menghasilkan minyak kelapa murni. Contoh, dengan cara pemanasan bertahap pada suhu rendah. Ada pula yang dilakukan tanpa pemanasan. Setiap metode menghasilkan kualitas minyak berbeda. Wajar jika harga VCO di pasar dunia bervariasi, US$10-US$80 per liter.
Virgin Coconut Oil Dengan Bantuan enzim (Tanpa Pemanasan)
Pembuatan VCO tanpa pemanasan dengan cara mendiamkan kepala santan (krim atau kanil) selama 10-24 jam. Sebelum difermentasi, krim dicampur starter ragi Saccharomyces cerevisiae atau enzim seperti poligalakturonase, alfa amylase, protease, dan pektinase untuk memecahkan emulsi. Setelah diaduk rata selama 5-15 menit, suspensi didiamkan. Proses fermentasi selesai setelah terbentuk 3 lapisan: minyak, blondo, dan air. Lapisan minyak dikumpulkan perlahan-lahan lalu disaring dengan kertas saring. minyak kelapa murni itulah yang dipasarkan sebagai VCO. Metode pembuatan minyak kelapa murni tanpa pemanasan juga dikembangkan Laboratorium Kimia-Fisika Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Lembaga itu menggunakan VCO sebagai minyak pancingan. Setelah didiamkan selama 10 jam, VCO sudah dapat diambil. Dengan pengemasan yang baik pada suhu kamar, VCO tanpa pemanasan awet bertahun-tahun. Teknologi VCO ala Balitka hanya menyempurnakan teknologi pengolahan minyak kelapa murni yang selama ini dilakukan masyarakat secara tradisional. Prinsipnya menggunakan pemanasan bertahap hingga mencapai suhu 95-100°C. Dengan cara itu aroma dan rasa kelapa tetap dipertahankan. Hasilnya bening tidak berwarna, ciri khas VCO sesuai standar industri.
Virgin Coconut Oil Dengan Pemanasan
Teknologi VCO dengan pemanasan mudah diterapkan oleh pekebun di pedesaan. Sebab, masyarakat pedesaan sudah terbiasa memproduksi minyak kelapa melalui pemanasan untuk dikonsumsi sendiri. Berikut ini proses cara membuat minyak kelapa serta pengolahannya.
- Kupas buah kelapa berumur tua, 11- 12 bulan lalu dibelah. Parut secara manual, atau keluarkan daging buah lalu diparut dengan mesin pemarut. Parutan kelapa ditambah air dengan perbandingan 1:2. Peras dengan tangan lalu saring untuk memperoleh santan. Bisa pula menggunakan alat pemeras santan (santan expeller).
- Tuangkan santan ke dalam wadah transparan lalu diamkan selama 2-3 jam hingga terbentuk 2 lapisan: kepala santan (krim) dan air. Pisahkan krim dari skim dengan cara menyedot bagian skim ke luar. Pemisahan dapat pula dilakukan dengan alat pemisah krim.
- Tuangkan krim ke dalam wajan lalu panaskan perlahan pada suhu 95-100°C hingga terbentuk minyak dan blondo. Saat blondo masih berwarna putih, bahan diangkat dan didinginkan. Biarkan selama 1 jam lalu saring untuk memisahkan minyak dan blondo. Minyak dipanaskan lagi selama 10-15 menit untuk menghilangkan partikel air yang masih tersisa. Dinginkan dan saring untuk mendapatkan minyak kelapa murni.
Blondo yang terpisah dipanaskan kembali untuk mendapatkan minyak goreng kualitas tinggi.
[caption id=“attachment_1265” align=“aligncenter” width=“200”] Keluarkan daging kelapa dari tempurung[/caption]
[caption id=“attachment_1265” align=“aligncenter” width=“200”] Diparut dengan alat pemarut[/caption]
[caption id=“attachment_1265” align=“aligncenter” width=“200”] Peras santan dengan alat atau dengan tangan[/caption]
[caption id=“attachment_1265” align=“aligncenter” width=“386”] Pisahkan krim dari air, baik dengan alat atau secara manual[/caption]
[caption id=“attachment_1265” align=“aligncenter” width=“200”] Masak krim pada suhu rendah[/caption]
[caption id=“attachment_1265” align=“aligncenter” width=“200”] Diamkan setelah blondo terbentuk[/caption]
[caption id=“attachment_1265” align=“aligncenter” width=“200”] Saring dengan kertas saring untuk mendapatkan minyak kelapa murni[/caption]