Corak Shiro Utsuri Rusak Gegara Salah Pakan
- 3 min read
Kejadian setahun silam terasa membekas di hati alumnus desain interior Arkansas State University. Semula tak ada keanehan yang tampak sebelum ia memberi suplemen tepung kaya asasantin dan betakaroten pada pakan. Belum genap sehari, corak merah itu muncul. Awalnya totol totol itu keluar di dekat kepala, lalu menjalar ke seluruh tubuh. Sialnya, setelah pemberian pakan dihentikan, corak merah itu seolah menetap permanen. “Tidak bisa dihilangkan sampai sekarang,” ujar Budi. Suplemen itu semula diberikan untuk mendongkrak warna merah pada kohaku yang kebetulan diletakkan dalam kolam sama. Namun apa lacur, sang kohaku pun ikut dilanda kasus serupa. Di luar pattern merah, muncul pula totol-totol merah lain. [caption id=“attachment_1689” align=“aligncenter” width=“360”] Shiro utsuri muncul totol-totol bercorak merah[/caption]
Bukan silangan murni
Menurut Susanto Leo dari Royal Koi di Jakarta Barat, munculnya warna lain pada kasus yang dialami Budi kerap terjadi di kalangan hobiis. “Pakan hanya salah satu faktor pemicu, tapi tidak sebesar faktor genetik,” ujar distributor pakan Sen Iro dari Jepang. Pakan impor sudah teruji komposisinya lewat eksperimen selama puluhan tahun sehingga pemberiannya tidak menimbulkan efek negatif. Faktor genetik memang dianggap sebagai faktor utama di balik kejadian itu. “Banyak penangkaran di Jepang memproduksi koi bukan silangan murni lagi,” ujar Susanto Leo. Tak heran, shiro utsuri misalnya tetap memiliki gen merah, atau kohaku, gen hitam. Wajar bila suatu ketika akibat pemberian pakan, warna-warna itu terpancing keluar. Akibatnya sang klangenan pun terlihat belang-bentong. “Koi-koi dari Jepang umumnya lebih bagus,” ujar Pollyloka dari Top Nishikigoi di Cisarua, Kabupaten Bogor. Koi asal Jepang memang sedikit yang berubah corak meski bukan silangan murni. Lebih istimewa lagi saat dibesarkan koi-koi itu warnanya cenderung redup, tapi saat dimasukkan ke dalam kolam finishing sebelum dijual, tak sampai 2 minggu warna-warna redup berangsur ngejreng. “Cara itu rahasia dapur mereka,” ujar distributor pakan Hikari. Meski demikian menurut Pollyloka, perubahan corak jamak terjadi dalam persentase kecil dan tidak perlu ditakutkan. Perubahan itu bisa terjadi di saat ikan masih kecil atau ketika panjang tubuh 40-50 cm. “Sebaiknya saat membeli koi, cermati silsilah agar tidak kecewa di kemudian hari,” paparnya. [caption id=“attachment_1689” align=“aligncenter” width=“440”] Putih hitam corak asli shiro utsuri[/caption]
Pakan alami
Banyak pakan yang beredar menjanjikan warna cemerlang. Namun, pemberian pakan sebaiknya ditunjang asupan pakan alami agar kandungan nutrisi lebih lengkap. Pakan alami dapat berupa sayur dan buah-buahan seperti, jeruk, wortel, dan ampas kacang. Suplemen seperti minyak ikan dan vitamin B komplek pun dapat diberikan. “Wortel kaya betakaroten seperti kulit udang. Ia bisa menaikkan warna merah seperti spirulina,” ujar Budi Wijaya. Sedangkan jeruk yang kaya vitamin C akan memperbaiki daya tahan tubuh. Buntutnya dengan tubuh prima warna pun cemerlang. Begitu pula ampas kacang yang kaya protein, membantu kelancaran proses metabolisme di dalam tubuh. Biasanya bahan-bahan alami itu dihaluskan lalu dicampur ke pellet. Tidak ada aturan baku jumlah pakan alami yang diberikan. Namun, acuan pemberian jumlah pakan sebesar 5% dari bobot tubuh ikan dapat menjadi patokan. Wortel misalnya diberikan sebuah untuk ikan berbobot 5-10 kg. “Pakan alami cukup seminggu sekali dan berselang-seling,” ujar kelahiran Jakarta 29 tahun silam itu. Dengan cara itu koi sehat dan warna cemerlang. (mitrausahatani)