Dekorasi Bunga Apik Dari rangkaian Bunga Nan Cantik
- 4 min read
Apa jadinya jika daun anggur laut itu kering? Angin meluruhkan daun dari batang perdu itu. Daun tanaman anggota famili Polygonaceae itu biasanya terbuang sia-sia Mitra Usaha Tani . Selain daun anggur laut, Raras juga memanfaatkan bunga cantik daun puring, hanjuang, dan dracaena segar untuk mempercantik rangkaian. Sebagai langkah awal, Raras membuat pigura dari tripleks. Kemudian, membungkus bagian tepi pigura dengan daun anggur laut kering. Perangkai bunga itu lalu menempelkan floral foam di bagian bawah, tengah, dan atas pigura untuk menempelkan daun-daun segar. [caption id=“attachment_16108” align=“aligncenter” width=“640”] Buket pengantin dari rangkaian daun karya Sugiyanti Gowijaya[/caption]
Bunga Cantik Dari Daun segar
Bukan hanya daun anggur laut kering, Raras juga memanfaatkan daun anggur laut segar, la membentuknya menjadi corong lalu menempelkannya di bagian pojok kiri bawah dan tengah rangkaian. Sementara untuk daun dracaena dan kordilin, ia melipat-lipat, mengikat dengan kawat, lalu menempelkannya ke pojok kanan bawah dan bagian tengah rangkaian. “Teknik yang digunakan hanya lipat, gulung, ikat, dan tempel,” ujarnya. Raras juga memanfaatkan batang kordilin atau hanjuang untuk mempercantik rangkaian, la memotong batang sekitar 5 cm, lalu menempelkan ke pigura dengan membentuk pola liukan. Meski daun mendominasi rangkaian, jangan bayangkan hasilnya hijau monoton. Rangkaian karya Raras justru penuh warna. Sebab, ia menggunakan puring dan kordilin yang berwarna merah, serta dracaena yang dominan kuning. Warna dekorasi dinding semakin semarak dengan penambahan anyelir Dianthus caryophyllus di dalam corong daun anggur laut. Rangkaian daun lain yang tak kalah cantik hasil rangkaian Resty Budiman. Resty membuat rangkaian berbahan dracaena berwarna hijau totol putih. “Dasar rangkaian terinspirasi dari bentuk daun,” ujarnya. Mula-mula Resty membuat pola daun dari kertas karton. Lalu ia menempelkan lipatan daun dracaena satu per satu ke kertas karton hingga menutupi semua permukaan. Untuk menyemarakkan warna rangkaian dominan hijau dan putih, Resty menyematkan jengger ayam celosia kuning dan mawar merah muda, merah, serta kuning di tengah rangkaian. Kumpulan puluhan daun itu amat atraktif membentuk daun berukuran lebih besar. Bagian-bagian tanaman acap kali memang memberi inspirasi bagi para perangkai. [caption id=“attachment_16107” align=“aligncenter” width=“206”] Dekorasi dinding berpigura daun anggur laut kering karya Lucia Raras[/caption]
Rangkaian Bunga Mawar dari puring
Bila Resty terinspirasi dari bentuk bunga cantik, Lily Satra membuat rangkaian yang terinspirasi dari bunga mawar. Lily Satra membuat rangkaian dari daun puring membentuk bunga mawar. Pemilihan daun puring berwarna hijau dengan tepi daun berwarna merah dan kuning membuat rangkaian semakin meriah. “Rangkaian ini menggunakan teknik tempel,” ungkapnya. Semula Lily membentuk karton menjadi lingkaran beragam diameter. Interval setiap diameter mencapai 2 cm. la lalu menempel puring ke kertas karton hingga semua bagian kertas karton tertutupi. Selanjutnya, ia merangkai tiap karton yang telah tertempeli daun puring dengan diameter karton paling kecil di dalam. Semakin ke luar diameter karton semakin besar. Sebagai pemanis rangkaian, ia menempelkan daun anggur laut yang digunting sampai habis. Rangkaian dari daun karya Novembriati tak kalah menarik. “Inspirasi rangkaian dari wadah kukusan dimsum,” tuturnya. Sebagai dasar rangkaian ia memanfaatkan kukusan dimsum yang ditutup dengan kordilin tricolor, la menggunakan 2 kukusan yang berbeda ukuran. Ukuran lebih besar sebagai dasar, sedangkan kukusan lebih kecil di atas kukusan besar untuk menutup bunga. Atiek-sapaan Novembriati-mengisi wadah bambu itu dengan beragam komponen seperti anggrek, krisan, jengger ayam, kordilin yang dibentuk kepang serta helaian daun kordilin tricolor. “Agar terlihat efek tiga dimensi lengkungan rangkaian dibuat menyamping,” tuturnya. Rangkaian berbahan daun cantik nan simpel juga terlihat dari rangkaian Rohidin. Sebagai alas rangkaian ia memanfaatkan bambu yang telah dipotong. “Rangkaian ini minimalis,” ujarnya. Rohidin menggunakan lili paris, puring, dracaena, serta bunga mawar untuk menyemarakkan rangkaiannya. Daun puring yang bentuknya liar alias tidak sama ia lipat kemudian dijadikan satu agar bentuknya seragam. Sementara kordilin ia lilit dengan kawat tembaga untuk membuat bentuk garis.
Rangkaian Bunga Minimalis
Pemanfaatan rangkaian daun bukan hanya sebagai dekorasi ruangan. Rangkaian daun juga bisa digunakan untuk buket pengantin. Lihat saja rangkaian karya Sugiyanti Gowijaya. la sengaja memilih bahan yang mudah diperoleh di sekitar rumah, la memanfaatkan daun mangkukan, dracaena, amaranthus, dan kordilin. “Bahan 80% diambil dari halaman rumah,” ujar Sugiyanti. Cantiknya beragam rangkaian bunga cantik itu dipamerkan pada acara merangkai bunga yang diselenggarakan Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. Acara berlangsung 1 Oktober 2018 di Eat and Eat, Kelapagading, Jakarta Utara. “Tema yang kami angkat manipulasi daun,” ujar Lilia Veronica, ketua IPBI Jakarta Utara, selaku ketua panitia. Pada acara itu panitia juga menampilkan rangkaian berbahan daun lain seperti karya Yoseph Winada, Dewi Sartika, dan Lilia Veronica