Durian Berdaging Tebal di Tepian Selorejo
- 2 min read
Depok 1 dan depok 2 bukan daerah pemukiman di selatan Jakarta. Itu sebutan buat dua durian unggul asal Desa Kawungrejo, Kecamatan Ngantang, Malang. Sosoknya mungil. Bobot cuma 1,5-2 kg per buah. Namun, bila Anda sanggup menghabiskan 2 buah sekali makan, Anda layak disebut mania durian.
Ukuran buah memang mungil, tetapi daging buahnya ehm … tebal berserat dan pulen. Saking tebalnya, saat menggigit gigi seperti “tenggelam” dalam daging.
“Satu juring kebanyakan diisi satu pongge atau rata-rata 6 pongge per buah,” ujar Baswarsiati, peneliti di Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPTP)
Karangploso, Malang. Kini terbayang kan tebalnya ke-2 durian milik Anni itu. Dibandingkan daging buah, ukuran biji sangat kecil. Di dalam setiap buah minimal dijumpai satu biji abnormal.
Citarasa Durio zibethinus lokal itu manis dan cenderung pahit, tanda kadar alkohol tinggi. Itu pula yang menyebabkan aroma tajam. “Karena daging tebal dan manis makanya cepat kenyang dan muncul rasa enek,” ujar Baswarsiati. Makanya meski terbilang penggemar, ia sendiri hanya mampu menghabiskan 1 buah sekali makan.
Nah, untuk menikmati kelezatan si raja buah berdaging kuning hampir putih itu perlu perjuangan sendiri. Maklum kulit buah relatif tebal mencapai 1,5 cm. Toh itu tak sia-sia. Di balik duri hijau kecokelatan, menanti daging durian nan lezat.
Satu juring maksimal 2 pongge
Duren Si Pantat dekok
Sosok depok 1 dan depok 2 itu persis sama. Keduanya berbentuk bulat dengan pantat dekok sehingga dapat “didudukkan”. Warna kulit cokelat, duri besar, dan jarang. Bila dicampur, konsumen sulit membedakan. Durian-durian itu dipanen dari pohon warisan orang tua Anni. Umur keduanya tidak diketahui pasti. Namun, dengan diameter batang lebih 1 m, diperkirakan umur lebih 100 tahun. Depok 1 setinggi 30 m; depok 2 hanya 20 m. Setiap musim dari setiap pohon dipetik 100- 300 buah.
Dengan harga Rp20.000 per buah, Anni tak kesulitan memasarkan. Bahkan penggemar harus lebih dahulu memesan 1 bulan sebelumnya. Bila main “tembak” tidak bakal merasakan keistimewaan durian di pinggir waduk Selorejo itu. Maklum kelezatannya telah kesohor hingga seluruh Jawa Timur.
Tak heran bila Baswarsiati kesulitan mendapatkan buah untuk keperluan penelitian. “Saya hanya dapat 2 kali, padahal rajin mengontak pemiliknya,” tutur ahli peneliti muda bidang pemuliaan itu. Buah itu dibutuhkan untuk dikirim ke Jakarta untuk diajukan sebagai buah unggul.
Kehadiran 2 durian istimewa dari tepian waduk Selorejo tak mengherankan. Sejak dulu desa-desa di sekitar waduk dikenal sebagai sentra durian di Jawa Timur. Dari hasil eksplorasi dijumpai 40 varietas durian. Sepuluh di antaranya tergolong istimewa. Mitra Usaha Tani menemukan tumbu ngantang dan bajul di Desa Mulyorejo, meski tak seistimewa depok 1 dan depok 2. Kelezatannya layak dinikmati pada musim panen Desember-Januari.