Durian emas kalimantan: buah lai Kalimantan Cocok untuk Pasar Eropa
- 3 min read
Bila tak doyan buah lay kalimantan dengan aroma yang berbau menyengat, durian yang satu ini boleh dicoba. rasa buah lai dan aromanya tidak “menggigit” seperti durian lokal biasa. Dagingnya jingga menggiurkan. Potensial untuk pasar Eropa. Buah lai adalah species Durian yang berasal dari Desa Jabonmekar, Parung, Bogor. Dia diduga merupakan hibrida alam antara Durio zibethinus (durian biasa) dan Durio kutejensis (Lai, asal Kalimantan). Karena kualitas buahnya baik Henny Guntur, hobiis tanaman, sudah membibitkan dan mempopulerkannya sejak 1980-an. Sejak itu durian ini banyak ditanam oleh para hobiis sebagai tanaman pekarangan atau tanaman koleksi. Hingga saat ini belum ada yang mengebunkannya secara komersial.
Ciri Fisik Pohon Buah lai
Sosok pohon buah lai mas pendek. Percabangannya banyak dan bertajuk lebar merendah. Daunnya bulat memanjang, lebih besar dan lebih tebal daripada daun durian biasa. Dompol bunga antara 5-30 kuntum, terletak di cabang besar. Warna bunga merah jambu. Ini merupakan perpaduan dari durian biasa yang berbunga putih/krem dengan lai berbunga merah. Bila bunga sedang mekar timbul kesan yang indah seperti nyala obor di tengah rerimbunan daun hijau. Di Kebun Raya Bogor ada pohon buah lai asli yang bunganya berwarna merah tua, tetapi jarang sekali menjadi buah. Di Kebun Percobaan Cipaku, Bogor ada lai jenis lain berdaun bulat, juga berbunga merah tua, tetapi buahnya bulat kecil, bobotnya tidak sampai 1 kg per buah.
Rasa Buah lai bertekstur Halus dan kering
Berbeda dengan lai lain, pohon buah lai ini masih dapat membentuk buah walaupun tidak ada pohon lain sebagai penyerbuk silang pada saat bunga mekar. Lai yang asli akan rontok bunganya bila tak ada tepung sari dari pohon lain. Kulit buah relatif tebal dan jarang sekali terserang ulat penggerek buah. Biasanya buah yang ada hampir 100% dipanen dalam keadaan mulus. Pada saat masak kulit Buah lay Kalimantan berubah menjadi kuning kecokelatan. Daging buah sangat menarik, berwarna jingga keemasan. Tekstur daging halus, hampir tidak berserat, kering, dan tidak lengket sehingga enak. Aroma daging buah tidak “menyengat”, sekalipun buah masak pohon. Rasa buah lai manis dan gurih, tetapi tidak sampai “lekat’ di tenggorokan.
Buah Lay kalimantan Sebagai komoditas ekspor ke negara eropa
Bagi penggemar fanatik durian, Buah lay Kalimantan ini memang kurang memberikan kepuasan. rasa buah lai kurang “menggigit” atau kurang mantap. Namun, bagi mereka yang tidak suka aroma menyengat, durian ini sangat cocok. Bila dinikmati sambil menutup mata, rasa dagingnya yang manis gurih mengingatkan kita pada ubi jalar merah yang direbus. Kualitas Buah lay Kalimantan seperti ini sangat cocok untuk lidah orang Eropa. Sebab mereka tidak tahan dengan aroma kuat durian. Selain itu ukuran buahnya juga tidak terlalu besar. Bisa disajikan utuh di atas meja untuk konsumsi satu orang. Pas dengan tradisi masyarakat modern yang individualis, menghendaki ukuran buah yang kecil untuk dikonsumsi sendiri. Di samping itu kemudahan bunga menjadi buah (fruitsei) serta ketahanannya terhadap ulat penggerek buah, menjadikan buah ini lebih sederhana pemeliharaannya. Cocok untuk dikembangkan dalam skala komersial.