Ikan Maskoki: Yang Anyar Yang Menebar Pesona

Sejak marak di tanah air, banyak hobiis mengimpor sang ratu ikan hias air tawar. Selain Nico, juga YB Hariyantono, Harsono, ketiganya di Jakarta dan Ever Tagoli, hobiis di Bandung. “Kebetulan di sebuah farm koi di Jepang saya temukan beberapa maskoki unik. Semula saya ragu untuk membelinya karena berharga cukup mahal,” kata Nico. Hobiis maskoki sejak 1990 an itu memutuskan untuk mengambilnya. Ada 2 jenis yang diboyong Nico dari Jepang: albino red eye dan black ranchu. Keduanya kebanggaan para kolektor di negeri Matahari Terbit, lantaran langka. Hariantono mendatangkan ranchu hitam putih dari Cina. Sementara showamoor yang juga asal Cina di koleksi Harsono. Yang menggembirakan, para hobiis turut menciptakan maskoki baru, di antaranya white lionhead dan white ranchu. .

Inilah maskoki teranyar di tangan hobiis

Albino red eye

Sepintas sosoknya mirip maskoki lokal. Coba lihatlah di bawah cahaya lampu. Keistimewaan matanya terlihat jelas. Urat urat merah pada mata teleskop menambah anggun. “Ia kelainan genetik. Makanya jumlahnya tak banyak, hanya 6 ekor waktu saya beli di Jepang,” tutur Nico. Ikan yang aktif bergerak itu pertumbuhannya agak lambat. Umur 9 bulan hanya 6 cm, dan diperkirakan ukuran itu maksimal.

Black ranchu

Di Jepang jumlahnya terbatas. Di Indonesia masih langka. Berbeda dengan black lionhead, black ranchu ekornya mengembang seperti rok. Tubuh panjang sebagaimana red white ranchu atau red ranchu. Hanya saja seluruh tubuh hitam legam. Munculnya black ranchu hasil iseng hobiis di Jepang yang mengambil indukan dari Thailand. Ada belasan ranchu ukuran 5 cm dikoleksi Nico di bak fiber. Umurnya sekitar 6 bulan.

White lionhead

Ia hasil silangan berulang ulang antara black lionhead dan lionhead yang mempunyai genetik putih. “Jambul agak kuning karena diberi color food,’’ ujar Nico, sang penyilang. Menurut Nico, hasil ini pengulangan 1990 an. Dulu ia pernah mendapatkannya dengan jenis indukan yang sama. Si putih tumbuh cepat, pada umur 9 bulan berukuran 10 cm.

Silver ranchu

Paduan kuning keemasan, perak, dan hitam, di tubuh maskoki koleksi Ever Tagoli di Bandung ini memukau. Ketika dikonteskan di Star Was Surabaya hampir dapat gelar. Sayang, berenangnya nungging lantaran stres akibat perjalanan jauh. Maskoki bertubuh bulat mirip tossa itu didatangkan dari Cina. Jangan harap ikan berukuran 15 cm itu bisa ditemukan di pedagang kaki lima. Sebab, di Cina juga tergolong langka.

Black white ranchu

Ini maskoki keluaran terbaru Tung Hoi, produsen maskoki terbesar di Guangzhou, Cina. YB Hariyantono, hobiis di Bintaro, Tangerang, mendatangkannya 1,5 bulan lalu. Ikan sepanjang 12 cm itu mempunyai corak hitam di kepala. Tubuhnya putih bersih dengan seluruh sirip hitam dan pipi kemerahan. “Coba lihat, cantik sekali kanT’ seru Hariantono sambil mengelus koleksinya.

White ranchu

White ranchu tergolong langka. Oleh karena itu Nico tertarik untuk menciptakannya. Sebagaimana jenis rancu, tubuh white ranchu panjang dan ekor mengembang. Ia hasil silangan sesama red white ranchu secara terus menerus. Sama seperti white lionhead, jambul white ranchu agak kekuningan karena pengaruh pakan pemicu warna. Maklum pakan yang diberikan yang biasa digunakan untuk koi.

Showamoor

Selama ini untuk maskoki moor yang banyak dikenal hanya blackmoor, berwarna hitam legam. Padahal, selain itu ada kalikomoor, jenis moor dengan tiga warna: hitam, merah, dan putih. Kini Harsono, di Pulomas, Jakarta Timur, menambah lagi koleksinya berupa showamoor. Hampir mirip kalikomoor, cuma warna hitamnya tipis, tidak pekat. Nama showa disematkan untuk mengingatkan corak warnanya sama dengan koi showa. Menurut penangkarnya di Tung Hoi, Cina, pertumbuhan showamoor lebih cepat. Umur 4 bulan ukurannya mencapai 15 cm.