Jambu Biji Terbanggi di Negeri Paman Sam

  • 3 min read

“Again, Madam?” tanya pramusaji Big Dean’s Cafe di bilangan Ocean Front Walk, Santa Monica, Los Angeles, Amerika Serikat, pada Maissy Barcus. Yang ditanya mengangguk pelan sembari terus mengunyah potongan kecil jambu biji. Pegawai Kesehatan Angkatan Laut (AS) itu menyendok lagi gelas koktailnya. Kres..,kres.., kres.., rasa asam-manis kembali menyergap lidah. Siapa menyangka kudapan pencuci mulut itu produksi PT Great Giant Pineapple (GGP) di Lampung Tengah. Buah itu dihasilkan dari kebun jambu biji seluas 175 ha. GGP rutin mengekspor tropical fruits salad-sebutan koktail itu sekitar 200 kontainer setara 4.000 ton per tahun ke Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Semenanjung Korea. Dari volume itu sekitar 40% mengisi pasar AS. Sebelum diekspor Psidium guajava itu melewati beberapa proses. Ia segera dicuci bersih sehabis dipanen. Kulit dikupas dan biji dibuang. Daging buah lalu dipotong seukuran dadu. Bersama pepaya dan nanas kemudian dimasukkan ke kaleng. Sebelum ditambah pemanis disterilisasi untuk mematikan kuman.

Bobot Jambu biji yang seragam

GGP mengembangkan jambu biji sejak 1991 di Terbanggi Besar. Jenis bangkok dipilih lantaran berdaging tebal sekitar 2 cm dan berbobot 500 g/buah. Semula anggota keluarga Myrtaceae itu diimpor dari Thailand. Namun, untuk menekan biaya produksi belakangan dilakukan uji tanam di Lampung. Hasilnya, “Kualitas buah sama baik seperti impor,” ucap Ir Palupi Puspitorini, kepala bagian Crop Development. Untuk itu 4 pohon induk berumur 10 tahun disiapkan sebagai bakalan bibit. Saat Mitra Usaha Tani berkunjung tanaman asal cangkokan itu berumur 1-8 tahun. Semua berjejer rapi dengan jarak tanam 4 m x 3 m. Tanaman berusia 3 tahun sudah berbuah hijau kuning dengan bobot seragam, 500 g/buah. Kualitas buah seperti itu diperoleh melalui pemangkasan dan perawatan intensif. Pertumbuhan setiap tanaman dipertahankan 1,5 m. Batang pokok dipangkas agar tumbuh 3-4 cabang primer. Cabang primer itu harus lurus. Untuk merangsang pembentukan 2-3 cabang sekunder digunting sekitar 50 cm dari pangkal. Pemangkasan dilakukan teratur untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Tunas yang keluar selalu dibarengi munculnya bunga. Saat bunga mulai berputik, ujung cabang dipangkas kembali untuk membesarkan buah. Prinsip pemangkasan mirip pola mangga, yakni 1-3-9.

Pengairan lahan kebun

Pemupukan dilakukan setiap 3 bulan berupa kompos 5 kg, 100 g Urea, 200 g KC1, dan 100 g TSP per tanaman. Selain itu pupuk tambahan diberikan secara semprot 2 minggu sekali memakai KC1 dan Urea dosis 5 g/liter. Per tanaman minimal butuh 0,4-0,5 ml. Pengairan dilakukan dengan cara mengeleb setiap 3 hari. Cara itu lebih efisien dan murah dibanding mengunakan sprinkle. Pasokan air diperoleh dari pipa besar yang terpasang disetiap blok penanaman. Air dialirkan sampai luber menggenangi seluruh areal penanaman selama 10 menit. Supaya efektif ditempat tertentu dibendung dulu, lalu dialirkan ke lokasi lain. Musim hujan penyiraman seminggu sekali. Lalat buah hama yang acapkali menyerang jambu. Untuk mengatasi tanaman disemprot insektisida. Dosis 3 g 1 dengan frekuensi seminggu sekali saat penghujan. Kemarau 2-4 minggu dengar, takaran 2 g/1. Penyemprotan dilakukan menjangkau seluruh kanopi tanaman. Ketika buah sebesar telur ayam atau berumur 40 hari setelah bunga mekar dibungkus kertas koran berlapis plastik pada bagian luar. Tujuannya untuk mendapat buah berkualitas bagus daa mencegah serangan lalat buah DacuM dorsalis. Setelah 1,5 bulan pembungkusan, buah siap dipanen. Waktu pemanenan itu paling tepat sebab tekstur buah masih kering Terlambat panen 2 minggu saja buah terlalu matang sehingga daging lunak Setiap tanaman menghasilkan 40 kg/tahun