Jus Mengkudu Perontok Berbagai Macam Penyakit

  • 4 min read

Royasih di Depok, Jawa Barat, punya cara sendiri untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol darah yang meningkat, la menggunakan mengkudu untuk mengatasi kedua gangguan kardiovaskular itu. Royasih memarut 3 mengkudu matang seukuran kepalan tangan lalu menambahkan setengah gelas air. Setelah itu, ia memeras dan menyaring parutan mengkudu lalu mengonsumsi air perasan itu.

Perempuan kelahiran Jakarta itu mengonsumsi air perasan mengkudu 2-3 kali sehari. Selang 2-3 hari keluhan akibat hipertensi dan kolesterol tinggi seperti pusing dan bahu pegal sirna.

Royasih mengetahui khasiat antihipertensi dan antikolesterol mengkudu secara turun temurun dari keluarganya. Menurut Royasih kedua orang tua dan kakek neneknya menggunakan buah kerabat kopi itu untuk mengatasi beragam penyakit seperti hipertensi dan hiperkolesterol.

Peneliti dari Sekolah Kesehatan Universitas Illinois, Rockford, Amerika Serikat, Dr Wang Mian Ying, menyatakan setiap kebudayaan memiliki sejarah pengobatan tradisional. Generasi leluhur meracik bahan yang tersedia di alam untuk mengatasi penyakit atau bencana alam.

Kini khasiat Morinda citrifolia yang dipercaya turun temurun itu terbukti melalui riset ilmiah. Tropical Journal of Pharmaceutical Research pada Agustus 2014 menunjukkan buah noni ampuh menurunkan kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL).

Penelitian Terkait Khasiat Jus Mengkudu

Itu hasil penelitian Grace Santhy Sasnan, Endang Hanani, dan Jusuf Kristianto dari Universitas Indonesia. Konsumsi 1 g ekstrak mengkudu menurunkan kadar LDL darah 60 pasien hiperkolesterolemia. Kandungan flavonoid dan polifenol mengkudu menghambat biosintesis lipid.

Dari Hasil Pengamatan Mitra Usaha Tani menyimpulkan bahwa Buah pace atau mengkudu itu juga mujarab mengatasi beragam penyakit seperti kanker, diabetes mellitus, dan tuberkulosis sebagaimana hasil riset mutakhir.

Beberapa tahun terakhir memang banyak periset mengungkap khasiat buah Mengkudu itu. Penelitian mereka membuktikan khasiat jus mengkudu memang ternasuk panasea alias obat untuk mengatasi beragam penyakit. Beberapa penelitian tampak dalam ilustrasi berikut ini.

Pelindung ginjal

Periset dari Akademi Kesehatan K S Hegde, Mangalore, India, Preethi G Pai dan rekan, membuktikan mengkudu berefek nefroprotektif alias pelindung ginjal. Periset memberikan gentamisin kepada tikus sehingga menderita kerusakan ginjal.

Pemberian 5 mg dan 10 mg jus mengkudu per kg bobot tubuh hewan uji setiap hari selama 8 hari mengurangi kerusakan ginjal akibat gentamisin. Gabungan proxeronin dalam noni dan enzim dalam tubuh membentuk xeronin yang mengaktifkan sistem imun seluler sehingga memperbaiki dan melindungi ginjal.

Diabetes mellitus So Young Lee dan rekan dari Institut Penelitian Pangan Korea, Gyeonggi Do, Sungnam Si, Korea Selatan, membuktikan pada 2012 khasiat mengkudu untuk mengatasi diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 terjadi karena resistensi insulin sehingga kadar gula darah tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan kadar gula darah tikus yang mengonsumsi mengkudu terfermentasi (fermented Morinda citrifolia, FMC) 211,6-252,2 mg/dL sedangkan kelompok kontrol lebih dari 400 mg/dL FMC mengurangi kadar glikosilat hemoglobin, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan kadar trigliserida serta low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.

Resistensi insulin berkaitan dengan inflamasi dan stres oksidatif. Oleh karena itu, senyawa yang bersifat antiinflamasi dan antioksidan seperti flavonoid atau lignan mampu mengontrol diabetes tipe 2.

Kanker paru-paru Kharis Zahid dan rekan dari Universiti Kebangsaan Malaysia membuktikan ekstrak mengkudu mengatasi kanker paru-paru manusia. Itu berkat polisakarida noni-ppt dalam mengkudu yang bersifat antitumor.

Zat itu menghambat perkembangan sel kanker atau tumor dan memaksa sel-sel itu bunuh diri (apoptosis). Zat noni-ppt menurunkan kadar protein antiapoptosis Bcl-2, dan mempertahankan kadar protein proapoptosis Bax. Perubahan rasio antara Bcl-2 dan Bax itu memicu apoptosis sel kanker dan tumor.

Tuberkulosis Hasil penelitian Maria Tuntun dan rekan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 2011 mengungkap khasiat mengkudu mengatasi tuberkulosis (TB). Nilai kadar hambat minimal (KHM) ekstrak mengkudu berkisar 2-10 mg/ml.

KHM yaitu konsentrasi minimal suatu zat yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Flavonoid, saponin, terpenoid, dan antrakuinon dalam mengkudu bersifat antimikobakterium alias menghambat perkembangan m i ko bakteri u m biang keladi TB.

Hepatoproteksi Ini harapan baru bagi penderita gangguan hati. Periset dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, Hermawan Surya, meriset ekstrak mengkudu beragam dosis untuk mengatasi kerusakan hati akibat karbon tetraklorida (CCI4).

Hasil penelitian menunjukkan ekstrak buah mengkudu dosis 0,561,12; 2,24 gram/ 20 gram bobot tubuh yang diberikan secara oral mampu menurunkan kadar SGOT berturut-turut menjadi 214,48; 151,16; 169,62 U/l dibandingkan dengan kelompok kontrol 296,62 U/l. Sementara kadar SGPT berturut-turut menjadi 55,42; 54,34; 57,58 U/l. Senyawa proxeronin dan enzim proxeronase dalam mengkudu memperbaiki kerusakan sel. Sementara senyawa terpen berfungsi meremajakan sel.

Ekstrak mengkudu Terbukti Mampu Mengikatkan Stamina

Afa K Palu dan rekan dari NONI International Research Centre, Amerika Serikat, membuktikan mengkudu meningkatkan stamina atlet. Pemberian 100 ml jus noni dua kali sehari meningkatkan ketahanan fisik 21% dan memperbaiki status antioksidan 25%.

Analisis kimia dan uji urine di beberapa laboratorium menunjukkan mengkudu tidak mengandung zat yang dilarang oleh Badan Antidoping Dunia. Peningkatan staminan itu berkat efek antioksidan mengkudu. Khan, Yasmin, and Vijayapandi Pandy. “Methanolic Extract of Morinda citrifolia L. (Noni) Unripe Fruit Attenuates Ethanol-Induced Conditioned Place Preferences in Mice.” Frontiers in pharmacology vol. 7 352. 27 Sep. 2016, doi:10.3389/fphar.2016.00352