Kembang Eksotik: Dari Gurun ke Kamar Mandi
- 3 min read
Ada pemandangan tak lazim di kamar mandi salah satu hotel berbintang lima di Singapura. Di atas bath tub dan wastafel berwarna biru tua berderet tilandsia di atas pot kerang dan batu. Bentuk beragam lancip seperti jarum atau melintir mirip rambut ular medusa. Semua itu menimbulkan kesan asri kamar mandi. Tak hanya di Indonesia, tilandsia digandrungi hobiis [tanaman hias](http://localhost/mitra/Tanaman Hias “tanaman hias”) di Singapura. Alasannya ia fleksibel, cocok dijadikan penghias ruang tamu atau kamar mandi. Kehadiran tanaman epifit itu menciptakan suasana gurun atau hutan seperti habitat aslinya. Anggota famili bromeliace itu tren pada 1990-an. Ketika itu jenis jenggot santa klaus jadi favorit. Kini ragam tanaman udara itu makin bertambah. “Di salah satu sentra tanaman hias di Singapura tilandsia berbentuk jarum atau melintir marak dipajang di berbagai toko,” ujar Gunawan Widjaya, pemilik Widjaya Orchid. Ada juga yang diwadahi pot agar penampilannya lebih anggun. Untuk memperoleh tanaman udara itu, ayah 3 anak itu merogoh kocek dalam-dalam. Meski ukurannya kecil harganya relatif mahal. Tanaman setinggi 20 cm mencapai Rp70.000-150.000.
Berikut beberapa tilandsia baru.
Caput-medusae Sosok tilandsia setinggi 20 cm itu mirip tokoh si rambut ular medusa dalam mitologi Yunani. Ada juga yang menggambarkan seperti tangan gurita karena bentuk daun melintir ke atas. Warna daun hijau berselaput keperakan. Saat kemarau pendatang dari Meksiko itu mengeluarkan bunga berwarna biru pucat.
Stricta
Stricta, bulat mirip bola
Daya tarik pada daun nan rimbun sepanjang 10 cm melengkung dan bulat menyerupai bola. Ia lebih cantik jika di gantung, karena daun dan bunga menjuntai. Tanaman asal Kostarica itu memiliki bunga bersusun berwarna merah muda.
lonantha Sosok mini hanya setinggi 7,5-10 cm dan membentuk dompolan. Uniknya pucuk daun berubah menjadi merah sebelum muncul bunga. Sayang, bunga berwarna ungu berbenang sari kuning itu cuma bertahan 4 hari. Pendatang dari Guatemala itu selain elok di meja tamu juga cantik sebagai komponen terarium.
Fasciculata
Fasciculata, tilandsia terbesar
Sepintas penampilannya mirip pelepah muda nanas. Namun, warna daun lebih pucat. Ukuran krop paling besar dibanding rekan-rekannya, mencapai 1 m. Tanaman asal Brasil itu butuh sinar matahari, tapi tidak penuh, cukup 80%. Penampilannya makin marak saat bunga berwarna merah muncul.
Circinnata
Circinnata, tahan dingin
Pesona circinnata terletak pada ujung daun yang melengkung di batang berdiameter 5-10 cm. Tinggi tanaman asal Kuba itu bisa mencapai 20-45 cm. Ia mampu bertahan di suhu 10-15°C, di bawah itu daun keriput. Sebelum dorman, ia akan mengeluarkan bunga berwarna merah muda.
tilandsia jarum Bentuk daun lancip mirip jarum. Karena tak diketahui namanya, Gunawan menjulukinya tilandsia jarum. Meski tanpa bunga, tidak mengurangi kecantikannya. Justru ia termahal dibanding rekannya, mencapai Rpl50.000-200.000; jenis lain Rp70.000-100.000. Semakin mini ukuran malah harganya makin tinggi. Alasannya, si rumput jarum itu susah dikembangbiakkan.