Kiat membuat Aquascape Minimalis Dengan Biaya murah
- 3 min read
Selama ini aquascape kondang sebagai hobi mahal. Bayangkan pembuatan aquascape minimalis dengan 90% bahan impor menelan biaya sekitar Rp 3,5-juta per m2. Subsitusi dengan bahan lokal sekitar 50% tetap menyedot biaya tak sedikit, Rp 2-juta-Rp 2,5-juta per m2. Menurut Anton Saksono, perancang akuarium air tawar dan laut, sebenarnya banyak biaya yang bisa dipangkas. “Kita ini beruntung hidup di negeri tropis. aquascape minimalis yang butuh sistem CO, dan chiller sebenarnya cocok dipakai di negara-negara beriklim sub tropis,” ujar pemilik Lovina Laras di Cibubur, Jakarta Timur itu. Sekadar contoh sistem CO, yang terdiri dari regulator, tabung, skimmer, buble counter, dan timer saja bernilai Rp 4-juta.
Pemilihan Lokasi akuarium
Chiller dan sistem CO, hingga kini menjadi perlengkapan wajib para aquarist. Namun pemakaian kedua alat itu dapat ditiadakan. Caranya, letakkan akuarium aquascape di luar ruangan. Itu syarat mutlak. Penempatan akuarium di ruangan justru membuat suhu di akuarium meningkat akibat aliran udara panas tersendat. Sebab itu chiller dipakai. Begitu pula sistem CO “prinsipnya aquarist harus sadar jika di alam saja tanaman air tidak butuh itu,” papar Anton. Penempatan akuarium di luar ruangan tidak bisa sembarangan. Idealnya posisi akuarium mengikuti arah sinar matahari yang terbit di ufuk timur dan tenggelam di ufuk barat. Akuarium pun tidak menerima sinar matahari secara langsung untuk menghindari pertumbuhan alga. Intensitas cahaya dikurangi dengan penyaring sinar seperti atap berbahan pun dapat berfungsi sebagai benteng akuarium dari percikan air hujan. Sinar matahari pun dapat berperan sebagai pengganti lampu. Pada akuarium aquascape indoor, penyinaran lampu maksimal 8 jam per hari. Namun dengan sinar matahari penyinaran bisa lebih dari 10 jam per hari. Bahkan dengan kehadiran sang surya kesan eksotis di akuarium lebih kuat lantaran efek kuat-lemahnya sinar yang masuk. “Kalau malam cukup memakai penerangan dari teras saja,” imbuh Anton. [caption id=“attachment_654” align=“aligncenter” width=“462”] Media tanaman aquascape perlu direndam selama sebulan sebelum ditanami[/caption]
Pupuk NPK Untuk Tanaman Aquascape Minimalis
Biaya lain yang bisa dipangkas adalah pemilihan gravel sebagai tempat melekat tanaman aquascape. Selama ini gravel impor diyakini memberikan hasil terbaik. Namun dari harga cukup menguras kantong. Sekadar contoh gravel impor dari Amerika mencapai Rp 320.000 per 10 kg. Setidaknya untuk akuarium berukuran 90 cm x 45 cmx45 cm perlu 40-50 kg agar ketinggian gravel mencapai standar, 10-15 cm. “Pemakaian gravel untuk Aquascape Minimalis dapat diganti dengan komposisi pasir, tanah dan kompos,” ujar Anton. Lapisan dasar akuarium terdiri dari 25% kompos. Berturut-turut ke atas 50% tanah dan 25% pasir. Kecuali tanah dan kompos, pasir bangunan perlu dicuci terlebih dahulu. Peran tanah pun dapat diganti dengan lumpur sawah dalam jumlah serupa. Sebelum Aquascape Minimalis ditanami tanaman air, media dan air yang mengisi akuarium perlu didiamkan selama sebulan. Dua-tiga hari menjelang tanaman air ditanam, air perlu diganti. jenis tanaman air aquascape yang dipilih pun perlu yang tahan banting dan tak perlu perawatan khusus seperti cabomba, enchinodorus, bacopa, dan hygrophylla. Saat tanaman aquarium di tanam, akar harus berada di bagian tengah media yang berisi tanah atau lumpur. Biasanya setelah 2 Minggu akar tanaman akan melekat kuat. Saat itulah ikan baru dapat dimasukkan. Pemeliharaan cukup mudah. Air tak perlu diganti karena sudah disaring memakai filter atas sederhana. Air dipompa dan tersaring melewati filter mat dan kapas. “Yang ada malah penampahan air karena banyak yang menguap,” tutur Anton. Agar tanaman tetap sehat pemupukan dilakukan setahun sekali dengan memakai NPK dosis + ons per m2. Sisa-sisa tumbuhan yang mati jangan dibuang tetapi dipendam dalam media. Kehadirannya justru membuat kesadahan air menjadi soft.