Kriteria Ideal Arwana Unggulan
- 2 min read
“Tak mudah untuk menilai arwana, karena perlu pengamatan menyeluruh. Selain penampakan fisik, juga kesehatan ikan,” ujar Erwin Murasalim yang saat itu tengah menjuri kontes lsl Asia-Pacific Arowana Competition di Taiwan. Menurutnya penilaian naga dibagi dua. Penilaian wajib meliputi penampakan ikan secara umum, dan penilaian ciri khusus tergantung jenis. Ukuran ikan menentukan perolehan angka. Semakin besar ukuran, makin tinggi poin yang didapat. Penjurian berdasarkan kelas bayi, 12 sampai 18 cm, kelas remaja, 18 sampai 50 cm, dan kelas dewasa 50 cm ke-atas. Bagian tubuh yang menjadi penilaian: kepala, sungut, sirip, ekor, dan sisik.
Kriteria fisik Ideal
Kepala ideal berbentuk seperti sendok, cekung di bagian atas. Ukurannya proporsional dengan ukuran tubuh, tidak gepeng atau terlalu besar. Mata cerah, pupil hitam mengkilap, retina di sekelilingnya bening dan proporsional dengan ukuran tubuh menambah poin. Bila dipandang dari arah depan, kedua mata tampak sejajar dan simetris. Mata ikan tua dan kuntet cenderung besar. Sungut sejajar kepala, bentuk rapi, panjang sama rata kanan dan kiri. Fungsinya sebagai sensor getaran posisi mangsa di permukaan air. Bagian insang terutama penutupnya harus sehat. Waktu ikan mengambil air terlihat penutup insang terbuka sama lebar. Kondisi insang baik,segar dan berwarna merah cerah menandakan ikan sehat. Sirip renang atau dayung mesti besar, simetris, rentangan sirip kanan dan kiri rata. Warna bening dan kemiringan sesuai dengan liukan ikan anggun ini. Sirip kedua pada tubuh ikan biasanya diabaikan dalam penilaian. Sebab, selain ukuran kecil, bentuk tak terlalu menonjol.
Kerapian sisik
Ekor terbagi tiga bagian. Anal fin (ekor bawah), dorsal (ekor atas) dan ekor belakang. Ketiga bagian ekor itu harus lemas dan lentur ketika meliuk. Ekor belakang terbuka indah seperti kipas, warna bening, dan utuh tidak terkoyak. Ekor hasil permakan meski terlihat indah, nilainya rendah. “Yang bagus harus alami, apa adanya, tetapi indah. Itulah pemenangnya,” tutur pria paruh baya itu. Kerapian sisik jadi perhatian utama. Besarnya harus seragam, susunan barisan rapi, dan warna yang ‘mentereng’ makin mengokohkan ikan ini. Untuk superred, warna merahnya harus tergradasi metalik. Pipi merah merata, ujung-ujung sisik warna merahnya lebih kuat dan menonjol. Lain halnya jenis golden, warna kuning keemasan di sekujur tubuh. Warna yang terlalu mencolok karena rekayasa dapat dengan mudah terdeteksi oleh para juri. Makanya perhatikan pemberian pakan menjelang kontes. Kesehatan ikan turut menjadi penilaian. Ikan yang berenang anggun dan agresif menandakan sehat. Sekujur tubuhnya bersih dari penyakit. Ikan yang diam tak bergerak pertanda kurang sehat dan mengurangi penilaian. Tampilan unik menjadi penilaian tersendiri dalam arena kontes. Misalnya punggung . berpunuk, tubuh 5 bongkok yang sebenarnya mutasi alam menjadikan arwana menarik dilihat. Kelas unik ini tentunya berbeda dengan penilaian kelas bergengsi superred dan golden.