Louhan Cencu Mutiara Kualitas kontes Hasil Pembiakan Pehobiis Jateng

  • 3 min read

Taburan mutiara di tubuh Diamond membawanya meraih gelar baby champion. Sementara lawannya dari kampiun kelas cinhua masih memiliki sedikit lekukan di kepalanya. Pemilik Louhan Cencu Mutiara Ade Sulistio, pantas berbangga hati atas prestasi yang diraih cencu berumur 4 bulan itu. Sebab, kualitas pesaingnya di kelas cencu C yang berjumlah 20-an lou han tidak kalah baik. “Hampir separuh kontestan dikelas cencu C berkualitas di atas rata-rata,” ujar Tomi Adi Prasetya, juri asal Kotamadya Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Kualitas itu meningkat pesat dibandingkan kontes regional di Bandung pada 18 Juni 2014. [caption id=“attachment_16180” align=“aligncenter” width=“640”]Taburan mutiara di tubuh louhan mutiara membawanya meraih gelar baby champion Taburan mutiara di tubuh Diamond membawanya meraih gelar baby champion[/caption]

Louhan Generasi hibrida

Pemberian nama louhan Diamond memang merujuk pada penampilannya yang elok berkat taburan mutiara. Ade Sulistio sudah memprediksi Louhan Cencu Mutiara yang dibeli saat berukuran 8 cm itu bisa meraih 5 besar. Ade langsung tertarik ketika melihat Diamond di penangkaran milik rekan setimnya di Stars,Hatta Gunawan. Itu sebabnya pria 29 tahun itu tidak ragu membeli Diamond meski harus merogoh kocek hingga Rp l5-juta. Lou han hibrida hasil tangkaran Hatta Gunawan memang menjadi incaran para pehobi lou han tanahair karena sering kali merajai kontes. Menurut Hatta Gunawan, Diamond tidak berasal dari indukan louhan mutiara juara. “Untuk menghasilkan anakan unggul tidak harus berasal dari indukan yang memiliki gen juara,” katanya. Kuncinya adalah kejelian menyilangkan antara 2 induk. Generasi hibrida hasil silangannya diberikan nama HG Series.

Masuk 10 Besar Juara

Bukan hanya Diamond, delapan lou han lain yang dibawa Ade ke kontes pun meraih prestasi luar biasa, seluruhnya masuk 10 besar. Bahkan, Louhan Cencu Mutiara bonsai miliknya yang diberi nama Bakpau pun meraih juara kesatu. “Komposisi tubuhnya sempurna, antara panjang dan lebarnya satu berbanding satu,” kata Hadi Senjaya. Bonsai 5 bulan itu dibelinya dari peternakan Data Holic. Ade tidak memberi perlakuan spesial pada lou han miliknya. Alumnus Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, itu hanya memberikan 4 balok cacing beku berukuran 1 cm x 1 cm dan 10-15 butir pelet setiap hari, la pun memberikan dua potongan kecil udang tanpa kulit setiap 3 hari. Setiap kali habis makan ia melatih lou han koleksinya dengan kaca selama 10 menit. Pembersihan akuarium dengan mengganti 50% air dilakukan saban 2 kali sepekan.

Louhan Super Baru

Di kontes lou han itu wajah-wajah baru menghiasi kelas Louhan Cencu Mutiara. Menurut Tomi Adi Prasetya kontestan lou han di kelas cinhua B sebagian besar belum pernah terlihat di kontes-kontes sebelumnya. Di tengah para pendatang baru itu King Kong keluar sebagai juara kesatu sekaligus meraih gelar young Champion. Cinhua berumur 8 bulan itu tampil sempurna dengan nongnong besar dan komposisi tubuh yang mendekati sempurna. “Staminanya pun stabil hingga akhir kontes,” kata Hadi Senjaya. Jaya Raja, pemilik, memberi nama King Kong karena tubuh cinhua ternakan Maopladang Crossbreed, Thailand, itu sempat menghitam seperti kingkong ketika dibeli. Hal itu disebabkan King Kong stres selama perjalanan dari Thailand menuju Samarinda, Kalimantan Timur. Tubuh menghitam itu berlanjut hingga 3 pekan pascapembelian. Ketekunan Jaya Raja merawat cinhua sepanjang 21 cm itu mulai membuahkan hasil ketika lou han itu memunculkan warna aslinya.

Berlaga Dalam Kontes louhan

Pria 36 tahun itu pun akhirnya menyerahkan perawatan King Kong pada Hatta Gunawan yang memang berpangalaman. Tangan dingin Hatta pulalah yang membawa KingKong menjadi kampiun pada kontes yang diadakan 25-28 September 2014 itu. Adu cantik-cantikan itu memang menjadi debut pertama Jaya Raja di arena kontes lou han. Mafhum, ia baru menyukai Louhan Cencu Mutiara sejak Mei pertenghan tahun. “Saya jadi semangat mengikuti kontes,” kata Jaya. Kehadiran pemain baru seperti Jaya menjadi harapan baru kemajuan louhan mutiara Indonesia. Kontes yang diselenggarakan di Mal Festival City Link, Bandung, itu diikuti 161 lou han dari berbagai kelas. “Antusias pengunjung pun sangat baik. Banyak yang mulai melirik lagi Louhan Cencu Mutiara,” kata Jimmy, panitia kontes. (MUT)