Keuntungan Budidaya Pisang Bagi Para Pekebun

  • 4 min read

Bila Anda berbelanja pisang di pasar-pasar di Australia, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa, niscaya satu-dua jenis saja yang dijumpai. Ukuran, warna, dan rasa dijamin seragam. Di pasar tradisional hingga pasar swalayan di Indonesia, jenisnya beragam. Bukan hanya karena beda varietas, tapi juga kualitas. Pantas saja kualitas dan jenis pisang di pasar lokal “gado-gado”. Musa paradisiaca dipanen dari pekarangan. Belum banyak perkebunan pisang yang khusus menanam jenis tertentu. Maklum, alam Indonesia memang sangat kaya ragam jenis pisang. Hampir di setiap daerah, ada jenis pisang khas. Sebut saja barangan yang identik dengan Medan, atau pisang tanduk, Lumajang.

Pengembangan Pisang Sebagai Komoditas Komersil

Bukan tak pernah ada ide pengembangan jenis pisang tertentu secara komersil. Misal memfokuskan pada produksi pisang mas sebagai andalan ekspor. Apa daya, Malaysia lebih teliti budidaya pisang jenis itu dengan standar kualitas tinggi. Sekarang negeri jiran itu beijaya dengan pisang mas memasok pasar Eropa. Indonesia tertinggal selangkah untuk berkompetisi di pasar global mengusungkan buah meja berwarna kuning menarik itu. Wacana lain yang berkembang yaitu menjadikan budidaya pisang barangan sebagai pisang nasional. Pisang itu sempat menjadi primadona pekebun di Sumatera Utara. Lantas beberapa provinsi lain mengikuti jejak itu. Sayang kegandrungan itu cuma berjalan sekejap. Bahkan di Sumatera Utara pun, populasi pisang barangan kian menurun.

Keunggulan Buah Pisang

Sekarang, Mikronesia kepulauan di Lautan Pasifik lewat Filipina mencoba membidik pasar Indonesia dengan promosi pisang dengan kandungan vitamin A tinggi. Contohnya, pisang karat (867 mg b karoten/100 g) atau pisang usr kolontol (4960 mg b karoten/100 g). Kandungan beta karoten pisang karat 25 kali cavendish yang banyak dijajakan di pasar-pasar di Eropa dan Amerika Serikat. Beta karoten merupakan tanda kandungan vitamin A. Seandainya pisang karat sampai beredar di sini, maka kita kalah langkah lagi. Padahal banyak pisang lokal yang kandungan vitamin A-nya tinggi, tetapi tidak dipromosikan. Pisang adalah buah yang menguntungkan apakah Anda memakannya atau tidak. Buah kuning melengkung yang lezat untuk dimakan dan sarat dengan nutrisi penting ini pertama kali dijinakkan di Papua Nugini. Bukti arkeologis menunjukkan penanaman pisang kembali ke setidaknya 5.000 SM. Di India, pisang ditanam di Maharashtra, Tamil Nadu, Karnataka, Andhra Pradesh, Gujarat dan Assam. Secara global, India menempati urutan pertama dalam produksi pisang dengan memproduksi sekitar 14 juta metrik ton per tahun. Varietas pisang modern yang dapat dimakan adalah Musa acuminate dan Musa balbisiana meskipun ada beberapa varietas lain yang ditemukan. Hibrida alami dari kedua varietas ini juga dibudidayakan secara umum. Akar pisang berserat dan batang aslinya ada di bawahnya. Bunganya sebenarnya dilindungi oleh penutup berbentuk perahu yang disebut sebagai ‘spathes’. Warnanya merah tua hingga merah marun. budidaya pisang yang dapat dimakan secara komersial adalah varietas parthenocarpic. Karena itu, mereka tanpa biji. Ovarium buah berkembang menjadi pulp yang dapat dimakan tanpa pembuahan. Buah-buahan memiliki tiga lapisan -

  • Epicarp kasar (kulit kuning)
  • Mesocarp sedikit berserat
  • Endocarp berdaging (bagian yang dapat dimakan)

Kondisi Ideal untuk Budidaya Pisang

Tanaman pisang adalah buah tropis yang dapat tumbuh di tanah aluvial dan tanah vulkanik. Karena India memiliki iklim tropis hampir sepanjang tahun, ia dapat tumbuh hampir sepanjang tahun. Indonesia salah satu sumber asal tanaman pisang. Oleh karena itu sebenarnya banyak pilihan jenis yang dapat dijadikan andalan untuk mengisi pasar domestik maupun ekspor. Lebih dari 200 varietas pisang komersil yang perlu sentuhan publisitas agar dikenal. Dengan mengusung label seperti kaya Ca atau vitamin A, ada peluang untuk mendapatkan satu jenis pisang andalan nasional yang mampu berkompetisi dengan jenis komersial lainnya. Untuk itu perlu kesiapan masyarakat untuk mengembangkannya. (I. Djatnika, Agus Sutanto, dan Edison HS, peneliti pada Balai Penelitian Tanaman Buah Solok) Pisang tumbuh di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut dalam iklim yang hangat dan lembab. 20⁰C- 35⁰C adalah kisaran suhu yang paling menguntungkan bersama dengan tingkat kelembaban yang tinggi untuk pertanian pisang di India. Pertumbuhan terhambat di bawah 20⁰C dan di atas 35⁰C. Budidaya pisang membutuhkan waktu lebih lama untuk matang di iklim dingin sementara pertumbuhan dan hasil berkurang pada kelembaban dan suhu yang lebih rendah. Curah hujan tahunan rata-rata 1.700 mm yang didistribusikan secara merata sepanjang tahun mendukung pertumbuhan yang baik dan hasil yang memuaskan.