Pacu Produksi Kentang Dengan Ajir

  • 3 min read

Panen Asep T. Gunawan kali ini bakalan berhasil. Daun kentang yang biasanya menguning saat umur tanam 2 bulan, tak terlihat di kebunnya. Sampai mendekati waktu panen, yakni 2,5 bulan, pertanamannya masih tampak hijau dan sehat. Selain itu, “Penyakit yang menyerang, seperti fusarium dan phytopthora bisa diatasi,” kata petani kentang di Cipanas tersebut. Bahkan terkesan serangannya dianggap 0%. Itu semua berkat ajir yang ditambahkannya. Penyakit pada pertanaman kentang merupakan momok bagi petani. Kerugian yang diakibatkan bisa mencapai 100%. Karena itu petani harus menyediakan dana khusus untuk mengendalikannya. “Biayanya mencapai 30%-40% dari total pengeluaran produksi,” ujar Wildan Mustofa, Manajer Litbang PD Hikmah, produsen kentang. Berawal dari fenomena tersebut, Asep mencari akal untuk mengatasinya. Ia teringat pemakaian ajir pada tomat. Tujuannya sama, untuk menghindari serangan penyakit. “Kalau daun kena tanah, otomatis cendawan cepat sekali berkembang,” ucap Asep. Dengan prinsip yang sama, ia menerapkannya pada kentang, dan ternyata berhasil.

Sembarangan

Pertanaman kentang umumnya dibiarkan tumbuh sembarangan. Tanaman yang telah beranjak dewasa, tampak tak teratur. Batang-batangnya tak lagi tegak, tapi rebah di sekitarnya. Antardaun saling tindih dan tak teratur. Di bagian pinggir, tanaman akan jatuh dan menutupi jalan antarbedengan. Tak heran bila daun-daun tersebut rusak akibat terinjak-injak pekebun. Terutama ketika mereka melakukan perawatan tanaman. Misalnya penyemprotan pestisida setiap 2 hari sekali. Di samping daun rusak, pertanaman yang tak teratur itu mengundang kehadiran penyakit. Udara dan Air yang tidak mengalir dengan baik serta sinar matahari tidak bisa dengan leluasa masuk dampaknya penyakit tumbuh subur. Penggunaan pestisida untuk mengatasi serangan hama menjadi sia sia . Pestisida maupun Fungisida tidak dapat masuk ke bagian dalam tanaman “Hanya tinggal menunggu waktu saja akan membusuk” papar asep. Tak hanya itu akibat tidak kuat menyangga dan rebah terjadi pembuangan energi. Tanaman akan berusaha tegak kembal’". Ini memerlukan energi yang sebenarnya bisa dipakai untuk berproduksi. Itulah sebabnya, umumnya menginjak umur 2 bulan dedaunan kentang menguning. Akibatnya pasokan makanan ke umbi jadi jauh berkurang. Produktivitas pun berhenti pada angka 15ton-17ton/ha.

Mencegah Serangan Busuk Daun

Untuk mengurangi segala keterbatasan itu, salah satu alternatif adalah menggunakan ajir. Ia berfungsi menjaga agar pertumbuhan daun dan sosok tanaman yang tak keruan menjadi teratur. Sosok tanaman yang mudah rebah ditahan dengan kehadiran ajir. Dampaknya tak ada daun yang terinjak-injak, rusak, dan cepat menguning. Dengan cara itu, pertumbuhan tanaman yang amat rapat bisa dikurangi. Sinar matahari pun bisa masuk sampai ke bagian dalam tanaman dan diterima secara lebih merata. Sirkulasi udara di antara tanaman juga beijalan lancar. Kondisi udara yang lembap bisa dihindari. Penyakit yang biasanya tumbuh subur sulit berkembang. Selain itu, pestisida yang diberikan bisa bekeija maksimal karena mampu mencapai bagian dalam tanaman. Tak heran bila dengan perlakuan ini, kentang berproduksi maksimal. Kentang columbus yang merupakan percobaan pertamanya dengan ajir memperlihatkan hal itu. “Jika umumnya 15ton-20ton, kentang ini bisa 37ton per ha,” ujar Asep. Tak puas dengan percobaan tersebut, kini ia menggunakan cara serupa untuk granola. “Sampai 2,5 bulan daun dan sosok tanaman masih menghijau dan segar,” tambahnya. Padahal biasanya tak sampai 2 bulan, tanaman sudah mulai menguning dan layu. Ia memperkirakan ada kenaikan hasil dibandingkan produksi umumnya. Karena pasokan makanan ke umbi bisa kontinu sampai 2,5 bulan. Pemakaian ajir dimulai saat tinggi tanaman 35cm atau umur 1,5 bulan. Tepatnya ketika dilakukan pembumbunan kedua. Dalam satu bedeng, dipakai ajir setiap 1 m. Letaknya 5cm-10cm dari bagian terluar bedeng, ditaruh di bagian kiri dan kanan bedeng. Pada masing-masing ajir direntangkan tali yang menghubung satu dengan lainnya. d ; Tali tersebut tak hanya satu lapis, tapi 3 lapis. Artinya direntangkan sampai 3 larik. Paling bawah, tali direntangkan pada ketinggian 35 cm. Tali kedua selisih 20 Cm atau 55 Cm dari bagian permukaan bedeng. Terakhir tali ketiga dengan selisih 20 cm dari tali kedua atau dengan tinggi 75 Cm. dengan adanya ajir ini pertanaman kentang seolah olah diberi pagar pembatas sehingga tak ada lagi tanaman yang tumbuh sia sia