Pisang Gapi & Gorofio Khas Tanah Minahasa

  • 3 min read

Di Pasar Pinasungkulan Karombasan, Manado, dijajakan pisang kuning berbintik cokelat. Jangan salah itu bukan barangan asal Medan, tapi si bongsor gapi yang banyak ditanam di pesisir pantai utara Provinsi Sulawesi Utara. Soal rasa ia tak kalah lezat: manis dan legit. Andalan lain tanah Kawanua, goroho pisang olah yang cocok buat penderita diabetes.

Kelezatan gapi hampir tak tertandingi pisang meja lain di seantero Sulawesi. Tak heran jika ia laris manis meski harga lebih tinggi. Di Pasar Pinasungkulan Karombasan, pasar tradisional teramai di Manado, gapi dijual Rp3.000-Rp4.000 per sisir. Pisang lain hanya Rp 1.500-Rp2.000.

Gapi dipanen dari kebun-kebun petani di wilayah pesisir pantai utara wilayah Sulawesi Utara. Mulai dari Lembe,Bitung, Airmadidi,Kauditan, Manado, hingga Tombariri. Ia ditanam bersama pisang-pisang komersial lain seperti kepok, raja, dan susu.

Meski termasuk pisang mahal, hingga sekarang belum ada yang mengebunkan secara khusus.Bongsor Pohon gapi tumbuh setinggi, 3,50-3,70 m. Jumlah anakan per rumpun mencapai 6-7 batang.Tandan pertama dapat dipanen pada umur 8-9 bulan, selanjutnya setiap 2-3 bulan.

Bentuk buah bulat panjang melengkung. Panjangnya mencapai 15 cm, diameter dari pangkal hingga ujung sama sekitar 3-4 cm. Bobot rata-rata 115-120 gram/buah. Satu sisir terdiri dari 20 buah.

Kulit buah hijau waktu muda, kuning berbintik cokelat saat tua, dan kuning kemerahan berbintik cokelat saat matang. Kulit buah cukup tebal, 2-3 cm. Meski sosok mirip, postur gapi lebih bongsor dibanding barangan medan.

Tandan buah cukup panjang, berisi 10-12 sisir. Jumlah buah per tandan 136-160 buah. Bobot buah per tandan 24-25 kg. Dibanding pisang meja lain, ia lebih tahan simpan. Namun, gapi rentan penyakit pecah buah.

Goroho

Goroho, cocok untuk penderita diabetes

Untuk Pengobatan diabetes

Seperti gapi, goroho juga tidak ditanam khusus. Ia tumbuh tidak beraturan di kebun-kebun penduduk. Mulai dari Bitung, Airmadidi, Kauditan, Manado, hingga Tombariri.

Sosok tanaman gampang dikenali. Batang agak kurus, tidak begitu kokoh, dan tinggi hanya 2,50-2,80 m. Karena itu ia gampang roboh. Lagipula rentan busuk akar. Meski begitu, umur panen lebih singkat. Tandan pertama sudah dapat dipanen sejak 7-8 bulan.

Pisang goroho dijual tua, belum matang. Kemanisan daging buah memang dicapai saat kondisi tua. Begitu matang, daging berubah asam. Ia lebih cocok sebagai pisang olah. Goroho enak disantap setelah direbus atau digoreng saat mentah atau tua. Tekstur daging lembut, manis, dan tidak sepat. Penderita diabetes cocok mengkonsumsi sebagai pengganti nasi. Dibanding keripik pisang ambon, keripik goroho jauh lebih manis dan gurih.

Saat muda ia berkulit hijau muda dan berubah hijau tua sampai ungu kehitaman saat matang. Daging buah putih kekuningan. Kulit buah tipis, 1-2 cm dan sulit dikupas karena melekat pada daging. Produksi buah per tanaman relatif sedikit, hanya 85-88 buah. Setiap tandan terdiri atas 7-8 sisir, berisi 13-15 buah per sisir. Bobot buah 80-100 gram.

Diduga ada 2 macam goroho. Jenis yang pertama panjang, bongsor, dan padat berisi. Panjang mencapai 20 cm dengan diameter 2,5-3 cm. Wama kulit hijau tua. Goroho yang lain berukuran kecil, panjang hanya 16-17 cm dengan diameter 1,8-2 cm. Namun, jenis yang kecil lebih enak, daging lebih halus dan lebih manis. Keduanya dijual Rp300- Rp400 per buah. (Ir Parlindungan, Koordinator Fungsional Penilaian Kultivar BPSPB Provinsi Sulawesi