Rahasia Keperkasaan Jagoan Bangkok Aduan

  • 3 min read

Ayam bangkok kesohor sebagai petarung andal. Ia begitu tangguh hingga lawan sulit melumpuhkan. Tak pelak hobiis Indonesia pun mengimpornya dari Thailand. Salah satu rahasia keperkasaannya adalah jejamuan yang rutin diberikan oleh penangkar di sana. Adagium Latin mens sana in corpore sano dicoba diterapkan pada ayam aduan. Di tubuh yang sehat terdapat siasat yang hebat. Mungkin begitulah harapan para hobiis sabung ayam seperti Bancha Chamneay. Pemuda 26 tahun itu rajin memberikan jamu tradisional kepada ayam-ayamnya. ’’Ayam bangkok juga perlu diberi jamu agar sehat dan kuat. Setelah itu jangan ragu soal ketahanan dan kekuatan tubuh. Apalagi ketangkasan bertarung di lapangan,” paparnya. Dua ramuan yang diracik adalah penambah daya tahan dan penambah kekuatan bertarung. Yang pertama berupa campuran 6 rempah: bangle, pancasona, Tinospora cardifolia, sereh wangi, temu kunci, lada putih, dan bawang putih. Komposisinya, 4 yang disebut pertama masing-masing 1 bagian, 9 butir lada, dan 0,5 siung bawang putih. Seluruh bahan dicuci bersih dan dihaluskan. Setelah dijemur, campurkan madu untuk mengentalkan dan mempermudah peremasan. Adonan dibentuk seruas jari kelingking. Ramuan itulah yang disuapkan ke mulut ayam sebelum makan sore. Dua pil setiap hari sudah cukup. Menurut Bancha, obat itu berfaedah meningkat- Jamu kan nafsu makan, membantu pencernaan, mencegah masuk angin dan penyakit.

Melatih Mental Ayam

Rahasia kedua berupa jamu untuk meningkatkan kekuatan bertarung. Bancha memilih 10 rempah berikut ini. Akar ginseng 15 g, cabai jawa dan pancasona masing-masing 0,5 bagian, rumput teki, temu kunci, bawang putih, gelagah, bangle, dan lada hitam masing-masing 1 bagian, serta 3-5 ons ikan gabus. Daging Ophiocephalus striatus itu dibakar matang, dijemur, dan digiling. Cara membuat sama saja. Sebutir ramuan itu diberikan sebelum sarapan. “Khasiatnya ayam jadi kekar, bertenaga, kuat bertarung, dan lebih garang,” ujar Bancha. Dalam jangka panjang penampilan fisik jauh lebih “macho”, kemampuan dan daya tahan tubuh luar biasa. Ayam umur 20 hari sudah dapat diberi ramuan itu. Menurut Sudi Pramono, hobiis ayam aduan di Jakarta, saat ini beragam jamu dapat ditemukan di pasaran di Indonesia. Beberapa di antaranya cap Rambo, Jamp, dan Camplan. Ayam adu milik Bancha memang tampak kekar. Bobot ayam dewasa umur 12 bulan lebih dari 3 kg. Tak cuma tampang doang, di atas ring rata-rata ayamnya meraih kemenangan 4-5 kali. Bahkan, di antaranya ada yang menang hingga 8 kali. Wajar jika koleksinya banyak diburu hobiis dari berbagai negara. Bagi pemburu ayam bangkok, harga mahal bukan masalah. Harga seekor ayam mencapai 8.000 baht atau setara Rp l,28-juta.

Indukan Berkualitas

Bancha mulai menekuni ternak ayam bangkok sejak 1997. Itu hikmah setelah ia di-PHK dari sebuah perusahaan eloktronik di Saraburi. Lulusan STM Mesin itu akhirnya pulang kampung ke Amthong, 1,5 jam peijalanan darat dari Bangkok arah timur laut. Di sanalah ia beternak ayam bangkok. Untuk mencari indukan bagus ia tak kesulitan. Soalnya, ayahnya peternak senior sejak 1960. Ayam adu milik Bancha lengkap mewakili 4 unggulan Thailand, kumbang hitam, ekor putih, ekor kuning, dan ekor hitam. Selain pemberian jamu, Bancha mesti mengatur pola makan dan suplemen lain. Menurut Sudi Pramono, importir ayam bangkok, asupan jamu untuk ayam adu lumrah. Ia juga melakukan hal serupa. Beras kencur dan cabai puyang rutin diberikan sepekan sekali Menjelang diadu frekuensi menjadi setiap hari. Menurut pria yang 2 pekan sekali ke Bangkok, itu beras kencur berkhasiat untuk memperlancar aliran darah. Yang ia hindari, “Pemberian suplemen atau vitamin yang bersumber dari bahan kimiawi. Ayam kan ngga bisa ngomong, diberi apa saja mau. Tapi kan ada efek samping seperti kelihatan mengantuk,” kata Pramono.(Ir Nancy Martasuta, ahli alih informasi pertanian Thailand- Indonesia)