Salak Berair Unggulan Sangatta

  • 3 min read

Jika Anda ke Samarinda atau Tenggarong jangan lupa salak sangatta sebagai oleh-oleh. Rasanya khas, manis disertai aroma nangka. Ketika digigit buah berkadar air tinggi itu menjadi penawar dahaga. Ces,… rasa manis segera membasahi tenggorokan. Ungkapan “wow” kerap terlontar bila unggulan Kabupaten Kutai Timur itu dicicipi. Sebab, dagingnya empuk dan renyah, dengan tingkat kemanisan 8,78%. Rasanya segar karena mengandung banyak air. Selain di Tenggarong dan Samarinda ia mudah dijumpai di Kecamatan Sangatta. Hati-hati saat membelinya. Selain salak sangatta, juga beredar salak dari daerah lain. Untuk membedakan cermati sosok buah. Salak sangatta berciri bulat agak oval dan berukuran 5-7 cm. Kulit cokelat kehitaman. Setelah dikupas terlihat daging kuning setebal 1 cm. Biji kecil 2-3 butir. Buah bersisik itu tahan simpan 8 hari.

Laris manis

Salak sangatta dijual per tandan berisi 20-25 buah berbobot 2-4 kg. Harga Rp 3.000-Rp 3.500 per kg di tingkat pekebun. Harga itu lebih tinggi dibandingkan dengan salak lain. Lantaran harga jual tinggi dan stabil, masyarakat Sangatta tertarik menanam. Luas penanaman meningkat pesat 10 tahun terakhir. Menurut Jumairi Syah, Wakil Kepala Dinas Pertanian Kutai Timur, pada 2001 pemerintah mempersiapkan 10.000 bibit untuk disebar ke masyarakat. Pada 2000, populasi tanaman di Kutai Timur mencapai 566.075 pohon seluas 275 ha. Salak itu tersebar di 5 kecamatan: Sangatta, Bengalon, Busang, Sangkulirang, dan Kaliorang. Areal terluas di Desa Sangatta Selatan. Salacca salacca itu ditanam secara monokultur atau tumpangsari dengan pisang. Daerah-daerah penanaman disaratkan berketinggian 0-10 m dpi, tersedia cukup air, dan hara. Salak sangatta berkembang di Desa Sangatta pada 1975. Benihnya dari biji yang dibawa perantau dari Sulawesi Selatan. Setelah berproduksi, beberapa tanaman menunjukkan sifat lebih unggul daripada induk di daerah asal. Dari ribuan tanaman, 3 kebun berpopulasi 700 pohon direkomendasi sebagai induk. Kebun itu milik Siti Ama dan Ading di Margorukun, serta Kuasa di Sangatta km 3. Buah hasil kebun mereka dianggap prototipe salak sangatta.

Tipe salak jawa

Greg Hambali, pakar salak di Bogor, menduga salak sangatta salah satu tipe salak jawa. Alasannya, induk tanaman itu berasal dari Sulawesi. Sedangkan salak di daerah itu dikenal bertipe jawa. Pemilik Salacca Breeding Nursery itu menguraikan salak jawa dibedakan dari salak bali karena berumah dua, berduri tunggal, dan tanpa duri lebar. Salak bali berumah tunggal dan berduri lebar. Sifat berair salah satu varian salak. Sifat serupa dimiliki pula oleh salak sidempuan yang merupakan unggulan nasional. Menurut Greg, salak berair paling enak dari Trengganu, Malaysia, yaitu Salacca glabrasence. Rasanyi memenuhi kriteria salak unggul yaitu tidak sepat, daging tebal, manis, dan beraroma Sedangkan sifat berair atau garinj merupakan selera masyarakat. Bila ditanam dari biji varian sifat ama beragam. Ia bisa lebih unggul daripadt induknya bila iklim di tempat baru lebil sesuai. Tampaknya itulah yang dialam salak sangatta sehingga lebih enal daripada induknya di Sulawesi. (Syal Angkasa)