Kiat Sukses Ternak Kroto Skala Rumahan Untuk Pemula

  • 5 min read

Di bangunan sederhana itulah ia beternak semut rangrang penghasil kroto di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, itu menempatkan rak-rak kayu bersusun 4 berderet rapi. Setiap rak berisi umpukan potongan pipa polivinil klorida (PVC).

Apa itu kroto

Kroto adalah larva dan kepompong semut rangrang merah , yang berlimpah selama musim panas. campuran telur dan larva yang dihasilkan semut rangrang disebut sebagai Kroto, Kroto umumnya digunakan sebagai makanan burung hias. Semut rangrang yang dibudidayakan adalah jenis Weaver ant (Oecophylla smaragdina). Di setiap rak terdiri atas 300 pipa PVC atau total 1.200 pipa. Ternak Kroto telah digeluti bertahun tahun olehnya. Suharmadji meletakkan dua loyang plastik berbentuk segi empat di depan atau di atas pipa. Ribuan, bahkan jutaan semut _Oecophylla smaradign_a tampak berseliweran.

Budidaya kroto/semut rang rang

Di bagian tengah ruangan itu juga terdapat rak bertingkat dua. Ukurannya lebih lebar dan panjang dipenuhi tumpukan pipa PVC dan stoples plastik bening.

[caption id=“attachment_16193” align=“aligncenter” width=“640”]ternak kroto Bila tidak mendapatkan sarang, semut akan membangun sarang di luar Bila tidak mendapatkan sarang, semut akan membangun sarang di luar[/caption]

Management Sarang ternak semut rangrang

Dari total 3 rumah masing-masing seluas 10 m x 6 m, Suharmadji memelihara sekitar 30.000 sarang semut dalam pipa PVC dan stoples plastik. Itu pun masih banyak semut yang terpaksa berkeliaran di luar lantaran tidak mendapat sarang.

“Sulit mendapat pipa ukuran 1,5 inci di Jember, sehingga harus dibeli di Surabaya," ujar Suharmadji. Pilihan sarang tergantung selera peternak. Suharmadji memilih pipa PVC 1,5 inci sepanjang 20 cm dengan berbagai pertimbangan dalam usahanya bergelut di bidang budidaya kroto

Kelebihannya ia bisa menyusun pipa secara rapat sehingga efisien. Semut pun menyukai sehingga langsung membuat sarang pada hari pertama pemasangan. Kelemahannya, lebih repot karena peternak harus memotong pipa.

Kondisi di dalam sarang semut pun sulit terpantau setelah semut-semut itu menutup permukaan lubang. Peternak di Desa Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Yono, memanfaatkan stoples transparan berukuran 1 kg sebagai sarang. Kelebihannya, peternak dapat memantau kondisi dalam sarang.

Cara Membuat Tempat Ternak Kroto Dengan Bahan Toples plastik Bekas

Selain itu, Yono tidak harus membeli wadah makan dan minum karena memanfaatkan tutup stoples. Yono memang memasang stoples dalam kondisi terbalik, yaitu mulut stoples menghadap ke bawah. Sebagai jalan masuk semut, ia memberi pengganjal setebal 1 cm. Lewat celah itu semut masuk dan keluar sarang.

Semut akan menutup sebagian celah itu dengan serat dan hanya menyisakan lubang 1 cm sebagai jalan keluar-masuk. Adanya serat halus menjadi perekat stoples sehingga tidak mudah bergerak. Menurut Yono kelebihan sarang stoples, peternak lebih mudah mengetahui kondisi semut di dalamnya.

Bahkan ia bisa mengetahui semut produktif dan yang tidak. Yono mempunyai standar produksi dari semut. Bila dalam sebulan jumlah kroto dalam sarang rendah, kurang dari seperempat stoples, maka semut di dalamnya diapkir. Adapun sarang produktif bisa dijual kepada konsumen atau dimanfaatkan untuk perbanyakan. Kelemahan sarang stoples semut terganggu bila areal sarang (kandang) terang atau ada orang yang mondar-mandir.

Bila merasa tidak nyaman, tidak segan-segan mereka meninggalkan sarang dan pindah ke tempat yang lebih nyaman. Keberadaan cicak juga membuat semut bersembunyi.

[caption id=“attachment_16194” align=“aligncenter” width=“640”]Semut mencari pakan dalam radius yang jauh. Jadi dalam 1 rak bisa disediakan I wadah berisi air gula semut rangrang mencari pakan dalam radius yang jauh. Jadi dalam 1 rak bisa disediakan I wadah berisi air gula[/caption]

Kiat Sukses ternak semut rangrang untuk pemula

Menurut Suharmadji kunci sukses ternak kroto adalah mengatur suhu dan kelembapan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, semut menghendaki suhu 24-28 C. la mengetahuinya dengan memasukkan termometer ke dalam sarang semut di alam.

Oleh karena itu ia menyulap lantai kandang menjadi kolam beton. Setelah itu ia mengisi kolam dengan air setinggi 25 cm. Agar kaki rak tidak terendam air. ia mengganjal kaki rak dengan batu bata. Untuk melewati kolam itu, Suharmadji memasang jembatan bambu d sepanjang lorong. Jembatan memudahkan petugas atau pengunjung melihat kegiatan di dalam rumah semut itu. Dengan adanya kolam dalam kandang, lingkungan ideal pun tercapai.

Suhu di kandang berkisar 27-28°C. Kelembapan ideal berkisar 60-90%. Peternak semut rangrang sejak 2013 itu melengkapi kolam dengan keran yang terus mengalirkan air. Agar tidak meluap, Suharmadji menerapkan sistem tertutup. Sebuah pipa berlubang dipasang untuk membuang kelebihan air sehingga ketinggian air stabil.

Kandang Ternak Kroto Yang Temaram

Fungsi lain kolam itu adalah mencegah semut-semut itu kabur. Di kolam itu Suharmadji memasukkan aneka jenis ikan konsumsi, seperti lele, nila, dan belut. Hewan air itu akan memakan telur nyamuk, kroto, atau semut yang terjatuh. Namun, ia tetap memberikan pakan pabrikan.

Menurut Suharmadji untuk menghemat biaya, peternak dapat menggunakan terpal sebagai bahan membuat kolam sebagaimana diterapkan oleh Yono. Peternak di Cibinong itu, mengadopsi kolam terpal untuk budidaya serangga anggota famili Formicidae itu.

Menurut Suharmadji semut lebih aktif pada kondisi remang-remang. Oleh karena itu ia menutup seluruh dinding kandang ternak kroto. Hanya ada dua buah jendela sebagai tempat sirkulasi udara. Itu pun ia tutup dengan jaring hitam untuk mencegah predator masuk ke dalam kandang. Untuk kelancaran aktivitas petugas, terdapat lampu. Ketika lampu padam, cahaya tetap masuk lewat atap fiber dengan intensitas 10-20%.

[caption id=“attachment_16192” align=“aligncenter” width=“516”]Jika lingkungan sesuai, budidaya kroto cepat berkembang biak, populasi dua kali lipat dalam 2 bulan Jika lingkungan sesuai, semut cepat berkembang biak, populasi dua kali lipat dalam 2 bulan[/caption]

Pakan Semut Harus Berkualitas

Kunci sukses lain ternak Kroto adalah ketersediaan nutrisi. Serangga itu pun tidak perlu jauh-jauh mencari pakan dan minum. Pakan utama semut berupa serangga seperti ulathongkong. Yono memberi sisa lauk-pauk seperti tulang ikan atau tulang ayam.

Bila bahan makanan berukuran besar, semut akan bergotong-royong menggerogoti menjadi bagian kecil sehingga mudah diangkut baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Seekor semut mampu mengangkat beban hingga 2-7 kali bobot tubuhnya.

Pada umumnya dalam budidaya semut rangrang, peternak memberikan ulat hongkong sebagai pakan. Kandungan protein ulat hongkong 50-62% sehingga memadai untuk semut. Agar tidak repot membeli setiap hari, maka peternak semut dapat pula membudidayakan ulat hongkong.

Suharmadji memberikan 0,2 gram ulat hongkong per sarang per hari. Pemberian pada setiap sore. Setiap kali pakan habis, peternak harus segera menambahkan. Menurut Suharmadji bila semut kelaparan, mereka memakan kroto atau telur yang tersedia di sarang.

Bahkan semut saling membunuh jika lapar. Oleh karena itulah selalu ada petugas yang siap memberi pakan. Namun, ketika stres karena baru didatangkan terkadang semut menolak makan hingga lebih dari sepekan. Pakan dan air gula yang tersedia tidak disentuh sama sekali. Namun, jika suhu dan kelembapan sesuai serangga itu cepat berkembang biak. Dalam setahun 100 stoples bibit berkembang menjadi 30.000 sarang semut.