Tiga Mangga Primadona Berkulit Merah

  • 3 min read

Observasi Balitbu, Solok, pada 1996 membuktikan konsumen sekarang lebih suka mangga berkulit merah dan berdaging kuning terang. Perubahan selera itu mendorong pemulia tanaman untuk menghasilkan varietas unggul pang sesuai. Maka lahirlah trio mangga berkulit merah: Marifta 01, sari315, dan ken layung. Pemulia tanaman mempunyai tugas berat menghadapi tuntutan konsumen. Menurut observasi itu, konsumen menyukai mangga berbentuk oval, pucuk buah berparuh tajam, pangkal buah berlekuk tajam, kulit merah dan berlilin, daging kuning, tebal, dan manis, aroma sedikit kuat, serat cukup, dan kadar air tinggi. Bobot buah jangan terlalu besar, sekilo isi 2-5 buah. Hanya ada tiga kultivar yang memenuhi, itupun baru 60% dari total kriteria. Mereka adalah Marifta 01, sari315, dan ken layung yang telah dilepas oleh Departemen Pertanian pada 2001. Sebelum dilepas, dilakukan uji observasi di Jawa Timur dan Sumatera Barat. Pelaksanaan uji pada beberapa lokasi bersamaan dengan varietas unggul terdahulu, arumanis 143, sebagai pembanding.

Mangga varietas unggul

Untuk mempercepat penyebaran varietas unggul itu, Badan Litbang Pertanian menerapkan kebijakan menjual lisensi hak komersial kepada swasta. Lisensi varietas unggul Marifta 01, sari315, dan ken layung jatuh pada PT Trigatra Rajasa, Arjasa, Situbondo.

Marifta 01

Marifta 01 adalah hasil mutasi buatan dari klon irwin generasi pertama. Uji penanaman dilakukan di Kampung Ari pan, Solok, Sumatera Barat, pada 4 Oktober 1996. Pohonnya tergolong pendek, 2- 2,5 m, dengan bentuk tajuk piramida tumpul, dan diameter batang 1,75-2 m. Daun lebat berbentuk oblong, melengkung, tepi berombak, berwarna hijau tua, dan tulang daun putih kekuning-kuningan. Frekuensi berbunga 2-3 kali dalam setahun. Biasanya pada Februari dan Agustus, atau Maret dan September. Warna bunga merah keunguan. Buah berwarna merah tua di pangkal dan kuning di ujung. Ia dipetik 112 hari sejak bunga mekar. Marifta 01 enak dikonsumsi segar dan tahan simpan 6-10 hari setelah petik. Bobot buah 318,79 g per butir atau 3-4 buah per kg. Setiap pohon bisa menghasilkan 88,6-165,5 kg/tahun pada umur produktif 5 tahun. Buah berbentuk bulat sesuai dengan permintaan konsumen. Kulit buah paling tipis dibanding 2 kultivar lain. Daging tebal berwarna kuning, serat buah kasar, dan memanjang. Biji berbentuk bulat oval dan tebal. Rasa buah manis dan segar karena berair banyak. Kadar gula 18,4-19,3 brix. Aroma agak menyengat.

Mangga sari 315

Sari315 merupakan hasil seleksi dari koleksi plasma nutfah di kebun Cukurgondang, Pasuruan. Pohon asal Modem Nursery Bassein Thana Bombay itu pertama kali ditanam pada 14 Januari 1941. Di antara mangga merah lain, sari315 paling tinggi, mencapai 14,5 m. Tajuk berbentuk piramida tumpul dengan diameter 21,2 m dan berdaun lebat. Bentuk daun sempit, agak lebar, mendatar, dan tepinya berombak. Warna hijau tua dengan tulang daun hijau kekuningan. Mangga sari 315 berukuran kecil 197-245,8 g/buah. Kulit buah tebal, halus, berlilin, dan tidak tampak bintik kuning. Saat masak daging buah berwarna merah dan berserat halus. Aroma buah menyengat tapi rasa kurang manis, kadar gula hanya 12,8-13,6 brix. Bentuk biji sedang dan sebagian berserat pendek. Ia cocok dimanfaatkan sebagai pasta, selai atau puree karena kadar airnya rendah. Sari315 dapat dipetik setelah 95 hari sejak bunga mekar dengan daya simpan 9-15 hari. Produktivitas per pohon 67,6-123,5 kg/tahun untuk umur produktif 5 tahun.

Mangga ken layung

Ken layung sinonim mangga apel. Bentuk pohon mirip dengan sari315. Namun, buah asal Gaerns, North Queensland, Australia, itu dikonsumsi dalam bentuk segar. Daun ken layung berbeda dengan 2 rekannya. Bentuknya jorong, melengkung, dan tulang daun menonjol. Daun muda berwarna cokelat keunguan, ketika tua hijau. Tulang daun pun hijau muda. Ukuran ken layung sedikit lebih besar dibanding sari315, 330-480 g/buah. Tanda-tanda fisik ken layung masak hampir sama seperti 2 mangga merah lainnya. Hanya saja ia berserat lebih banyak dan daging buah tebal. Ketika digigit sedikit masam menyertai manis. Kadar gula mencapai 16,5 brix. Setelah 98 hari pembungaan ken layung siap dipanen. Daya simpan relatif lama 13-15 hari setelah dipetik. Pemilik minimal bisa menikmati 76,05-127,5 kg/pohon/tahun ketika umur produktif 5 tahun.