Tips Membuat Taman Indoor rumah minimalis
- 3 min read
Rindu suasana bak tamansari itu mungkin yang mengilhami Ari Nababan menghadirkan taman indoor di ruang tamu kediaman di Kota Kembang, Depok. Taman mungil berbentuk persegi panjang berukuran 3 m x 2,5 m tampil cantik di sudut ruangan bersebelahan dengan seperangkat kursi tamu. Sebuah kolam seluas 2,5 m x 1,8 m menjadi fokus utama. Di situ ikan-ikan koi berwarna cerah berseliweran menggoda mata. Di bagian tengah kolam menyembul 3 stepping stone buatan. Warnanya lembut seharmoni dengan batu penghias tepi kolam. Air yang mengucur dari dinding menyusuri batu-batu napoli menciptakan suara gemercik menyejukkan. Suara empasan air yang tumpah dari “mangkuk” di bawah batu napoli menuju kolam memecah kesunyian ruang tamu. Untuk mempermanis taman, palem chamaedorea dan Dracaena marginata tricolor diletakkan di sudut belakang. Sementara warna-warni bromelia menyemarakkan sudut depan. Suasana taman kian syahdu dengan kehadiran 4 lampu antik di tengah kolam. Di sanalah Ari melepas penat setelah lelah seharian bekerja.
taman indoor Anti lumut
Ide menampilkan taman indoor di sudut ruang tamu itu muncul sejak lama. Semula ayah satu anak itu menghadirkan aneka tanaman. Toh, kehadirannya rak lantas membuat penampilan ruangan lebih indah. Lantaran salah pilih jenis dan tak rutin dirawat, tanaman-tanaman itu layu bahkan mati. Belum lagi hadirnya semut api yang bersarang di antara tanaman. Itu mengganggu penghuni rumah. Solusinya, menghadirkan taman kolam. Namun, menghadirkan taman itu pun tak mudah. Konstruksi kolam musti kokoh. Pengaturan permukaan air harus baik sehingga tidak memercik keluar kolam. Itu supaya suasana taman tetap resik tanpa becek. Artinya posisi jatuhnya air mesti diatur agar tidak muncrat membasahi area ruang tamu. Agar konstruksi kolam kokoh, tanah di lokasi itu dicor dengan beton sesuai rangka bentuk kolam. Lalu dipoles dengan batu palimanan yang disaput antilumut. Tujuannya agar lebih alami dan tidak berlumut. Di bagian atas taman, dibuat atap terbuka yang ditutup plastik polikarbonat agar tanaman tetap mendapat sinar matahari.
Filter Air mutlak
Ternyata menghadirkan kolam harus dikerjakan dengan cermat. Sebab, kolam itu harus selalu resik, tidak merepotkan mengepel air, dan konstruksi harus kokoh. Sedikit kesalahan menjadi sumber masalah yang merusak kenyamanan penghuni rumah. Adapun tahapan pekerjaan yaitu menggali lantai rumah lalu membentuk rangka kolam untuk dicor. Finishingnya menggunakan batu palimanan yang di-coating antilumut. Bagian terpenting yang harus diperhatikan yaitu mengatur jatuhnya air sehingga tidak muncrat dan membasahi lantai ruang tamu. Agar perawatan mudah, filter mutlak dipasang. Atur inlet dan outlet air agar penyaringan optimal. Sirkulasi arus air diatur merata ke seluruh bagian kolam sehingga tidak menghasilkan endapan kotoran. Endapan membusuk akan mencemari kolam. Idealnya ukuran filter 30% dari luasan kolam. Proses penyaringan menggunakan media ijuk dan zeolit. Pilih zeolit berukuran 2 cm agar filter tidak mampet. Keuntungan menggunakan zeolit, kotoran ikan diuraikan oleh bakteri pengurai dalam media filter. Sedangkan zat-zat beracun diserap. Dengan filter memadai, air kolam selalu jernih minimal selama 6 bulan tanpa dikuras. Bila air mulai keruh, filter cukup dibersihkan dengan menyemprotkan air ke filter.
Pemilihan tanaman
Untuk taman indoor di dalam ruangan, idealnya menggunakan jenis-jenis tanaman indoor yang ditanam dalam pot. Pilih jenis berdaun tajam seperti dracaena dan bromelia. Keduanya relatif tahan ternaungi. Gunakan media cocopeat agar tidak terlalu kotor. Media itu juga mampu menyimpan air dalam jumlah banyak dan berbobot ringan. Karena media ringan, pot tanaman mudah dipindahkan atau dikeluarkan untuk perawatan kembali. Siapkan stok tanaman minimal 2 kali kebutuhan. Tujuannya agar tanaman dapat dirotasi setiap 3-5 hari. Agar tetap prima berikan pupuk lambat urai setiap 6 bulan.