Sarang Walet Lenyapkan Sel Kanker

Tangisan Ny. Ngkweklan kian keras dan menyayat. Ia kalut menghadapi kanker ganas yang menggerogoti kedua belah payudaranya. Upaya mengangkat payudara dilakukan, tapi sel kanker terus tumbuh dan tumbuh. Biopsi seorang ahli malah menunjukkan kanker mulai menjalar ke leher. “Hampir tak ada harapan hidup lagi bila tidak mengkonsumsi sarang walet,” ungkapnya
Andai sembuh ia masih bisa menerima kenyataan hilangnya payudara. Namun, jiwa wanita paruh baya itu tetap terancam. Kemungkinan bertahan hanya 1-2 tahun karena kanker Ngkweklan stadium 2B. Berukuran sekitar 2 cm, tapi perkembangannya sangat cepat. Wajar bila istri Mahrudin alias Bg Yang itu selalu larut dalam kesedihan. Sehari-hari hanya mengurung diri di kamar berteman cucuran air mata yang tak pernah kering.
Akibat kanker, ibu 5 putra itu kehilangan segala-galanya; kecantikan, keceriaan, dan harapan. Materil tidak terhitung besarnya. “Dulu Mama cantik sekali, mirip Marilyn Monroe. Tubuhnya menawan, rambut hitam bergelombang, dan penuh tawa,” tutur Johanes Siegfried, menantunya. Keadaan tiba-tiba berubah sejak dokter menemukan sel kanker bersemayam dalam dirinya. Berbagai pengobatan yang dijalani tak membuahkan hasil. Yang didapat justru rambutnya memutih efek dari pengobatan.
Contents
Hanya kebetulan
Ngkweklan sebelumnya tak mengira terjangkit sel kanker. Ia merasa tak ada kelainan sama sekali di kedua payudaranya Jangankan benjolan, nyeri pun tak merasakannya.
“Saya kira badan yang sering lemas dan cepat letih saat berjalan timbul dari stroke dan jantung. Jauh dari dugaan kanker,” tuturnya. Oleh karena itu wanita kelahiran Kisaran, Medan, 1937 itu tak mengetahui sejak kapan mengidap kanker.
Kanker payudara mudah dideteksi bila pertumbuhan sel mengarah ke luar. Sebaliknya ke dalam, sulit diketahui sebelum sel berukuran besar. “Kanker Mama tumbuh ke dalam, sehingga seolah tak ada gangguan. Padahal, di dalam payudara sel kanker terus berkembang,” ujar anak bungsu Ngkweklan yang juga dokter. Kanker seperti itu berbahaya karena baru diketahui setelah mencapai stadium 3 atau 4.
Keberadaan kanker ditemukan secara kebetulan. Pada 1998 Ngkweklan koma lantaran stroke. Dengan menggunakan pesawat carteran ia dibawa ke rumah sakit Mount Elizabeth di Singapura. Ambulan langsung menyongsong di bandara Changi dan membawanya ke ruang gawat darurat. Berkat kepiawaian dokter, dalam 3 hari Ngkweklan siuman yang disambut suka cita anggota keluarga.
Namun, alangkah terkejut ketika dokter menginformasikan ibu yang tinggal di Polonia, Medan, itu dinyatakan terkena kanker payudara. Kegembiraan suami, anak, dan menantu luluh-lantak saat itu juga. “Kanker mana ada obat penangkal, selain harus mengangkatnya,” ucap Johanes. Sementara ia pasti tak merelakan pisau operasi menyayat-nyayat organ paling berharga bagi kaum hawa itu.
Tak puas
Dengan berat hati pemilik rumah walet terbanyak di Kisaran itu akhirnya mendukung keputusan anggota keluarga. Sesuai waktu yang telah ditentukan, operasi dimulai. Dokter hanya butuh beberapa jam untuk mengangkat payudaranya. Artinya, tak ada lagi sel kanker yang tertinggal dalam tubuh. Namun, untuk meyakinkan kesembuhan Ngkweklan harus kontrol setiap 3 bulan. Baginya tentu tidak masalah, toh hasil penjualan sarang walet masih sanggup mendanai semua biaya pengobatan.
Masa penantian selama 3 bulan dilalui, walau kadang membosankan karena harus menjalani kemoterapi. Ngkweklan menghadap kembali dokter yang dulu mengoperasi. “Clean,” kata dokter sebagaimana ditirukan Johanes.
Entah apa sebabnya di benak Johanes dan keluarga tiba-tiba muncul keraguan atas hasil pemeriksaan. Berbekal hubungan pihak keluarga dengan kerabat di luar negeri, Ngkweklan diperiksa ulang di Beijing, Cina. Di sana ada satu kawasan medis khusus para pejabat tinggi dan tertutup bagi umum. Dokter yang menangani pilihan dari berbagai negara.
Di negeri yang terkenal dengan pengobatan tradisional itu Ngkweklan hanya mandapat rekomendasi seorang nama untuk ditemui. Dia spesialis kanker di Singapura. Melalui pemeriksaan super teliti ternyata sel kanker masih ada dan mulai menyebar ke leher. “Sebesar biji kacang hijau, tapi jika tidak segera diberantas bisa merambah ke tulang,” papar Johanes.
Untuk pengobatannya dokter ahli itu menegaskan kemoterapi harus tetap dijalankan. Lalu, makanan berminyak dan penyedap rasa yang ditengarai bisa memicu pertumbuhan sel kanker dikurangi. Ia pun mengintruksikan agar setiap 3 bulan kontrol untuk mengetahui perkembangan sel.
Kasus tikus
Ditangani dokter ahli bukan jaminan aman. Keluarga Ngkweklan terus mencari informasi seluk-beluk kanker dan penyembuhannya. Suatu hari Johanes mampir ke pusat penjualan obat Cina. Sarang walet yang dipajang di etalase toko menarik perhatiannya. Sarang walet bagi Johanes “mainan” sehari-hari. Ia produsen dan eksportir ternama di Medan. Yang ingin diketahui Johanes khasiatnya.
Johanes berpikir, sarang walet tak mungkin dipajang di toko obat jika tak berkhasiat. Oleh karena itu serta-merta ia mendatangi seorang sinshe di Medan untuk menanyakan hal itu. Jawaban sinshe cukup sederhana, khasiat sarang walet dari A sampai Z. Berbagai penyakit berat hingga soal kejantanan bisa diatasi dengan mengkonsumsinya secara teratur. Bahkan sarang walet sangat baik bagi ibu-ibu hamil yang menginginkan anak cerdas dan berkulit halus.
Cerita shinshe mengingatkan Johanes pada sahabatnya di Jakarta. Sahabatnya pernah mengutarakan sarang walet berdasarkan hasil penelitian ahli dapat mengatasi kanker. Hal itu telah diujikan pada tikus. Penelitinya memberikan perlakuan berbeda pada 2 kelompok tikus.
Kelompok pertama diberi pakan tambahan sarang walet, dan yang lain tidak. Namun, selain pakan semua tikus dicekoki zat karsinogenik pemicu kanker. Hasilnya, kelompok tikus yang mendapat tambahan ransum sarang walet 30% terkena kanker, 70% bersih. Sedangkan yang tanpa sarang walet semuanya terserang.
Sejak itulah Ngkweklan serta Bg Yang rutin mengkonsumsi bubur sarang walet. Setiap hari 2-3 keping sarang dimasak untuk mereka. Sarang dimasukkan ke panci berisi 3 gelas air, digodok hingga terurai. Setelah lunak, tambahkan bumbu dapur seperti garam dan merica.
Pagi-pagi sebelum perut diisi makanan lain, bubur asal liur walet itu disantap. Maksudnya agar usus bisa menyerap lebih sempurna. “Badan enak, terasa segar. Kalau tahu dari dulu pasti saya memakannya,” kata Ngkweklan.
Dokter heran
Khasiat sarang walet yang diperoleh Ngkweklan sebetulnya tidak sebatas menyegarkan tubuh. Orang lain bisa menyaksikan. “Muka Mama dari hari ke hari memerah, menandakan kesehatannya mulai pulih. Dan yang mengherankan, rambut sedikit demi sedikit menghitam,” tutur Johanes. Meskipun begitu ia tak berani berharap kanker yang diderita mertuanya juga hilang. “Yang membuktikan kesembuhan, pemeriksaan dokter di Singapura kelak. Kami hanya menduga-duga saja,” tambahnya.
Tepat 3 bulan atau kurang lebih 2,5 bulan setelah kontinu mengkonsumsi sarang walet, ibu rumah tangga itu kembali ke Singapura untuk chek up. Jantung masing-masing anggota keluarga yang mengantar berdebar-debar, takut sel kanker Ngkweklan malah membesar. Apalagi tak lama usai memeriksa, dokter bertanya apa yang dimakan sehari-hari. Jawaban sejujurnya dari perwakilan keluarga ternyata membuat sang dokter melongo sambil berucap, “Oh,…”
Rupanya dokter agak ragu dengan kesembuhan pasien kanker yang begitu cepat. Ngkweklan benar-benar sudah terbebas dari sel kanker. Kontrol selanjutnya selama tenggang waktu 2 tahun di berkas pemeriksaan hanya tertulis kata “clean”. Jadi bukan isapan jempol, khasiat sarang walet ternyata dapat menghambat sekaligus menghilangkan sel kanker.
Sarang walet telah mengantar Ngkweklan ke gerbang kehidupan baru yang penuh harapan. “Tidak rugi kalaupun setiap hari saya harus mengeluarkan uang Rp 100.000-Rp 200.000 untuk 1-2 buah sarang. Apalagi kita cukup memanfaatkan sarang remukan yang berharga jauh lebih murah,” ucap Ngkweklan. Memang apalah artinya uang menggunung jika kahker mengancam. Sebab, taruhannya maut.
Kaya Asam Amino
kaitan sarang walet dengan kanker hingga sekarang masih A/C belum banyak terungkap. “Kemungkinan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker pasti ada. Sarang walet sangat baik untuk daya tahan tubuh,” ungkap Mochammad Yusuf, pimpinan klinik Yayasan Citra Insani Sukabumi. Lelaki yang mendapat gelar doctor honoris causa dari Cina lantaran keahlian mengobati kanker dan tumor, mengibaratkan tubuh manusia seperti timbangan. Manakala daya tahan tubuh naik, penyakit akan berkurang. Sebaliknya lemah, penyakit pun berdatangan.
Sarang walet mengandung kadar protein tinggi (51,5%) dengan jumlah asam amino sangat lengkap. Termasuk di dalamnya 14 jenis asam amino esensial, aspartat, glutamat, tirosina, 5 serina, glisina, histidana, dan treonina.
Lalu, alanina, valina, metionina, isoleusina, leusina, fenilalanina, serta lisina. Dari senyawa itu ada materi yang spesifik berperan meningkatkan daya tahan tubuh, yakni ODA (9-octadecenoic acid) dan HAD (hexadecenoic acid). “HAD ditemukan pada minuman kesehatan,” tutur Dr Ani Mardiastuti, ahli walet dari Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.