Permasalahan Kandungan Nitrite Pada Sarang Walet

Permasalahan Kandungan Nitrite Pada Sarang Walet

Bisnis sarang walet atau apung-apung telah berkembang pesat di Indonesia dan sekitarnya selama beberapa tahun terakhir. Hal ini sebagian disebabkan oleh semakin banyaknya penelitian yang menunjukkan manfaat sarang walet bagi kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah, mencegah demensia, dan lain-lain. Bisnis ini juga sangat menguntungkan karena biaya produksi relatif rendah dan daya saing pasar relatif tinggi. Untuk memulai bisnis ini, Anda perlu investasi untuk membeli beberapa sarang walet serta peralatan yang dibutuhkan untuk merawatnya. Peluang usaha bisnis sarang walet sangat menjanjikan. Menurut beberapa studi, bisnis sarang walet memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia. Selain itu, bisnis ini juga memberikan keuntungan yang cukup tinggi bagi para pelaku usaha. Bisnis sarang walet sendiri merupakan bisnis yang bergerak di bidang peternakan. Sarang walet sendiri adalah sebuah sarang yang digunakan oleh burung walet untuk tempat tinggal dan berkembang biak. Di Indonesia, terdapat banyak sekali jenis burung walet yang dapat ditemukan, seperti burung walet hitam, burung walet putih, dan lain sebagainya. Untuk memulai bisnis peternakan sarang walet, Anda tidak perlu modal yang besar. Anda hanya perlu membeli beberapa sarang walet dan menempatkannya di daerah yang teduh dan jauh dari polusi udara. Setelah itu, Anda hanya perlu menunggu beberapa bulan untuk mendapatkan hasilnya. Bisnis peternakan sarang walet sangat menguntungkan karena telurnya bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi. Selain itu, telur-telur ini juga bisa diolah menjadi produk-produk kosmetik atau obat-obatan herbal. Produk-produk ini sangat diminati oleh masyarakat karena khasiatnya yang bagus untuk kesehatan. Sarang burung walet sangat kaya akan kandungan gizi. Kandungan utama sarangnya adalah serat, zat lemak, protein, serta mineral seperti kalsium dan fosfor. Sarang walet juga mengandung beberapa senyawa antibakteri yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran pernafasan. Harga sarang walet asal liur Collacalia fuciphaga di tanah air menukik. harga sarang hanya Rp4-juta- Rp5-juta per kg, semula Rp11-juta-Rp-12 juta.

Sarang walet mesti bebas kandungan Nitrite

Harga anjlok karena isu di China tentang bahaya kandungan Nitrite di sarang walet. Padahal, China konsumen terbesar sarang walet di dunia. Pemerintah China menerapkan syarat ketat: sarang walet mesti bebas kandungan Nitrite (NO2). Nitrite dianggap berbahaya jika konsentrasinya tinggi sehingga bereaksi dengan amina menjadi nitrosamin yang bersifat karsinogen atau memicu sel kanker. Namun, Nitrite dalam jumlah tertentu tidak akan membahayakan kesehatan manusia. [caption id=”attachment_15442” align=”aligncenter” width=”300”]Kandungan Nitrite Proses pencucian dan perendaman dapat menurunkan kadar nitrit pada sarang walet[/caption]

Nitrite alami

Di dalam rumah walet, kehadiran Nitrite diduga berasal dari kelembapan yang tinggi, sisa kotoran walet, atau bahan organik lain. Nitrite biasanya terserap atau menempel pada celah-celah yang terdapat di permukaan sarang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi maupun lembaga riset, Nitrite di sarang walet terbentuk secara alami baik di gua-gua maupun rumah- rumah peternakan walet Berdasarkan regulasi United States Food and Drug Administration (USFDA) pada 1 April 2010 kandungan Nitrite dalam makanan yang diizinkan untuk dikonsumsi tidak lebih dari 200 ppm (part per million). Pemerintah Hongkong memperbolehkan kehadiran Nitrite pada daging segar dan olahannya maksimal 125-200 ppm. Ketentuan pembatasan kadar Nitrite itu hanya berlaku untuk Nitrite yang sengaja ditambahkan (food additive). Ketentuan itu belum jelas berlaku untuk makanan mengandung Nitrite yang terjadi secara alami seperti pada sarang burung walet. Komite ahli gabungan untuk zat tambahan makanan dari Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) sudah menetapkan dosis aman konsumsi Nitrite. Komite ahli menyarankan agar konsumsi Nitrite harian tidak boleh melebihi 0,06 mg per kg bobot tubuh. Artinya, bila seseorang berbobot tubuh 60 kg, maka tidak boleh mengonsumsi lebih dari 3,6 mg per hari. Bila mengonsumsi sarang burung sebanyak 5 gram per hari dan tidak mengonsumsi bahan lain yang mengandung Nitrite, maka kadar Nitrite di sarang burung dapat ditoleransi sampai maksimum 600 ppm. Di bidang kedokteran Nitrite terkadang digunakan sebagai obat-obatan untuk memperlebar pembuluh darah agar darah mengalir lancar. Misalnya untuk pasien yang terkena serangan jantung. Nitrite juga merupakan salah satu bahan obat afrodisiak untuk mengatasi impotensi. Karena belum adanya standar Nitrite pada sarang walet, saat ini pemerintah China untuk sementara menetapkan kandungan Nitrite sebesar 0 ppm sebagai persyaratan impor. Hal itu sangat sulit dipenuhi karena kehadiran Nitrite pada sarang walet terjadi secara alami sebagai salah satu mata rantai siklus nitrogen di alam. Oleh karena itu saat ini tidak ada eksportir yang bisa mengirimkan sarang walet ke China. Seandainya pemerintah China menetapkan kadar maksimal Nitrite 30 ppm pun kemungkinan hanya 10% sarang walet yang lolos ekspor. [caption id=”attachment_15440” align=”aligncenter” width=”300”]Kotoran di lantai rumah walet salah satu
sumber nitrit Kotoran walet di lantai rumah walet salah satu sumber nitrit[/caption]

Nitrite Larut di air

Saat ini memang ada perbedaan persepsi yang mendasar tentang konsumsi sarang walet. Menurut standar China, sarang burung tergolong makanan siap konsumsi. Padahal, konsumen perlu merendam sarang dalam air agar mengembang secara sempurna sebelum dimasak. Saat perendaman itulah Nitrite dalam sarang akan larut dalam air. Selanjutnya buang air rendaman dan masak sarang walet sebelum dikonsumsi. Dengan perlakuan itu kadar Nitrite dalam sarang akan turun secara drastis sehingga aman dikonsumsi.

Cara menghilangkan nitrit pada sarang burung walet

Menghilangkan kadar Nitrite pada sarang dengan perendaman dalam air sejatinya telah diketahui para peternak dan dibuktikan secara ilmiah oleh Prof Karl WK TSIM bersama tim peneliti dari Center for Chinese Medicine, The Hongkong University of Science and Technology (HKUST), dan International Food Safety Testing Centre Ltd. Dalam penelitian itu diambil contoh sarang walet yang beredar di pasaran Hongkong dan dari gua serta beberapa rumah walet di Malaysia dan Indonesia. Hasilnya menyebutkan seluruh contoh sarang walet mengandung Nitrite bervariasi dari mulai 2,46 ppm hingga mencapai 6.429,58 ppm. Kandungan Nitrite di sarang putih paling sedikit.

Perendaman akan menurunkan kualitas sarang walet

Sayangnya beberapa eksportir enggan merendam sarang saat membersihkan bulu. Mereka khawatir perendaman dalam air akan merusak bentuk sarang. Sampai saat ini kualitas sarang yang dianggap terbaik di pasaran adalah yang berbentuk sempurna. Bila rusak harganya menjadi murah. Oleh karena itu agar aman dikonsumsi, konsumen mesti merendam sarangsebelum memasaknya.

Penutup

Hingga saat ini Asosiasi Peternak dan Pedagang Sarang Walet Indonesia (APPSWI) bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian telah beberapa kali bertemu dengan pihak pemerintah China agar Indonesia bisa ekspor sarang walet langsung ke China. Perundingan juga membahas batasan kandungan Nitrite yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Kita berharap hasil negosiasi dan bukti riset itu mampu mengubah kebijakan larangan impor China dengan menetapkan kadar Nitrite yang lebih longgar. Dengan begitu ekspor sarang walet kembali mengalir deras dan industri si liur emas tanah air pun kembali bergairah.

Share on:

Yudianto
Yudianto Yudianto, penulis aktif di Budidayatani dan Mitrausahatani.com, memiliki hobi di bidang pertanian. Ia sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani, berkontribusi untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.
comments powered by Disqus