Ramuan Rimpang Sebagai Obat Flu Burung Pada Ayam

Ramuan Rimpang Sebagai Obat Flu Burung Pada Ayam

Tukidi, peternak di Sukoharjo, Jawa Tengah, terpaksa gulung tikar. Hanya dalam semalam 1.000 ayam di farmnya menemui ajal karena serangan flu burung.Serangan flu burung itu datang tiba-tiba dan tidak disadari. Sore hari saat mempersiapkan pengiriman ayam untuk pembeli di Jakarta, Tukidi melihat tanda merah di anus Gollus gallus domesticus itu. “Sore pantatnya merah, pagi harinya ayam mati,” kenang Tukidi. Mendapati ayam mati tanpa sebab, ia segera membeli obat berupa antibiotik di toko pakan ternak dan memberikan pada ternak dengan cara mencampurkan pada minuman ayam. Apa daya, hasilnya nihil. Kejadian serupa dialami peternak lain di sekitarnya. Informasi yang ia dapat kemudian, ternak ayam di Sukoharjo terserang wabah flu burung. Karena kejadian itu Tukidi trauma dan memutuskan untuk berhenti beternak ayam.

flu burung pada ayam

Flu burung pada ayam adalah penyakit yang sering terjadi pada ayam. Flu burung pada ayam dapat menyebabkan kematian ayam. Flu burung pada ayam dapat menyebabkan ayam menjadi sakit dan mati. Ayam yang terinfeksi virus flu burung akan mengalami banyak gejala seperti munculnya lendir. Pada ayam yang terinfeksi, virus ini akan menyebabkan peradangan pada sistem respirasi sehingga ayam akan sulit untuk bernafas. Ayam yang terinfeksi virus flu burung seringkali menyendiri. [caption id=”attachment_15452” align=”aligncenter” width=”300”]virus Flu burung menyerang unggas secara cepat dan
mematikan Flu burung menyerang unggas secara cepat
dan mematikan[/caption]

Jamu herbal untuk ternak

Flu burung merupakan penyakit akibat virus yang menyerang sistem respirasi, pencernaan, atau sistem saraf berbagai jenis unggas. Menurut Dr Ir Desmayati Zainuddin MS di Balai Penelitian Ternak, Bogor, flu burung disebabkan virus Al (Avian Influenza). Di Indonesia diketahui terdapat strain virus H5N1 dan H5N2. Penularan penyakit mematikan itu melalui udara. “Serangan akibat virus ini masih belum ada obatnya,” ujarnya. Ciri unggas yang terkena flu burung muncul bintik merah di kaki, nafsu makan kurang, dan loyo. Tingkat kematian akibat serangan virus Al tinggi, sekali datang sebanyak 1.000-2.000 ayam terkena serangan. Menurut Desmiyati serangan flu burung bersifat musiman. “Pada musim hujan serangan lebih banyak, sedangkan pada musim kemarau serangan jarang terjadi,” ujarnya. Dibandingkan saat pertama kali mewabah pada 2006, serangan flu burung kini semakin berkurang karena para peternak sudah mengetahui cara menangani penyakit. Mereka memberikan vaksinasi, jamu, dan menjaga sanitasi lingkungan peternakan. Prof drh Bambang Pontjo Priosoeryanto MS PhD APVet di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor beserta rekan melihat potensi herbal alias jamu untuk mengatasi flu burung.

Riset dan pengujian ramuan

Bambang menguji penggunaan paduan rimpang temulawak Curcuma xanthorrizha, sambiloto Andrographis paniculata, meniran Phyllanthus niruri, dan temuhitam Curcuma aeruginusa. Secara tradisional para herbalis memanfaatkan rimpang temulawak sebagai herbal peningkat ketahanan tubuh manusia. Periset itu menggunakan 100 ekor ayam yang dibagi ke dalam 10 kelompok. Masing-masing kelompok mendapat pemberian formula temulawak, meniran, temuhitam, dan sambiloto dengan dosis berbeda. Formula herbal diberikan dalam bentuk ekstrak air dengan cara cekokan. Perlakuan selama satu bulan dan pada akhir percobaaan Bambang menyuntikkan virus Al supaya ayam terinfeksi flu burung. Riset menunjukkan pemberian formulasi temulawak, meniran, temuhitam, dan sambiloto mampu memperpanjang umur ayam yang terjangkit flu burung. Ayam tanpa pemberian formula herbal mati 2-3 hari setelah diinduksi virus mematikan itu. Ayam dengan asupan formula herbal mampu bertahan hingga hari ke-8 pasca penyuntikan. “Artinya pemberian formula herbal mampu memperlambat kematian akibat flu burung dan berpotensi mencegah flu burung,” ujar Ketua Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor itu. Dosis dan formulasi temulawak, sambiloto, temuhitam, dan meniran yang digunakan belum dapat dipublikasikan karena masih dalam proses paten. [caption id=”attachment_15453” align=”aligncenter” width=”300”]Kombinasi
temu lawak, sambiloto, meniran, dan temu hitam (tiga terakhir foto dari kiri
ke kanan) mampu mencegah serangan flu burung Kombinasi temu lawak, sambiloto, meniran, dan temu hitam (tiga terakhir foto dari kiri ke kanan) mampu mencegah serangan flu burung[/caption]

Imunostimulan

Bagaimana peran herbal mengatasi flu burung pada ayam? Bambang menduga temulawak berperan meningkatkan ketahanan tubuh (immonustimulan). “Temulawak meningkatkan antibodi sehingga ayam tahan terhadap serangan flu burung,” ujar doktor alumnus Yamaguchi University, Jepang itu. Temulawak mampu menekan kematian ayam akibat serangan flu burung karena kandungan kurkuminoid dan zantorizhol berperan sebagai antivirus. Secara umum daya tubuh ternak dipengaruhi oleh respon imun spesifik dan nonspesifik. Respon imun spesifik contohnya pemberian vaksin yang membentuk antibodi spesifik terhadap virus tertentu. Sementara respon nonspesifik memacu tubuh untuk membuat sistem imunitas. Caranya dengan membangkitkan sel darah, makrofag, dan sel pertahanan seluler membentuk vaksin untuk penangkal segala “musuh” yang masuk ke tubuh. Temulawak termasuk pada kelompok respon imun nonspesifik sehingga diharapkan dapat membentuk pertahanan tubuh secara umum. Itu sejalan dengan penelitian Desmiyati bahwa penggunaan herbal pada ternak bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh. Desmiyati meriset manfaat meniran dan sambiloto sebagai imunostimulan. “Untuk pemakaian jamu peternak menggunakan secara campuran,”tuturnya.

Pencegahan flu burung

Flu burung adalah penyakit yang sering menyerang burung. Penyakit ini dapat menyebabkan burung mati dalam jumlah besar. Oleh karena itu, penting untuk mencegah flu burung dengan cara-cara berikut:

  1. Pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani burung. Jangan lupa untuk menyeka tangan dengan hand sanitizer atau antiseptic sebelum mencuci tangan dengan sabun.
  2. Jaga kebersihan lingkungan burung. Burung mudah tertular penyakit dari lingkungan yang kotor. Pastikan untuk sering menyapu dan membersihkan kandang burung.
  3. Burung harus mendapatkan vaksinasi yang tepat. Vaksinasi akan memberikan perlindungan bagi burung dari sejumlah penyakit, termasuk flu burung.
  4. Jangan mencampurkan burung yang sehat dengan burung yang sakit. Jika ada burung yang sakit, segera periksakan ke dokter hewan.
  5. Jangan membeli burung dari tempat yang tidak dapat dipercaya. Pilihlah tempat yang menjual burung berkualitas dan sehat.
  6. Selalu waspada terhadap gejala flu burung. Gejala flu burung meliputi batuk, bersin, hidung tersumbat, dan lelah. Jika ada burung yang mengalami gejala ini, segera periksakan ke dokter hewan.

Untuk mencegah flu burung periset itu menyarankan penggunaan rimpang kencur, temulawak, temuhitam, lempuyang, lengkuas, kunyit, sambiloto, daun sirih, cabai jawa, jahe merah, bawang putih, dan buah maja Aegle marmelos. Hasil uji toksisitas oleh Bambang dan rekan menunjukkan pemberian temulawak, meniran, temuhitam, dan sambiloto pada ayam aman. Itu ditunjukkan dari hasil tidak terdapat kerusakan pada organ usus, hati, limpa, paru-paru, ginjal, dan otak hewan percobaan. “Penggunaan herbal atau yang dikenal dengan istilah jamu itu lebih aman daripada obat kimiawi karena berbahanalami dan tidak ada residu. Komponen zat aktifnya berbeda dengan obat kimia sehingga meski kelebihan dosis, penggunaan tanaman obat masih bersifat aman,” ujar Desmiyati. Pada budidaya ternak ayam pemberian jamu bisa diberikan sejak ayam berusia 5 hari hingga siap panen dalam bentuk campuran pakan atau minuman. Riset Bambang menunjukkan formulasi temulawak, sambiloto, temuireng, dan meniran juga mampu meningkatkan bobot ayam. Penggunaan jamu juga dapat meningkatkan kualitas daging sehingga lebih padat, sedikit lemak, dan aroma tidak anyir.

Share on:

Yudianto
Yudianto Yudianto, penulis aktif di Budidayatani dan Mitrausahatani.com, memiliki hobi di bidang pertanian. Ia sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani, berkontribusi untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.
comments powered by Disqus