Pulihkan Kondisi Melati Yang Keracunan Zat perangsang tumbuh

Pulihkan Kondisi Melati Yang Keracunan Zat perangsang tumbuh

Zat perangsang tumbuh (ZPT) dapat merangsang melati berbunga. Kalau pemakaiannya keliru, ia justru mogok berbunga. Keracunan ZPT perlu segera ditangani agar melati tampil menawan.

Phytohormones ZPT

Hormon tanaman (fitohormon) adalah senyawa yang dibuat tanaman untuk mengontrol pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, umur panjang, dan bahkan kematiannya. Bahan kimia kecil ini diproduksi oleh metabolisme sekunder dan bertanggung jawab atas respons tanaman terhadap rangsangan eksternal. Tanaman harus merespon dengan tepat terhadap lingkungan yang selalu berubah, yang mengharuskan penggunaan fitohormon. Sebuah fitohormon tunggal dapat mempengaruhi beberapa proses seluler dan perkembangan, sementara beberapa hormon dapat mempengaruhi satu proses pada waktu yang sama.

Fungsi zpt Pada Tanaman

Banyak perubahan morfologi, seluler, anatomi, dan fisiologis terjadi pada tanaman sebagai respons terhadap cekaman abiotik, tergantung pada tingkat plastisitasnya. Fitohormon adalah zat pengatur tumbuh tanaman yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta toleransi stres, untuk membantu tanaman bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Tanaman menggunakan mekanisme genetik dan berbagai teknik adaptif dan biologis untuk mengatasi masalah salinitas, fluktuasi suhu, dan tekanan osmotik untuk kelangsungan hidup dan produksi yang tinggi.

ZPT Untuk Merangsang Tanaman Melati

Zat perangsang tumbuh yang dipakai membungakan melati umumnya bersifat retardan (penghambat pertumbuhan). Jika pemakaiannya berlebih, atau dipakai dalam jangka waktu lama, zat itu akan meracuni tanaman. Tanda-tandanya, bagian-bagian tanaman jadi kerdil. Daun melati menjadi lebih kecil, warna hijau tua (gelap) dan lebih tebal. Kondisi seperti ini jelas mengganggu pembungaan. Ukuran bunga lebih kecil dan pembukaannya tidak sempurna. Lebih parah lagi, tanaman tidak berbunga sama sekali.

Ganti media tanam

Untuk menyelamatkan bunga puspa bangsa itu caranya mudah. Tanaman dikeluarkan dari pot dan tanam di tanah. Bila tidak memungkinkan, tanam di pot dengan media baru. Medianya berupa campuran tanah, pupuk kandang sapi, sekam bakar, dan humus bambu dengan perbandingan 2: 1: 1:

  1. Media tanam diaduk-aduk hingga merata. Campuran ini ditambah +2,5g NPK 15:15:15 per pot. Setelah itu pangkas ujung-ujung akarnya dan cuci dengan air bersih. Hati-hati jangan sampai akar terluka. Tanaman yang telah dibersihkan ditanam kembali secara hati-hati. Akar jangan sampai rusak. Siram air sambil memadatkan tanah. Langkah selanjutnya memangkas tanaman. Tujuannya membuang daun dan cabang yang pertumbuhannya tidak normal. Bila tanaman dipangkas berat, disisakan 20cm sampai 25cm dari permukaan media. Yang penting masih ada beberapa lembar daun tersisa untuk proses fotosintesis. Letakkan tanaman di tempat teduh, atau hanya mendapat sinar matahari pagi, hingga tanaman lebih kuat. Waktunya sekitar 1 bulan. Seminggu setelah tanam, tanaman disemprot pupuk daun sesuai dosis anjuran (umumnya 2cc/liter air). Penyemprotan pupuk daun ini dilakukan seminggu sekali hingga tanaman benar-benar siap dibungakan. Kira-kira 6 bulan kemudian, tanaman boleh disiram pupuk bunga.

Jangan dulu dibungakan

Tanaman tidak dianjurkan berbunga dahulu selama 6 bulan. Buang setiap kuncup bunga agar bagian-bagian vegetatif tanaman sehat dahulu. Selain pemberian pupuk daun, tanaman juga perlu diberi campuran urea dan NPK 15: 15: 15 atau yang perbandingannya seimbang. Pupuk ini diberikan sekali sebulan. Cara pemberiannya, dibenamkan di sekeliling tanaman atau dilarutkan dalam air penyiraman. Untuk menghindari serangan hama dan penyakit, tanaman perlu disemprot pestisida seminggu sekali atau sesuai kebutuhan. Penyiraman dilakukan hanya secukupnya. Tanaman jangan dibiarkan kekeringan, atau malah tenggelam, kelebihan air. Tanaman sehat atau normal kembali ditandai munculnya daun-daun baru berukuran normal. Warnanya hijau tua tetapi tidak gelap dan mengkilap. Saat itulah tanaman siap dibungakan kembali. (Riries Joni)

Share on:

Yudianto
Yudianto Yudianto, penulis aktif di Budidayatani dan Mitrausahatani.com, memiliki hobi di bidang pertanian. Ia sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani, berkontribusi untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.
comments powered by Disqus