Teknik Perbanyakan Tanaman Nilam Dengan setek pucuk

Teknik Perbanyakan Tanaman Nilam Dengan setek pucuk

Teknik baru perbanyakan Patchouli (tanaman nilam) dengan setek pucuk, lebih cepat tumbuh dan produktif. Deretan rumpun nilam setinggi 40 cm dan berdaun lebat itu begitu menggembirakan Aris Rimbo, pemilik lahan. Pekebun di Desa Cikored, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu memang baru menguji coba 100 tanaman. Melihat pertumbuhan tanaman anggota famili Lamiaceae berumur 2 bulan itu yang seragam, Aris berencana memperluas penanaman di lahan 0,5 ha. [caption id=”attachment_15649” align=”aligncenter” width=”376”]Tanaman Nilam hasil perbanyakan dengan setek pucuk lebih cepat
tumbuh Nilam hasil perbanyakan dengan setek pucuk lebih cepat tumbuh[/caption] Bibit yang ia gunakan bukan setek batang seperti kelaziman selama ini, tetapi pucuk setinggi 5 cm. Aris memperoleh bibit setek pucuk dari Herdi Waluyo, penyuling nilam di Bandung, Jawa Barat. Herdi memilih pucuk dari tanaman nilam yang benar-benar sehat dengan ciri tanaman segar dan batang kokoh, tinggi tanaman minimal 10-15 cm, dan umur minimal 1-1,5 bulan. Pada pengambilan perdana, ia hanya memetik 1 pucuk dari sebuah tanaman. Sebab, saat itu sebuah tanaman memang hanya memiliki sebuah pucuk.

Nilam

Tanaman nilam (Pogostemon cablin) adalah tanaman berbunga harum yang mempunyai tinggi satu meter (3 kaki) di semak-semak. Nilam memiliki daun yang besar dan harum dengan margin berbentuk gigi yang tidak rata dan termasuk dalam keluarga mint. Bulu-bulu halus menutupi batang dan daun. Tanaman ini menghasilkan bunga kecil berwarna putih atau ungu pucat saat mekar. Tanaman ini berasal dari iklim tropis Asia Selatan, di mana ia telah dibudidayakan selama beberapa generasi karena minyak wangi yang dihasilkan oleh daun tanaman. Minyak nilam diperoleh dengan mengeringkan daun tanaman dan kemudian minyak penyulingan uap.

Cara Memperbanyak Nilam Dengan Stek Pucuk

Menurut Herdi, induk yang diambil pucuknya memang tak langsung dapat dipanen daun untuk penyulingan. Namun, sepekan kemudian, di bekas potongan pucuk akan tumbuh tunas baru yang lebih banyak. Ketika itulah pekebun dapat menuai batang plus daun untuk penyulingan atau kembali diambil pucuk untuk perbanyakan. Itu lebih cepat dibandingkan bila pekebun memperbanyak dengan setek batang, induk baru pulih 3 bulan kemudian.

Cara menanam nilam

Dari tanaman nilam hasil setek pucuk berumur sebulan, Herdi sudah dapat menghasilkan bibit baru. Itulah sebabnya dari 20.000-30.000 tanaman, ia mampu memproduksi 2.000-5.000 bibit per hari. Untuk membuat bibit, Herdi Waluyo memotong pucuk nilam setinggi 3-5 cm dan terdiri atas tiga daun, la lalu merendam setekan pucuk dalam air selama 30 menit untuk menjaga kesegaran bibit. Setelah itu Herdi menanam setek pucuk di gelas plastik bekas air minum dalam kemasan yang berisi media tanam ranting dan serasah dl lapisan bawah dan kompos di bagian atas. Perbandingan serasah dan kompos 1 : 1. Pria kelahiran 22 Mei 1954 itu menggunakan ranting dan serasah agar media tanam porous sehingga dapat menyimpan oksigen yang cukup untuk perakaran. Sementara kompos sebagai sumber nutrisi pertumbuhan bibit, la lalu menyimpan bibit di tempat teduh di bawah rindang pohon bungur. Untuk perawatan Herdi melakukan penyiraman 1-2 kali sehari pada pagi dan sore. Setelah 2 pekan, master komputer alumnus University of Brooklyn, Amerika Serikat, itu memindahkan bibit dari gelas plastik ke dalam nampan plastik berukuran 50 cm x 30 cm x 20 cm. Media tanam yang digunakan sama, serasah dan kompos, la lalu meletakkan baki di tempat teduh. Setelah 2-3 hari bibit siap pindah tanam ke lahan.

Perhatikan Jumlah akar

Pertumbuhan bibit tanaman nilam di lahan memuaskan. Tinggi Pogostemon cablin mencapai 15 cm sebulan berselang setelah penanaman. Ketika berumur 2 bulan, tinggi bibit mencapai 40 cm. Herdi menghitung jumlah akar pada setek pucuk berumur 1 bulan mencapai 10-15 buah; sedangkan pada setek batang, 1-2 buah. Menurut ahli fisiologi tumbuhan dari Universitas Negeri Jakarta, Dr Adisyahputra MS, jumlah akar pada setek pucuk lebih banyak daripada bibit setek batang karena mata tunas yang hidup lebih banyak. Karena jumlah akar bibit hasil setek pucuk lebih banyak, sehingga penyerapan nutrisi lebih optimal. Dampaknya pertumbuhan tanaman pun lebih baik. Menurut Herdi, tanaman asal setek pucuk siap panen pada umur 4 bulan pascatanam. Bandingkan dengan tanaman nilam asal setek batang yang siap panen ketika berumur 6 bulan. Selain cepat panen, produksi tanaman asal setek pucuk lebih tinggi, yakni rata-rata 5 ton per ha; sedangkan volume panen tanaman asal setek batang hanya kurang dari 3 ton per ha. [caption id=”attachment_15643” align=”aligncenter” width=”1024”]Teknik Perbanyakan Nilam Perbanyakan Nilam[/caption]

Adaptasi teknologi penyulingan dengan fermentasi

Ide memperbanyak tanaman nilam dengan setek pucuk itu muncul, ketika Herdi menanam nilam tahun lalu. Saat itu Herdi memang menguji coba penanaman nilam sebelum menerapkan teknologi penyulingan dengan fermentasi. Alumnus Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung itu memperoleh 500 kg setek setinggi 1 meter. Setelah sampai di rumah, Herdi memotong-motong sebuah setek batang menjadi 3 bagian berukuran sama. Setek batang lebih cepat kering karena terdapat bekas potongan pada bagian atas dan bawah. Saat itu, tingkat kematian bibit asal setek batang mencapai 90%. Karena kegagalan itu, ia terdorong mencoba perbanyakan tanaman dengan setek pucuk dan sukses. Sejak berhasil menerapkan perbanyakan dengan setek pucuk, Herdi Waluyo kebanjiran permintaan bibit tanaman nilam. Setiap bulan Herdi mesti memenuhi 500-1.000 bibit dari para pekebun di Desa Cikored. Berbagai keunggulan perbanyakan setek pucuk itu mendorong Andrew Jalu Bramantya asal Sukajadi, Kota Bandung, mengadopsi teknik serupa, la berencana menanam nilam di Cirebon, Jawa Barat Kini ia memiliki 10.000 tanaman induk nilam varietas sidikalang berumur 8 bulan di kebun miliknya di Banjar, Jawa Barat. Dari tanaman induk itu Andrew akan memproduksi 10.000 bibit varietas sidikalang untuk penanaman di lahan 0,5 hektar. [caption id=”attachment_15650” align=”aligncenter” width=”400”]cara perbanyakan
nilam dengan stek cara perbanyakan nilam dengan stek pucuk[/caption]

Keterangan gambar

  1. Siapkan bibit nilam sehat yang memiliki 3 pasang daun lebih.
  2. Potong pucuk tanaman nilam sepanjang 5 cm yang terdiri atas 3 pasang daun.
  3. Rendam bibit tersebut ke dalam air selama 30 menit untuk mempertahankan kesegaran.
  4. Tanam bibit di media tanam berupa campuran serasah daun dan kompos dengan perbandingan 1:1.
  5. Letakkan bibit di tempat yang memiliki naungan.
  6. Bibit setek siap tanam di lahan setelah berumur 1-2 bulan.

Share on:

Yudianto
Yudianto Yudianto, penulis aktif di Budidayatani dan Mitrausahatani.com, memiliki hobi di bidang pertanian. Ia sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani, berkontribusi untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.
comments powered by Disqus