Cara Budidaya Rebung Bambu Taiwan 8 Bulan Bisa Panen

Cara Budidaya Rebung Bambu Taiwan 8 Bulan Bisa Panen

Dalam waktu 8 bulan rebung bambu taiwan sudah dapat dipanen. Bandingkan dengan bambu betung yang perlu waktu tiga tahun untuk dipetik rebungnya. Selain genjah, bambu taiwan produktivitasnya tinggi dan mudah dipelihara. Budidaya rebung bambu secara intensif belum banyak dilakukan di Indonesia. Hanya pengusaha bermodal besar saja yang berani mengembangkan komoditas ini. Rebung bambu yang ada di pasar, sebagian besar hasil hutan. Atau diperoleh dari rumpun bambu yang tumbuh sebagai pembatas lahan. Di Boyolali, Mitra Usaha Tani menemukan kebun bambu taiwan khusus untuk rebung. Pengelolanya Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali dan Misi Teknik Pertanian Taiwan (ROC-ATM). Whu Kung Chu, Teknisi Misi Taiwan itu, membeberkan teknik budidaya intensif yang mereka lakukan. Penanaman bambu dengan tujuan produksi rebung harus memperhatikan kondisi tanah. Pertumbuhan rebung akan optimal bila ditanam pada tanah ringan dan berpasir. Kesuburan tanah dan kemiringan lahan juga mempengaruhi. Pilih tanah yang subur dan datar. Meski begitu bambu taiwan adalah jenis tanaman yang . berdaya adaptasi cukup tinggi. Buktinya ia menyebar mulai dari daerah tropis hingga ke sub-tropis. Dari dataran rendah hingga ketinggian 1500m dpi. Asal air cukup tersedia sepanjang waktu maka pertumbuhannya tidak akan terhambat. Bila pengairan cukup maka rebung dapat dipanen setiap saat tanpa dipengaruhi musim. Curah hujan yang dibutuhkan minimal 1200mm per tahun, atau rata-rata 10cm per bulan. Sedang kelembapan udara minimal 50% sampai 80%.

Perbanyakan Rebung Dengan Cara Stek Batang dari rimpang

Bambu diperbanyak dengan setek batang, cabang atau rimpang. Batang/cabang yang akan disetek harus sudah tua. Ruas bambu yang paling tepat adalah bagian bawah hingga pertengahan batang. Bisa juga cabang yang bertunas atau mata tunas. Untuk setek batang, potong kurang lebih 20cm dari bawah dan atas buku yang bertunas. Biasanya cukup satu buku saja. Sedang pada setek cabang dipilih cabang yang menempel pada batang induk/buku batang. Ujungnya dibuang, hingga panjang setek 75cm sampai 100cm, terdiri dari 3 sampai 5 ruas cabang. Setek cabang atau batang ini kemudian ditanam pada lahan persemaian yang sudah dipersiapkan. Tanam hingga bagian mata tunas tertutup tanah. Pemindahan bibit anakan ke lapangan dilakukan setelah tunas tumbuh. Perbanyakan melalui setek batang atau cabang membuat bibit mudah didapat, tidak merusak rumpun, dan pengambilannya cepat serta mudah. Namun daya tumbuhnya lebih rendah, tidak tahan kekeringan hingga kegagalan bisa mencapai 80%. Bibit asal rimpang tumbuh lebih cepat dan kuat. Cara memperolehnya mudah. Pada rumpun terpilih, batang bambu yang ada dipotong. Penebangan dilakukan sebatas buku ketiga sampai keempat, atau sekitar 100cm dari permukaan tanah. Setelah itu rimpang digali dan dipisahkan dari induk atau rumpun utamanya. Bersihkan akar serabut dan simpan di wadah berair supaya tumbuh akar baru. Pengambilan rimpang sebaiknya dilakukan 1 sampai 2 hari sebelum penanaman. Tingkat keberhasilan bibit rimpang lebih tinggi dibanding setek. [caption id=”attachment_14756” align=”aligncenter” width=”1024”]Tunas harus dibumbun
penuh Tunas harus dibumbun[/caption] Kendalanya jumlah rimpang terbatas sehingga sulit memperoleh bibit dalam jumlah banyak. Pembatas lain adalah pengangkutan. Rumpun induk pun bisa rusak, bila pengambilan rimpangnya ceroboh.

Pindah Tanam Dilakukan Pada Musim hujan

Waktu pindah tanam terbaik adalah di musim hujan. Puji, salah seorang staf lapangan ROC-AMT menyatakan “Sebaiknya di awal musim hujan, setelah 3 sampai 4 kali turun hujan. “ Beberapa persiapan sebelum tanam, antara lain lahan dibersihkan dari rumput dan semak belukar. Lalu dilakukan pengajiran untuk menentukan lubang tanam. Jarak tanam tidak boleh terlalu rapat. Populasi padat menyebabkan terjadinya persaingan memperoleh unsur hara, sinar matahari, dan air. Akibat persaingan itu laju pertumbuhan tanaman tidak optimal. Jarak tanam anjuran adalah 5m x 5m atau 5m x 6m. Lubang tanam berukuran 50cm x 50cm x 50cm. Tanah galian diletakkan di kanan kiri lubang. Puji menyarankan untuk memberikan pupuk kandang sebanyak 15kg sampai 25kg ke setiap lubang tanam. Dua minggu kemudian, bibit dapat ditanam. Penanaman dilakukan dengan posisi bibit atau anakan tegak lurus, selanjutnya timbun dengan tanah. Bersamaan dengan penanaman berikan Urea, SP-36, dan KC1 dengan perbandingan 3:2:1 sebanyak 600kg per ha (1,5kg per lubang tanam). Pupuk ditaburkan melingkari lubang tanam sedalam 5cm sampai 10cm. Tanah sekitar lubang tanam dipadatkan dan ditinggikan kurang lebih 5cm sampai 10cm agar tidak muncul genangan air.

Pemasangan Bumbung Pada Tunas Rebung Yang Baru Tumbuh

Pemangkasan cabang bawah tindakan pertama yang dilakukan. Selain merapikan tanaman, juga membuat aliran makanan terkonsentrasi pada batang utama. Hasil akhir ialah rangsangan pembentukan rebung. Rumput liar dan gulma berdaun lebar dibersihkan setiap saat. Seluruh mata tunas harus dibumbun. Kalau tidak, tunas muncul ke permukaan tanah dan mengeras. Dengan pembumbunan rebung akan menggembung besar dan tidak berongga. Pembumbunan dilakukan dengan menaikkan tanah di sekitarnya setinggi 20cm. Cara lainnya dengan memberi mulsa atau pupuk kandang agar tanah di sekitar tanaman menjadi gembur. Di masa pertumbuhan, rebung sangat memerlukan air. Bila kekeringan maka pertumbuhan akan terhambat. Akibatnya produksi dan mutu menurun. Supaya rebung dapat dipanen sepanjang waktu, maka diperlukan kondisi kelembapan yang optimal. Karena itu tanaman harus disiram bila kemarau. Dianjurkan budidaya bambu taiwan dilakukan di lahan yang dekat dengan sumber air. Untuk menjaga kelangsungan produksi, bambu taiwan secara rutin diberi kompos, Urea, SP-36, dan KC1. Frekuensi pemberian 2 kali setahun pada awal dan akhir musim hujan. Pemberiannya ditaburkan sekeliling rumpun bambu. Kemudian tutup dengan tanah sampai setebal 5cm sampai 10cm.

Penanganan Pada Masa Panen dan pascapanen

Panen rebung bambu dapat dilakukan sepanjang tahun. Setiap kali rumpun bambu terbentuk, rebung pun terbentuk. Dengan pengairan cukup, panen rebung tidak tergantung musim. Dalam satu rumpun dipelihara 3 sampai 4 batang induk. Jarak antara batang dalam satu rumpun 35cm sampai 45cm. Rebung bambu taiwan memenuhi kriteria layak panen bila telah setinggi 20cm dan diameter minimal 7cm. Perbandingan panjang dan diameter bagian yang dipotong adalah 2,5 : 1. Panen dilakukan dengan memotong pangkal rebung memakai alat yang tajam. Jaga agar mata tunas tidak ikut terpotong atau terluka, karena akan menghambat pembentukan rebung berikutnya. Rebung yang baru dipanen, segera dibersihkan. Pelepah daun dikupas. Daging yang telah dibersihkan segera direndam dalam wadah berisi air. Supaya kandungan racun asam sianida berkurang.

Share on:

Yudianto
Yudianto Yudianto, penulis aktif di Budidayatani dan Mitrausahatani.com, memiliki hobi di bidang pertanian. Ia sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani, berkontribusi untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.
comments powered by Disqus