Parade Buah Eksotis Baru

Parade Buah Eksotis Baru

Buah Eksotis itu layak mendapat julukan nanas bertanduk atau bisa juga nanas medusa. Setiap matanya menjulur memanjang ke luar dari permukaan buah ibarat rambut sang dewi pelindung dalam mitologi Yunani. Tak hanya berpenampilan eksotis, citarasanya pun manis. Ricky Hadimulya, pemilik 60 tanaman nanas unik itu, mendapatkan bibit dari seorang kolektor di Thailand. Dari bibit berupa dua buah nanas yang didapat 1,5 tahun silam itu, ia menanam mata tunas. Satu buah nanas terdiri atas 50 mata tunas yang menonjol. Pada Agustus 2011, Ricky menyemprotkan ethrel pada tanaman berumur hampir setahun itu. Tujuannya untuk memunculkan bunga. [caption id=”attachment_15491” align=”aligncenter” width=”400”]buah Alkesa Jumbo ini bobotnya mencapai 250 g per
buah Alkesa Jumbo ini bobotnya mencapai 250 g per buah[/caption] Sebulan pascapenyemprotan, bunga nanas muncul dan membentuk buah 30 hari kemudian. Luar biasa! Penampilan buah bak medusa-persis induknya, Mula-mula mata tunas cuma terlihat lebih menonjol, lalu memanjang secara bertahap dari bagian bawah buah nanas seiring membesarnya buah. Buah siap panen 5 bulan pascamuncul bunga. Ketika itu kulit buah yang semula berwarna ungu dan mata tunas yang semula berwarna jingga kehijau-hijauan berubah menjadi kuning.

Gampang di kupas

Untuk mengonsumsi Buah Eksotis nanas medusa pun unik. Tak perlu mengupas kulit buah, tarik saja mata tunas yang memanjang itu. Pluk! Mata tunas terlepas dari buah seraya membawa daging buah yang berwarna jingga terang. Kress… kress… daging buah renyah dan kaya serat. Citarasanya manis dengan kadar gula 10,4° briks menggugah selera. Bagian buah yang dapat dimakan pun lebih banyak karena kita tidak perlu membuang mata seperti mengupas nanas biasa. Menurut Sobir PhD, nanas sebenarnya buah majemuk yang berasal dari kumpulan bunga. Nantinya setiap bunga menjadi satu mata buah, sehingga ukuran buah nanas sangat tergantung pada jumlah bunga yang terbentuk. Nanas mudah mengalami mutasi, antara lain mutasi bentuk seperti nanas bermahkota majemuk. Penyebabnya dosis etilen-berasal dari ethrel-yang terlalu tinggi. Pada nanas koleksi Ricky, mungkin terjadi mutasi yang mengakibatkan tunas bunga ngelancir penyebab bentuk buah menjadi abnormal. “Mutasi sendiri ada dua, yang dapat kembali normal atau diteruskan pada keturunannya,” tutur kepala Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) Institut Pertanian Bogor itu. Nun di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Chandra Gunawan juga menanam nanas eksotis. Bentuk buahnya persis nanas biasa, tapi mata tunas agak menonjol. Dengan begitu kita tidak perlu membuang matanya ketika mengupas buah karena hilang berbarengan kulit. Tanpa mata, rasa gatal yang kerap mengganggu ketika mengonsumsi nanas pergi jauh-jauh. Cara makannya sama seperti saat menyantap nanas koleksi Ricky. Hanya saja supaya lebih mudah belah dua terlebih dahulu buahnya. Nanas asal negeri Gajah Putih itu rasanya manis segar dengan kadar kemanisan mencapai 19,4°briks. Sobir pernah menjumpai nanas serupa dari Taiwan. “Kemungkinan itu akibat ikatan antarbunga tidak sekuat pada nanas normal. Akibatnya daging buah mudah dipisahkan seperti buah nangka-yang juga jenis buah majemuk,” tutur doktor Genetika Molekuler dari Okayama University, Jepang, itu

Buah Selai

Di kebun Ricky juga ada buah eksotis lain, blackberry jam fruit. Berkat buah itu maka terjadilah revolusi menyantap selai. Ambillah buah matang berkulit kuning dan tampak keriput di ujung buah. Lalu belah buah sehingga terlihat daging buah berwarna kehitaman. Sendoklah sedikit demi sedikit dan cicipi daging buah bertekstur lembut seperti selai buah dan manis. Wartawan Mitra Usaha Tani Imam Wiguna sempat mencicip buah serupa di kebun Jack Eugene Craig di Mlandi, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa tengah ekspatriat asal Amerika Serikat itu memang kerap mendatangkan buah-buah eksotis asal Benua Amerika ke kediamannya. Di mancanegara pohon blackberry jam fruit kerap dimanfaatkan sebagai properti lansekap karena keindahan bunganya. Selain itu, pohon yang tumbuh menyemak itu juga cocok ditanam di pot karena mampu berbuah terus-menerus sepanjang tahun. Di kebun Ricky, raspberry bush- sebutan lain-itu tumbuh di dalam pot. Pemilik nurseri Hara itu memperoleh tanaman kerabat gardenia itu dari seorang rekan di Blitar, Jawa Timur, yang mendapatkannya dari Wonosobo. [caption id=”attachment_15493” align=”aligncenter” width=”381”]buah Nangkadak malaysia, nyamplung padat
walau menyerbuk sendiri Nangkadak malaysia, nyamplung padat walau menyerbuk sendiri[/caption] Di kebun Chandra Mitra Usaha Tani mendapatkan alkesa Lucummo nervosa jumbo, berbobot 250 g per buah. Lazimnya bobot buah hanya 100-150 g. Rasanya? Wuih…, lezat nian. Daging buah berwarna jingga itu lebih legit dan manis dibandingkan alkesa biasa. Rasa buah yang diperoleh dari kolega di Miami, Amerika Serikat, itu antara ubi dan sawo yang lengket di lidah.

Nangka vs cempedak

Buah eksotis lain ada di kebun Dr Lutfi Bansir SP MP di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur. Doktor durian alumnus Universitas Brawijaya itu menanam pohon nangkadak-persilangan nangka dan cempedak-istimewa asal Malaysia. Ukuran buahnya besar, bobot mencapai 15 kg. Nangkadak asal Taman Wisata Mekarsari berbobot sampai 6,5 kg. Kelebihan lain, “Isi nyamplung padat. Biasanya, bila tanpa penyerbukan bantuan nyamplung tidak akan bisa penuh,” tutur peneliti di Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan itu. Menurut Gregori Garnadi Hambali, pemulia buah di Bogor, Provinsi Jawa Barat, “Sedikit dan banyaknya isi buah cempedak atau nangkadak tergantung pada proses penyerbukan,” ujar alumnus University of Birmingham, Inggris, itu. Harap mafhum, segudang bunga pada nangkadak cenderung tertutup sehingga serangga penyerbuk sulit masuk untuk memindahkan polen ke kepala putik. Rasanya perpaduan antara cempedak dan nangka. Bentuk nyamplung persis nangka Artocarpus heterophyllus, tetapi tekstur buah lembut berserat khas cempedak Artocarpus champeden. Nyamplungnya mudah dilepas dari kulit buah dan berkumpul pada tangkai buah persis cempedak. Aromanya juga persis cempedak tetapi lebih lembut. Daging buah berwarna kuning dengan rami yang tebal berwarna senada dan dapat dimakan. Rasanya juga manis-23,5°briks. Di Blitar, Edi Wiyono memiliki cempedak eksotis. Daging buahnya jingga kemerahan, ia memperoleh pohon cempedak itu dari Malaysia pada

  1. Sekali panen, ia memetik 50 buah, bahkan pernah 200 buah hingga dahan tanaman patah. Bobot buah berkisar 2-3 kg. Sayang nyamplungnya sedikit Bentuk dan ukuran seperti cempedak biasa, tetapi beraroma sangat kuat. Tekstur buah lembut dan juicy. Warna jingga daging buah berpindah saat jemari menyentuh daging buah tanaman anggota famili Moraceae itu. Greg menduga, cempedak jingga merupakan hibrida hasil persilangan antara cempedak biasa dengan Artocarpus rotundus. A rotundus berperan menyumbangkan warna merah pada buah, sementara cempedak menyumbangkan karakter bentuk buah yang agak membulat. Kehadiran buah-buah itu membuktikan negeri tropis memang menyimpan banyak buah-buahan eksotis.

Share on:

Yudianto
Yudianto Yudianto, penulis aktif di Budidayatani dan Mitrausahatani.com, memiliki hobi di bidang pertanian. Ia sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani, berkontribusi untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.
comments powered by Disqus