Rumus Perhitungan Kebutuhan Air Tanaman Perkebunan

Rumus Perhitungan Kebutuhan Air Tanaman Perkebunan

Kemarau panjang 1997 merupakan pengalaman buruk bagi pekebun buah. Ribuan tanaman mati kekeringan. Jumlah air kala itu memang terbatas. Namun, bila kebutuhan air tanaman bisa diketahui maka petaka tersebut bisa diminimalkan. Memperkirakan kebutuhan air pada tanaman sebenarnya mudah. Yang diperlukan hanyalah pengetahuan tentang jenis tanah di kebun, kedalaman akar dan ketersediaan air di tanah. Dengan mengetahui jenis tanah, Anda dapat memperoleh informasi tentang ketersediaan air di kebun. Misalnya, tanah kebun tersebut dari jenis lempung berpasir. Ketersediaan air pada jenis ini adalah 130mm/m. Semakin besar angka ketersediaan air, kian sulit pula tanah melepas air.

Fungsi Air Pada Lahan Pertanian

Tanaman memerlukan air untuk hidup dan tumbuh. Air menyediakan udara dan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Tanaman membutuhkan lebih banyak air di musim panas daripada di musim dingin. Kebutuhan air setiap tanaman berbeda-beda, tergantung pada jenis tanaman, ukuran, dan cuaca. Beberapa tanaman memerlukan lebih banyak air daripada yang lain. Tanaman yang memerlukan banyak air biasanya tumbuh di daerah dengan iklim kering atau di daerah dengan cuaca yang ekstrem. Beberapa contoh tanaman yang memerlukan banyak air adalah pohon, semak, dan rumput. Tanaman yang tumbuh di daerah dengan iklim lembab biasanya memerlukan sedikit air. Tanaman yang tumbuh di daerah dengan iklim lembab seperti hutan, selama musim hujan, cenderung memiliki akar yang kuat dan dapat menahan lebih banyak air. Beberapa tanaman dapat hidup dengan sedikit air, dan bahkan dapat hidup tanpa air selama beberapa waktu. Tanaman yang dapat hidup dengan sedikit air disebut xerophyte.

Jenis Dan Tipe Tanah untuk lahan pertanian

Pertanian adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mendapatkan hasil dari tanah dan tanaman. Pertanian adalah sebuah kegiatan yang dilakukan manusia sejak zaman dahulu kala dan telah mengalami banyak perubahan selama berabad- abad. Pertanian adalah salah satu dari sektor-sektor ekonomi utama di Indonesia. Tanah adalah media yang digunakan untuk menanam tanaman. Tanah menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, memberikan tempat untuk pertumbuhan akar, dan menahan air. Tanah juga memberikan perlindungan terhadap tanaman dari angin, cuaca ekstrem, dan hama. Tanaman adalah organisme yang hidup di atas tanah dan mendapatkan nutrisi dari tanah. Tanaman dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu tanaman pangan dan tanaman non-pangan. Tanaman pangan, seperti padi dan jagung, digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan makanan. Tanaman non-pangan, seperti kapas dan teh, digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan bahan baku industri. Tanah dan tanaman adalah dua hal yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Tanah menyediakan tempat untuk tumbuhan untuk hidup, dan tanaman memberi manusia dengan makanan, oksigen, dan bahan untuk membuat barang. Kedua-duanya sangat penting untuk kesehatan manusia dan lingkungan. Tanah yang disukai tanaman adalah yang berstruktur remah. Pori-pori tanah ini mampu mempertahankan kadar air dan udara di dalamnya agar senantiasa seimbang. Tanah dengan pori-pori kecil, misalnya tanah liat kurang baik untuk pertanaman. Tanah itu menyerap banyak air tetapi tidak mudah mengalirkannya. Akibatnya tanah menjadi lembap dan ketersediaan udara untuk akar tanaman kurang. Di musim hujan tanah ini menjadi lembek dan becek, di musim kering menjadi retak-retak dan pengerjaannya berat. Tanah jenis ini hanya cocok untuk tanaman dengan perakaran “tahan banting”, seperti jambu mete. Sebaliknya tanah berpasir cepat mengalirkan air karena memiliki banyak pori-pori besar. Tanah aluvial pasir termasuk ke dalam jenis ini. Sedangkan tanah podzolik merah kuning yang banyak ditemukan di perkebunan karet di Banten, Sumatera Selatan dan Kalimantan termasuk tanah bertekstur lempung liat sehingga kebutuhan air tanaman karet tidaklah begitu banyak. Setelah mengetahui kapasitas air di dalam tanah, data lain yang diperlukan adalah kedalaman akar tanaman. DPI (Departement of Primary Industries) sebagaimana ditulis pada Newsletter Rare Fruit Council Australia Inc. mendata kedalaman akar tanaman dari 14 komoditas. Contohnya mangga, kedalaman akarnya 1.2m (tabel 2[1]). Dengan demikian, sudah ada 2 angka: kapasitas air 130 mm/ m dan kedalaman akar l,2m. Untuk mengetahui kebutuhan air pada tanaman mangga maka dipakai rumus: 130 x 1.2 = 156mm, dibulatkan menjadi 160mm. Dari jumlah tersebut hanya 50% air yang dapat diserap tanaman tanpa menjadikannya stres. Di lain pihak bila ketersediaan air dalam tanah di bawah 50%, tanaman stres, pertumbuhan terhambat dan daun menguning.

Perhatikan kebutuhan air irigasi Pengairan

Irigasi dalam perkebunan adalah penting untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil. Tanaman perkebunan membutuhkan air untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik. Oleh karena itu, sistem irigasi yang baik dan tepat akan sangat membantu untuk meningkatkan produksivitas perkebunan. Irigasi yang baik akan memastikan tanaman mendapatkan air yang mereka butuhkan, sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika tanaman mendapatkan terlalu banyak air, mereka dapat mengalami kerugian, seperti busuk ataupun kerusakan karena penyakit. Oleh karena itu, perlu untuk memastikan bahwa tanaman mendapatkan air yang cukup, tetapi tidak terlalu banyak. Irigasi juga dapat meningkatkan kualitas hasil. Tanaman yang mendapatkan air yang cukup akan tumbuh dengan baik dan berproduksi dengan baik. Hasil yang baik akan memastikan bahwa perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dan profitabilitas. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki sistem irigasi yang baik. Sistem irigasi yang baik akan memastikan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil. Perhitungan tadi menunjukkan kebutuhan air tanaman sebanyak 80mm agar tumbuh normal. Untuk mengubah angka ini menjadi satuan liter, maka dibuat perkalian dengan luasan tajuk. Misalnya, diameter tajuk 4m, dengan rumus luas lingkaran 2 x (22/7) x 2 diperoleh luas tajuk 12,5m2. Maka volume air yang dibutuhkan adalah 4m x 12,5m2 = 100’1 atau 1.000 ml. Lantas bagaimana frekuensi pemberiannya? Untuk itu dibutuhkan data penguapan air yang merupakan nilai rata-rata per bulan (30 hari). Berdasarkan penelurusan Mitra Usaha Tani melalui telepon, data penguapan air untuk wilayah Jawa Barat, seperti Bogor, Cianjur dan Bandung serta Jakarta dapat diperoleh di Stasiun Klimatologi Kelas I, Darmaga Km 6,5 Bogor. Andaikata diketahui, penguapan pada April 120 mm, setelah mengetahui jumlah kebutuhan air tanaman maka pekebun dapat menghitung frekuensi penyiraman dengan rumus: 80 x 30 = 20 hari 120 Dengan demikian kebutuhan air tanaman pohon mangga di kebun itu pada April sebanyak 1.0001, diberikan setiap 20 hari. Pengairan dengan jumlah lebih sedikit tetapi frekuensi lebih sering dapat dilakukan. Misalnya pemberian air 250 1 setiap 5 hari atau 500 1 setiap 10 hari. Namun, pengairan 1.250 1 per 25 hari jangan dilakukan karena pohon akan mulai kering setelah 20 hari. Saat itu air yang menguap sudah lebih dari 1.000 1.

Rumus kebutuhan air tanaman untuk menghitung Kedalaman Akar Efektif

Tanaman Kedalaman akar (m)
Alpukat 0.8-2.0
Pisang 0.3-0.9
Jeruk 0.5-1.5
Apel 1.0-1.5
Buah-buah deciduous 1.0-2.0
Anggur 1.0-2.0
Jambu 0.5-0.8
Kiwi 0.5-0.8
Leci 0.5-1.2
Makadamia 0.5-1.2
Mangga 0.5-1.2
Pepaya 0.5-1.0
Markisa 0.5-0.8
Pecan 1.0-1.5

Share on:

Yudianto
Yudianto Yudianto, penulis aktif di Budidayatani dan Mitrausahatani.com, memiliki hobi di bidang pertanian. Ia sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani, berkontribusi untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.
comments powered by Disqus